Konten dari Pengguna

Pelatihan Pembuatan Tie Dye Dengan Memanfaatkan Bahan Pewarna Ramah Lingkungan

Indriana Firdaus
Saya merupakan Mahasiswa Hukum Universitas Negeri Semarang
6 Agustus 2024 11:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indriana Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pasusukan, 04 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengadakan pelatihan pembuatan tie dye di MI Salafiyah, Desa Pasusukan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas siswa dan mengenalkan mereka pada seni pewarnaan kain yang unik dan menarik.
ADVERTISEMENT
Pelatihan pembuatan tie dye ini mendapat antusiasme tinggi dari siswa MI Salafiyah. Mahasiswa KKN UNNEs dengan semangat mengajarkan teknik dasar tie dye, mulai dari melipat kain, mengikat dengan karet gelang, hingga mencelupkan kain ke dalam pewarna. Setiap siswa di bentuk perkelompak dan mereka mendapatkan kesempatan untuk membuat karya tie dye kelompok mereka masing-masin, yang hasilnya akan dipamerkan pada kegiatan EXPO Agustus mendatang.
“ini adalah pengalaman baru kami terlihat rumit, tapi ternyata setelah diajarkan tekniknya itu sangat mudah, hasilnya bagus dan sangat cantik,” ujar Salwa, salah satu siswa yang mengikuti pelatihan.
Para guru di MI Salafiyah sangat mendukung kegiatan ini. Mereka melihat pelatihan tie dye sebagai cara efektif untuk mengembangkan keterampilan seni dan kreativitas siswa. “ Kami sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN UNNES. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan baru, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan menyenangkan bagi anak-anak,” ujar Pak Amin, Guru MI Salafiyah.
ADVERTISEMENT
Selain mengajarkan teknik tie dye, mahasiswa KKN UNNES juga memberikan edukasi tentang pentingnya menggunakan bahan pewarna yang ramah lingkungan. Mereka mengajak siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan memilih pewarna alami yang tidak berbahaya. "Kami ingin anak-anak tidak hanya kreatif, tetapi juga memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Tie dye dengan pewarna alami adalah salah satu cara untuk itu," kata Ema.
Pelatihan pembuatan tie dye di MI Salafiyah ini tidak hanya menjadi ajang belajar, tetapi juga menjadi momen kebersamaan yang mempererat hubungan antara mahasiswa KKN UNNES, siswa, guru, dan masyarakat Desa Pasusukan. Dengan semangat kolaboratif dan dukungan yang terus mengalir, diharapkan akan tercipta lebih banyak lagi kegiatan positif yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat.
Pelatihan Pembuatan Tie Dye di MI Salafiyah Pasusukan