3 Hal yang Harus Dilakukan Chelsea untuk Kalahkan Tottenham Hotspur

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
21 Februari 2020 17:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aksi Son Heung-Min pada laga kontra Chelsea. Foto: Eddie Keogh/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Son Heung-Min pada laga kontra Chelsea. Foto: Eddie Keogh/REUTERS
ADVERTISEMENT
Laga bertajuk 'Big Match' akan tersaji akhir pekan ini, Sabtu (22/2/2020), kala Chelsea menjamu Tottenham Hotspur di Stamford Bridge. Kedua tim sama-sama dilanda badai cedera sehingga berpotensi tidak di perkuat beberapa pemain kuncinya pada laga tersebut.
ADVERTISEMENT
Kubu The Blues akan menjalani laga tersebut tanpa diperkuat N'Golo Kante, Tammy Abraham, Callum Hudson-Odoi, dan Andreas Christensen karena masih berkutat dengan cedera. Pasukan Frank Lampard harus menemukan cara baru untuk bertahan dan menyerang. Mereka harus memanfaatkan peluang secara maksimal serta harus mempertahankan gawangnya tidak kejebolan gol-gol mudah seperti laga sebelumnya.
Tottenham Hotspur juga datang mencari kemenangan setelah kekalahan leg pertama Liga Champions babak 16 mereka dari RB Leipzig. Mereka juga tanpa diperkuat Harry Kane dan Son Heung Min yang masih cedera.

Pilih Olivier Giroud Daripada Michy Batshuayi

Olivier Giroud merayakan gol, yang sialnya dianulir, di laga versus Man United. Foto: REUTERS/Hannah McKay
Chelsea mengawali musim ini dengan Tammy Abraham sebagai striker andalan mereka dan menggunakan Michy Batshuayi sebagai cadangan. Karena cedera Abraham, Frank Lampard terpaksa memainkan Batshuayi pada laga melawan Manchester United pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Penampilan Batshuayi menunjukkan mengapa ia tidak pernah menjadi starter di salah satu klub yang meminjamnya dari Chelsea. Dia berada di posisi yang bagus untuk mencetak gol sepanjang pertandingan (melawan Man United) tetapi gagal mencetaknya. Dia juga kurang percaya diri dan sepertinya takut memasukkan bola gawang lawan.
Namun, The Blues mulai bermain cepat begitu Olivier Giroud masuk, dengan pemain timnas Prancis itu akhirnya mencetak sundulan yang sempurna di akhir pertandingan, tetapi dianulir oleh VAR. Ketajaman mantan penyerang Arsenal tersebut tentunya tidak bisa diragukan lagi. Dia akan menjadi pembeda di laga tersebut bila dimainkan dari awal.

Kembali ke Formasi 3 Bek

Son Heung-min dan Antonio Ruediger di laga Chelsea vs Tottenham Hotspur. Foto: REUTERS/Eddie Keogh
Pertahanan Chelsea telah menjadi kekhawatiran bagi klub dalam beberapa musim terakhir. Keputusan Lampard untuk memainkan N'Golo Kante di posisi yang lebih maju musim ini membuat pertahanan mereka kurang solid, yang juga sebagian karena kekurangan Jorginho dalam bertahan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, The Blues juga gagal dalam mengantisipasi bola mati secara teratur, itu yang terlihat dalam pertandingan Liga Inggris melawan Setan Merah kemarin. Dengan keraguan juga terjadi atas posisi kiper, Lampard harus memprioritaskan pertahanan pada Sabtu besok.
Chelsea memiliki bek sayap yang sempurna pada diri Marcos Alonso dan Reece James karena mereka dapat menyerang serta bertahan dengan seimbang. Selain itu, dengan tiga bek tengah, Lampard bisa memainkan Mateo Kovacic dan Mason Mount di lini tengah tanpa berpikir untuk menurunkan gelandang bertahan seperti Jorginho.

Mainkan Kepa Ketimbang Caballero

Caballero ketika disiapkan jadi pengganti Kepa. Foto: Reuters/Carl Recine
Lampard telah membuat keputusan salah dengan memainkan Willy Caballero dibanding kiper termahal di dunia, Kepa Arrizabalaga, dalam dua pertandingan berturut-turut melawan peringkat enam besar.
ADVERTISEMENT
Siapa pun yang telah menonton sepakbola selama beberapa tahun terakhir mengetahui kapasistas Caballero. Distribusi bola untuk membantu serangan kurang tajam serta insting penyelamatannya seiring waktu mulai menghilang. Selain itu, tidak masuk akal untuk mencadangkan Kepa disaat ia harus membuktikan diri untuk masuk ke skuad timnas pada kompetisi Euro 2020 nanti.
Eksperimen Lampard dengan Caballero bisa dipahami merupakan pertaruhan. The Blues telah kebobolan empat gol dalam dua pertandingan terakhir dan sudah saatnya Kepa diberi kesempatan lagi.