Budaya Digital: Membangun Masyarakat Indonesia yang Berbudaya di Era Teknologi

Indriyani Sobari
Saya adalah seorang mahasiswa semester 5 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Namun, saat ini saya sedang magang sebagai Sales and Marketing di Bank Syariah Indonesia Tbk.
Konten dari Pengguna
16 Maret 2024 15:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indriyani Sobari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Budaya Digital. (Foto: Indriyani Sobari)
zoom-in-whitePerbesar
Budaya Digital. (Foto: Indriyani Sobari)
ADVERTISEMENT
Kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat telah mengubah Indonesia menjadi masyarakat yang semakin melek digital. Transformasi ini tidak hanya terbatas pada penggunaan alat dan platform digital, tetapi juga memengaruhi cara kita berinteraksi, berkomunikasi, dan mengekspresikan nilai-nilai budaya kita. Dengan begitu, budaya digital menjadi sebuah isu yang cukup krusial untuk diperhatikan.
ADVERTISEMENT
Apa itu Budaya Digital? Budaya digital mengacu pada nilai-nilai, norma, dan perilaku yang berkembang dalam masyarakat digital. Ini mencakup cara kita berpikir, bertindak, dan berkomunikasi dalam lingkungan yang semakin terhubung oleh teknologi. Budaya digital adalah hasil dari inovasi teknologi yang terus menerus, mempengaruhi tidak hanya bagaimana kita berinteraksi, tetapi juga bagaimana kita memahami dunia di sekitar kita.
Mengapa Budaya Digital Penting?
1. Pemanfaatan Teknologi: Budaya digital yang positif dan bertanggung jawab akan mendorong masyarakat untuk menggunakan teknologi digital dengan bijak dan bertanggung jawab. Ini membantu masyarakat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup dan memajukan bangsa.
2. Peran Pemerintah dan Swasta: Membangun budaya digital yang positif membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Pemerintah dapat menciptakan regulasi yang mendukung pengembangan budaya digital yang positif. Swasta dapat menyediakan konten dan layanan digital yang edukatif dan bermanfaat bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
3. Kesadaran dan Literasi Digital: Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran dan literasi digital agar dapat menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab.
Namun, terdapat tantangan dalam transisi ini. Kemajuan teknologi juga dapat memunculkan kekhawatiran tentang privasi, literasi digital, dan dampak budaya digital pada praktik tradisional. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengatasi hambatan ini dan memanfaatkan peluang yang diberikan oleh budaya digital.
Adapun beberapa langkah untuk membangun budaya digital yang positif. Diantaranya yaitu:
1. Pendidikan dan Literasi Digital: Melakukan edukasi tentang penggunaan teknologi digital yang bertanggung jawab harus dimulai sejak dini. Hal ini mencakup pemahaman tentang privasi online, keamanan siber, dan etika digital dengan melibatkan pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat.
ADVERTISEMENT
2. Konten Positif dan Etika Digital: Swasta dapat berperan dengan menyediakan konten digital yang edukatif dan inspiratif. Dalam etika digital, kita harus senantiasa mengajarkan penggunaan media sosial yang bertanggung jawab, termasuk bagaimana berbicara dengan sopan, memeriksa fakta sebelum membagikan informasi, dan menghindari penyebaran hoaks.
3. Kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam membangun budaya digital yang positif. Pemerintah perlu menciptakan regulasi yang mendukung dalam penggunaan teknologi secara bertanggung jawab. Mulai dari perlindungan data pribadi, penegakan hukum terhadap tindakan siber-melecehkan, hingga pengawasan konten negatif.
Dengan demikian, Mari kita terus memperkaya budaya digital kita sambil tetap memperhatikan nilai-nilai tradisional yang kita warisi. Dengan demikian, kita dapat menciptakan masyarakat yang cerdas, berbudaya, dan berdaya saing di era digital.
ADVERTISEMENT
#BudayaDigital #Teknologi #FEBUMY #UMYogya