Pria Tiongkok Dijatuhi Hukuman 3 Tahun Penjara atas Pembajakan Manga 'Shueisha'

Anime
Berita seputar anime dan hal-hal berbau Jepang terbaru!
Konten dari Pengguna
30 April 2020 12:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anime tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Weekly Shounen Jump doc. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Weekly Shounen Jump doc. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (28/4/2020) lalu Shueisha, penerbit dari majalah komik Weekly Shounen Jump merilis pernyataan bahwa telah dicapai keputusan hukuman yang akan diterima oleh pria asal Tiongkok yang mengunggah majalah-majalah terbitan Shueisha secara ilegal di situsnya. Pria ini dijatuhi hukuman kurungan dan harus membayar denda yang besar.
ADVERTISEMENT
Hampir semua tahu bahwa tidak ada toleransi bagi pembajakan di Jepang. Negara tersebut akan menindak tegas siapa pun yang melakukan pembajakan. Namun yang membuat kasus ini unik adalah, pengadilan yang dilakukan di Tiongkok, dimana negeri tirai bambu ini cukup longgar terhadap masalah pembajakan dan plagiarisme.
Proses peradilan tersebut dilakukan di pengadilan Distrik Xuhui, Kota Shanghai dan selesai pada Jumat (24/4/2020) minggu lalu dengan hasil Shueisha memenangkan tuntutannya terhadap pria yang ditangkap pada 30 Oktober tahu lalu itu.
Menurut investigator, pria tersebut mengelola situs yang mengunggah manga dengan translasi Bahasa Mandarin secara ilegal sejak tahun 2013 dan kebanyakan dari manga tersebut diterbitkan oleh Shueisha. Dia bahkan mengunggah manga tersebut sebelum edisi Weekly Shounen Jump terbit di Jepang. Shueisha mengklaim bahwa situs tersebut juga menerima pembayaran dari iklan, dengan 400.000 unique visitor yang mengunjungi situsnya. Hal tersebut disebut merugikan perusahaan dan juga sang mangaka sendiri.
ADVERTISEMENT
Pria tersebut mengakui tindakannya, dan hukuman penahanan diperpanjang hingga tiga tahun ke depan. Selain ditahan, pria itu harus membayar denda sebesar 80.000 yuan (sekitar 169 juta rupiah). Dia menulis surat permohonan maaf kepada Shueisha yang kurang lebih menyatakan bahwa dia menyesal telah melakukan pembajakan tersebut.
Putusan pengadilan di Kota Shanghai ini menjadi salah satu bukti bagaimana penerbit Jepang memperluas cakupannya dalam memerangi pembajakan.
(Sumber: SoraNews24)