3 Sebab Laga Manchester City vs Tottenham Hotspur Berakhir Imbang 2-2

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
18 Agustus 2019 16:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Proses gol Lucas Moura ke gawang Manchester City. Foto: Rueters/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Proses gol Lucas Moura ke gawang Manchester City. Foto: Rueters/Phil Noble
ADVERTISEMENT
Laga Manchester City vs Tottenham Hotspur di pekan kedua Liga Inggris musim 2019/20 yang berlangsung di Stadion Etihad, Sabtu malam WIB (17/8/2019), berakhir imbang 2-2.
ADVERTISEMENT
Pada laga tersebut, City unggul duluan lewat gol Raheem Sterling pada menit ke-20. Hanya berselang tiga menit, Erik Lamela membobol gawang yang dijaga Ederson Moraes. Sergio Aguero kemudian membuat City kembali unggul di menit ke-35. Namun, Lucas Moura mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-56, mengakhiri laga 2-2.
Hasil tersebut membuat City gagal kembali ke puncak klasemen dan menempati peringkat ketiga. City mengekor Arsenal di posisi kedua dan Liverpool yang berada di puncak klasemen. Sementara Spurs kini mengoleksi poin yang sama dengan City, lewat satu kemenangan dan satu imbang. Harry Kane cs berada di posisi kelima.
Pada laga tersebut, sejatinya skuad Pep Guardiola bisa saja mengamankan tiga angka. Pasalnya, Gabriel Jesus sempat mencetak gol kemenangan di injury time babak kedua. Namun, drama terjadi setelah wasit harus menganulir gol. Setelah mengecek VAR, Aymeric Laporte dinilai lebih dulu melakukan handball.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, usai laga Pep Guardiola tetap memuji permainan Spurs. Menurutnya, meski menampilkan permainan terbaik, timnya belum beruntun tak mengamankan tiga poin. “Kami menghadapi Tottenham, salah satu tim terbaik di Eropa,” ucap Pep yang kemudian mengaku bakal bangkit dan berjuang lebih keras di laga berikutnya.
Sementara pujian juga dilontarkan Mauricio Pochettino kepada anak asuhnya. Menurut pelatih asal Argentina tersebut, mentalitas begitu membantu timnya untuk meraih hasil imbang. “Tanpa mentalitas tersebut, mustahil mendapatkan hasil yang kami raih hari ini. Hal tersebut menunjukkan seberapa bagus karakter tim,” sebut Pochettino.
Berangkat dari laga Manchester City menghadapi Tottenham Hotspur, berikut tiga sebab kedua tim harus berbagi poin dengan hasil imbang 2-2.
1. City mendominasi laga
Gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne, melepas tembakan ke gawang Tottenham Hotspur. Foto: Reuters/Phil Noble
Meski berakhir imbang, sepanjang laga Manchester City bermain jauh lebih dominan. Bisa dilihat dari statistik, City melepaskan 30 tendangan, sementara Spurs hanya tiga. City juga mencatatkan 52 sentuhan di kotak penalti lawan, begitu jauh dibanding Spurs yang hanya lima kali. Seandainya City lebih efektif di penyelesaian akhir, Spurs bisa kalah telak.
ADVERTISEMENT
Sepanjang laga, City melancarkan penyerangan, terutama dari sayap. Pergerakan Raheem Sterling membuat Kyle Walker-Peters dan Moussa Sissoko kelimpungan. Sementara di babak kedua, kombinasi Kevin de Bruyne dan Ilkay Gundogan tak terbendung Harry Winks dan Tanguy Ndombele.
Pep Guardiola bahkan sampai menyebut performa City pekan ini merupakan salah satu yang terbaik. “Hari ini begitu luar biasa dengan apa yang kami lakukan, pressing kami, menutup ruang, mengendalikan serangan balik sampai membuat peluang,” ucap Pep.
2. Tottenham manfaatkan peluang
Lamela merayakan gol ke gawang Manchester City. Foto: REUTERS/Phil Noble
Hampir sepanjang laga didominasi permainan City, Tottenham Hotspur bukan tanpa peluang. Klub asal London Utara tersebut sesekali mendapat kesempatan menyerang dan hebatnya bisa memanfaatkannya dengan sempurna. Hanya melepas tiga tendangan, dua diantaranya yang mengarah ke gawang sukses jadi gol.
ADVERTISEMENT
Dua gol tersebut merupakan buah dari kesalahan lini bertahan City yang dimanfaatkan dengan baik oleh Spurs. Pertama, saat bek City membuka celah untuk Lamela melepas sepakan dari luar kotak penalti. Terlalu maju, Ederson kemudian gagal menjangkau yang bola menuju kiri gawang.
Kedua, pertahanan City gagal mengantisipasi sepakan pojok Spurs. Lucas Moura yang punya postur mungil berhasil mencetak gol dengan sundulan di menit ke-56, usai penyerang asal Brasil tersebut tidak dikawal. Menghadapi City yang dominan, Spurs pun mengajarkan agar sebisa mungkin memanfaatkan kesempatan yang ada dengan baik.
3. Keputusan VAR
Ekspresi kekecewaan Guardiola usai Manchester CIty ditahan imbang Tottenham Hotspur. Foto: Reuters/Carl Recine
Musim lalu kala City dan Spurs bertemu di perempat final Liga Champions, laga berakhir dengan keputusan kontroversi dari VAR. Pasalnya, gol Raheem Sterling di menit-menit akhir harus dianulir oleh lantaran offside, menyebabkan City secara mengejutkan gugur dari kompetisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Drama VAR tersebut kemudian kembali terulang kepada City dan menariknya juga kala menghadapi Spurs. Kali ini, Gabriel Jesus yang seharusnya jadi aktor kemenangan, golnya tidak dianulir oleh VAR. Namun, wasit menilai sebelumnya Aymeric Laporte lebih dulu melakukan handball.
Keputusan tersebut tentu merupakan pil pahit buat suporter City. Mendominasi sepanjang laga dan seharusnya bisa menang bila gol tersebut sah, mereka malah harus berbagi poin dengan tim tamu. "Sayang sekali karena di menit terakhir. Kala terjadi, itu sulit. Kami bermain bagus dan saat-saat terakhir kami mencetak gol,” sesal Pep di akhir laga. (bob)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
ADVERTISEMENT
Download aplikasi iOS di sini.