Konten dari Pengguna

Computer Vision Syndrome: Tantangan Kesehatan Mata pada Generasi Z

Ineas Chairun Nisa
Mahasiswa Kedokteran Universitas Islam Negeri Jakarta
26 November 2023 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ineas Chairun Nisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Dalam era digital yang berkembang pesat, Generasi Z menjadi pelaku utama dalam mengadopsi teknologi informasi, terutama melalui penggunaan perangkat elektronik dengan layar seperti komputer, tablet, dan smartphone. Namun, dampak dari paparan layar yang berlebihan pada kesehatan mata Generasi Z menjadi suatu isu yang semakin mendesak untuk ditangani. Fenomena ini dikenal sebagai Computer Vision Syndrome (CVS).
ADVERTISEMENT
Generasi Z sebagai kelompok yang tumbuh dalam era di mana teknologi digital menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, menjadi rentan terhadap dampak negatif adanya CVS. Artikel ini akan membahas bagaimana penggunaan layar berlebihan dapat memengaruhi kesehatan mata Generasi Z dan menciptakan tantangan kesehatan yang perlu mendapat perhatian serius. Dengan memahami dampak CVS, diharapkan kita dapat melaksanakan strategi pencegahan dan pengelolaan untuk melindungi kesehatan mata dan kesejahteraan Generasi Z di tengah revolusi digital yang terus berlangsung.
Definisi Computer Vision Syndrome (CVS)
Computer Vision Syndrome atau CVS menjadi isu kesehatan masyarakat yang signifikan di semua kelompok usia akibat peningkatan penggunaan perangkat elektronik, seperti komputer, laptop, smartphone, tablet, dan e-reader. Asosiasi Optometri Amerika mendefinisikan CVS sebagai serangkaian komplikasi yang berkaitan dengan penglihatan dan mata yang disebabkan oleh pemakaian layar digital yang berkepanjangan. Sindrom ini terkait dengan berbagai gejala, seperti ketegangan mata, penglihatan kabur, mata kering, sakit kepala, dan nyeri leher dan bahu. CVS juga dapat menyebabkan iritasi mata, kemerahan, atau rasa terbakar (Abuallut et al., 2022).
ADVERTISEMENT
Menggunakan komputer atau perangkat digital lainnya selama lebih dari 3 jam sehari dapat menyebabkan pengalaman CVS. Selain itu, sekitar 60 juta individu didiagnosis mengalami CVS secara global, dengan satu juta kasus baru CVS terjadi setiap tahun. Individu tersebut kebanyakan berasal dari Generasi Z yang tumbuh dengan akses luas terhadap teknologi, cenderung mengalami CVS karena penggunaan yang berlebihan dan kurangnya kesadaran terhadap praktik yang sehat.
Gejala-gejala Computer Vision Syndrome (CVS)
Gejala CVS yang paling umum adalah mata kering. Pada kondisi ini, mata kehilangan kelembaban karena kurangnya kedipan mata saat seseorang fokus pada layar komputer. Mata yang kering dapat menyebabkan iritasi, gatal, dan sensasi terbakar. Selain itu, sakit kepala juga sering terjadi karena tegangan otot yang berlebihan, terutama di daerah leher dan kepala. Tegangan mata, yang juga termasuk dalam gejala CVS, dapat menyebabkan kelelahan visual dan penglihatan kabur. Gejala CVS juga dapat mencakup gangguan tidur karena paparan cahaya biru dari layar komputer. Cahaya biru dapat mempengaruhi produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur (Alberta et al., 2021).
ADVERTISEMENT
Generasi Z terbiasa dengan penggunaan teknologi sejak dini, sering mengabaikan tanda-tanda awal CVS. Mereka mungkin menganggap ketidaknyamanan seperti mata kering dan sakit kepala sebagai bagian dari rutinitas teknologi mereka.
