Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Keselarasan Punden Hukum Adat Desa Tlogotirto oleh Mahasiswa KKN UNDIP 2024
19 Agustus 2024 17:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Inez Danica Az Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada tahun ini, kelompok KKN dari Universitas Diponegoro melaksanakan program KKN di Desa Tlogotirto,Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, yang dimulai sejak tanggal 11 Juli hingga 20 Agustus 2024. Satu kelompokterdiri dari tujuh mahasiswa dari berbagai jurusan, seperti Jurusan Hukum, Administrasi Publik, Matematika, Teknik Lingkungan, Manajemen, dan Sejarah. Tim KKN melaksanakan Program Kerja Gabungan Multidisiplin dan Monodisiplin mulai tanggal 29 Juli 2024, 31 Juli 2024, dan 1 Agustus 2024. Judul Program kerja yang dibawakan yakni pencerdasan Poin SDG’s Untuk Masyarakat Desa Tlogotirto yang diharapkan dapat bermanfaat dan mampu meningkatkan kesadaran Masyarakat desa akan pentingnya aspek-aspek yang di sosialisasikan.
ADVERTISEMENT
Tanggal 7 Agustus 2024 Mahasiswa KKN Undip jurusan hukum telah melaksanakan program monodisiplin kedua tentang hukum adat Desa Tlogotirto. Dengan target partisipan seluruh Masyarakat desa Tlogotirto dengan perantara perangkat desa. Desa Tlogotirto adalah desa yang terletak di Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Desa ini memiliki peninggalan berupa punden atau petilasan. Di tempat tersebut masih sering dan rutin dilaksanakan upacara peringatan serta menjadikan tempat ibadah dan meminta wangsit bagi Masyarakat desa Tlogotirto yang mempercayai. Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan setiap jumat legi di malam hari dengan cara membakar dupa dan makan Bersama di pelataran punden atau petilasan tersebut.
(Punden atau PetilasanDesa Tlogotirto di Dukuh Temon)
Dikarenakan di Kecamatan Sumberlawang terdapat Gunung Kemukus yang keberadaannya sempat membuat konroversi samapi dijadikan kasus yang melibatkan pihak berwajib. Gunung Kemukus merupakan situs ziarah yang memiliki daya tarik khusus, terutama karena praktik ritual yang berlangsung di sana. Gunung Kemukus dikenal karena kisah Pangeran Samudro, seorang bangsawan dari Kerajaan Majapahit yang dipercaya dimakamkan di puncak bukit ini. Menurut legenda, Pangeran Samudro melarikan diri ke Gunung Kemukus untuk bersembunyi dari musuh-musuhnya dan meninggal di sana. Makamnya menjadi tempat ziarah bagi banyak orang yang mempercayai bahwa berdoa di sana akan membawa berkah. Selain sebagai tempat ziarah, Gunung Kemukus juga memiliki makna spiritual bagi sebagian masyarakat, yang percaya bahwa berziarah ke makam Pangeran Samudro dapat membawa keberuntungan, terutama dalam hal rezeki dan cinta. Ritual ini telah menjadi sumber kontroversi karena dianggap melanggar norma sosial dan agama. Pemerintah setempat dan tokoh agama telah berupaya untuk menghentikan atau mengubah praktik ini, namun tradisi ini masih berlangsung di beberapa kalangan.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu mahasiswa KKN undip ingin memberikan kesadaran terhadap pentingnya keselarasan antara hukum adat dengan hukum nasional. Jadi Hukum adat tidak boleh menyimpang dari norma-norma kesusilaan. Boleh hanya sebatas berdoa dan merayakan upacara saja jangan sampai melampaui batasan. Bentuk programkerja ini dengan membuat penulisan singkat yangnantinya akan diringkas dalam bentuk poster dandiletakkan di papaninformasi desa Tlogotirto yang juga merupakan program kerja multidisiplin kelompok.
(poster Hukum Adat Desa Tlogotirto)
Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN Undip yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat. Tim KKN Undip telah menunjukkan komitmen dan semangat tinggi dalam memberikan kontribusi yang positif. Masyarakat Desa Tlogotirto pun merespons dengan antusias dan mengapresiasi kehadiran tim KKN Undip yang turut berperan dalam meningkatkan kesadaran dan pencerdasan warga desa.
(pemberian soft file penulisan hukum adat desa Tlogotirto kepada Pak Carik desa Tlogotirto)
ADVERTISEMENT
Live Update