Jujurlah Saja

Indria Salim
Seorang penerjemah, penulis dan blogger lepas. Suka mendengarkan musik, memotret, dan menulis. Sesekali merangkai sajak bebas.
Konten dari Pengguna
12 Januari 2017 8:35 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indria Salim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jujurlah saja dan nyatakan sebagai aksi bela kepentingan bunga bakung, pohon kelapa, ikan gopi, atau apa saja. Apakah itu kepentingan agama kelompok, agama seluruh dunia, kepentingan kocek, eksistensi tujuh turunan, eksistensi pribadi, eksistensi warga teristimewa atau ego semata, ungkapkan kedalamanmu.
ADVERTISEMENT
Kau mau menolongku dengan memberikanku sebuah rumah mungil nan nyaman dan sehat untuk keluargaku? Mungkin aku harus menjadi budak nafsumu dulu untuk pertukarannya. Atau mungkin kuharus menghamba sepanjang masa agar kau bisa puas, puas, dan puas. Tapi itu bukan kasih sayang aksi kemanusiaan, melainkan perbudakan.
Kau mau memberiku pekerjaan biasa tapi layak, agar kupunya nama sebagai pekerja berakal dan berprestasi? Atau hanya insan pengabdi yang kauakui ketika kuberteriak menyebut asma-Nya lantang menembus langit dan itu demi sebuah tanda aku adalah pengikut setiamu -- meski entah apa kau akan menolongku bila aku celaka sendirian karena kausuruh aku mengencingi wajah orang yang menjadi musuhmu?
Jujurlah, akuilah, kau sedang melakukan upaya demi dirimu sendiri, atau demi orang yang ingin menang sendiri dengan menjadikanmu seolah pejuang di atas semua pejuang.
ADVERTISEMENT