Faktor Risiko di Kalangan Generasi Z
antarafoto.com
Generasi Z yang tumbuh dalam era digital yang penuh dengan perangkat elektronik, menghadapi risiko tinggi terkena Computer Vision Syndrome (CVS) karena paparan layar yang konstan. Faktor-faktor risiko utama mencakup durasi penggunaan yang panjang dari smartphone, tablet, komputer, dan perangkat elektronik lainnya. Generasi Z sering terjerat dalam kegiatan belajar online, bermain game, dan berkomunikasi melalui platform digital, yang menyebabkan mereka menghabiskan berjam-jam di depan layar tanpa istirahat yang memadai.
Kedekatan mata dengan layar juga merupakan faktor risiko, karena banyak dari mereka cenderung menggunakan perangkat dengan jarak pandang yang dekat. Ini dapat menyebabkan stres visual dan ketegangan pada otot mata. Selain itu, kurangnya kesadaran akan ergonomi dalam penggunaan perangkat elektronik dapat meningkatkan risiko CVS. Postur tubuh yang buruk selama penggunaan perangkat dapat menyebabkan ketegangan pada leher dan bahu, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mata (Ariyanto et al., 2023).
ADVERTISEMENT
Paparan cahaya biru yang dihasilkan oleh layar perangkat elektronik juga telah terbukti memengaruhi kualitas tidur. Generasi Z sering menggunakan perangkat mereka sebelum tidur, mengakibatkan gangguan pada ritme sirkadian dan produksi melatonin. Hal ini dapat meningkatkan risiko gejala CVS, termasuk mata kering dan ketegangan mata (Febryan et al., 2023).
Strategi Pencegahan dan Pengelolaan Computer Vision Syndrome (CVS)
Pencegahan dan pengelolaan Computer Vision Syndrome (CVS) memerlukan implementasi strategi yang efektif dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pendekatan utama adalah mengakui pentingnya istirahat teratur selama penggunaan perangkat elektronik. Metode "20-20-20" dapat membantu, di mana setiap 20 menit, mata fokus pada objek yang berjarak 20 kaki selama minimal 20 detik. Ini membantu merilekskan otot mata dan mengurangi kelelahan visual yang dapat menyebabkan CVS.
ADVERTISEMENT
Latihan mata juga menjadi aspek penting dalam pencegahan CVS. Gerakan sederhana seperti melingkarkan mata atau fokus pada objek yang berjarak dekat dan jauh dapat meningkatkan sirkulasi darah dan meredakan ketegangan mata. Latihan ini sebaiknya diintegrasikan secara teratur, terutama selama istirahat atau ketika terasa kelelahan visual.
Pencahayaan yang baik juga berperan kunci dalam mencegah CVS. Lingkungan kerja yang memiliki pencahayaan yang cukup dan seimbang dapat mengurangi silau dan memberikan kontras yang memadai. Hindari pencahayaan berlebih atau kurang, karena kedua hal tersebut dapat meningkatkan stres mata. Penggunaan layar dengan pencahayaan adaptif atau filter anti silau dapat membantu mengoptimalkan kondisi pencahayaan.
Penyesuaian ergonomi pada perangkat elektronik juga mendukung pencegahan CVS. Pastikan monitor berada pada tingkat mata yang nyaman dan memiliki sudut pandang yang baik. Keyboard dan mouse harus ditempatkan agar pengguna dapat duduk dengan postur yang baik, mengurangi tekanan pada leher dan bahu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penting untuk mengatur waktu layar dan memberikan mata waktu untuk beristirahat. Gunakan aplikasi atau pengingat untuk memberi tahu kapan harus mengambil istirahat dan bergerak sejenak. Dengan menggabungkan strategi ini ke dalam rutinitas sehari-hari, individu dapat meminimalkan risiko CVS dan menjaga kesehatan mata selama penggunaan perangkat elektronik yang terus-menerus (Yandi, 2017).
Daftar Pustaka
ADVERTISEMENT