Kurang Bijak Seorang Pemimpin dalam Mengambil Keputusan

Indra Yunan
Masiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakrta
Konten dari Pengguna
21 Mei 2021 17:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indra Yunan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemimpin adalah individu yang melakukan proses memengaruhi sebuah kelompok atau organisasi untuk mencapai sesuatu tujuan yang telah disepakati bersama.
ADVERTISEMENT
Memimpin ialah kebijakan atau kemampuan seseorang dalam suatu kelompok atau organisasi untuk mengatur dan memandu suatu anggota organisasi atau kelompok. Dalam memimpin mempunyai kebijakan untuk menuntun dan mempunyai ketegasan dalam mengambil keputusan, sehingga dapat di percaya oleh semua anggota bahwa pemimpin mempunyai ketegasan untuk mencapai tujuan.
IndraYunan (Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMJ)
Dalam memimpin mempunyai kriteria masing-masing, memimpin dengan cara perspektif pemimpin yang sebenarnya dalam artian mempunyai ketegasan dalam mengambil keputusan untuk mencapai tujuan. Sedangkan memimpin sebagai gaya diri atau menunjukkan bahwa dia bisa menjadi pemimpin yang tujuannya hanya ingin di puji oleh anggotanya maka itu menjadi hal yang tidak baik, oleh sebab itu tujuan yang akan di capai tidak akan sesuai dengan ekspektasi yang di inginkan.
ADVERTISEMENT
Yang menjadi pokok permasalahan adalah cara memimpin yang kurang bijak dalam mengambil keputusan, hal ini sering kali di jumpai dan menjadi kritikan setiap anggota kelompok atau organisasi dalam menilai cara memimpinnya. Oleh sebab itu yang menunjukkan bahwa dalam mengambil keputusan seorang pemimpin yang kurang bijak terdapat pada kurangnya ketegasan dia dalam memimpin, ketegasan tersebut masih terpaku pada anggotanya tanpa memberikan kebijakan bahwa dia tegas dalam memberikan keputusan atau memimpin yang sebenarnya.
Dalam mengambil keputusan seorang pemimpin harus mempunyai ketegasan tersendiri untuk mengatur atau menuntun anggotanya sehingga mampu berjalan sesuai perspektif seorang pemimpin untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu pemimpin harus menyiapkan mental atau cara berpikir untuk mengatur anggotanya sehingga mengikuti apa yang menjadi kepuasan tersendiri. Jika cara memimpin masih terpaku pada orang lain tanpa adanya ketegasan dirinya sendiri maka anggotanya akan menganggap remeh cara dia memimpin sehingga tujuan yang akan di capai tidak mampu di dapatkan.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu menjadi seorang pemimpin yang mampu memimpin suatu kelompok atau organisasi harus memiliki kebijakan atau ketegasan dalam mengambil keputusan, dalam mengambil keputusan harus sesuai kesepakatan atau yang mampu meyakinkan anggotanya untuk berproses dalam mencapai tujuan yang di inginkan. Sehingga ketegasan tersebut dapat di pandang oleh anggotanya bahwa dia memimpin dengan cara yang memuaskan dalam artian mampu mengatur untuk mencapai tujuan dan menjadi contoh bagi anggotanya dalam ketegasan dan mengambil keputusan yang tepat.
Maka dapat di simpulkan bahwa memimpin memerlukan sikap yang memberikan edukasi ketegasan terhadap anggotanya sehingga menjadi contoh yang baik untuk anggota dalam mengatur dan mempunyai sikap yang tegas untuk memimpin dalam organisasi atau kelompok. Maka dari itu menjadi pemimpin harus tegas dalam mengambil keputusan dan bijak dalam mengatur anggotanya.
ADVERTISEMENT
Oleh IndraYunan (Mahasiswa Ilmu Komunikasi. Universitas Muhammadiyah Jakarta)