Polisi: Hermansyah Bukan Saksi Ahli yang di-BAP di Kasus Habib Rizieq

Kondisi Hermansyah (Foto: Dok. Valentino)

Polda Metro Jaya memastikan kalau ahli IT alumni ITB, Hermansyah bukan saksi ahli di kasus baladacintarizieq. Hermansyah tidak pernah diminta keterangannya alias di-BAP.

"Sementara belum ada. Jadi untuk saksi ahli yang di berkas perkara di Polda Metro Jaya, yang bersangkutan bukan saksi ahli dari yang kita minta. Belum ada kemungkinan sampai situ," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Senin (10/7).

Hermansyah sendiri merupakan saksi ahli dari GNPF MUI terkait kasus baladacintarizieq. Dalam beberapa kesempatan, dia sempat menuturkan isi chat antara Rizieq dengan Firza bukanlah chat asli. Salah satunya di televisi. Kemungkinan penyerangan ini terkait dengan status Hermansyah sebagai saksi ahli juga belum bisa dipastikan.

Argo menjelaskan,Hermansyah sendiri belum bisa dimintai keterangan soal kasus pengeroyokan dan penganiayaan yang dia alami, meski kondisinya sudah stabil dan sudah bisa berkomunikasi. Yang bersangkutan baru akan dimintai keterangan setelah kondisinya memungkinkan.

"Nanti kita tunggu saja. Kan harus sehat jasmani dan rohani dulu," ujarnya.

Hingga saat ini para pelaku pengeroyokan masih diburu oleh kepolisian. Polda Metro Jaya juga sudah berkoordinasi dengan Jasa Marga untuk melihat apakah aksi tersebut terekam CCTV.

Argo Yuwono di KPK (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)

Penyidik sudah memeriksa saksi, yaitu Iriana, istri korban dan teman korban yang juga berada di lokasi. Soal penyelidikan, pihaknya masih belum bisa memastikan apakah aksi penyerangan merupakan aksi spontan atau terencana.

"Nanti kita tunggu. Nanti kalau pelakunya udah ditangkap semua pasti akan terbongkar motifnya apa, malam itu ngapain sampai itu bisa terjadi, bisa terjadi gesekan di jalan tol sampai menganiaya. Nanti akan kita kupas dan analisa sampai pelakunya tertangkap," ujar Argo.

Hermansyah menderita luka sabet di atas kuping sebelah kiri, leher, tangan, di bawah ketiak. Dia sempat mendapatkan perawatan dan operasi di RS Hermina Depok sebelum akhirnya dipindahkan ke RSPAD Gatot Subroto dengan alasan keamanan.