news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Alasan Real Madrid Bisa Terdepak dari Liga Champions oleh Ajax

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
5 Maret 2019 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perayaan gol Real Madrid saat menghadapi Ajax Amsterdam. Foto: Wolfgang Rattay/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan gol Real Madrid saat menghadapi Ajax Amsterdam. Foto: Wolfgang Rattay/Reuters
ADVERTISEMENT
Tengah pekan nanti, Real Madrid bakal menjamu Ajax pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Rabu (6/3/2019) 03.00 WIB. Bermain di Santiago Bernabeu, ‘Los Blancos’ diunggulkan usai menang 1-2 secara kontroversial pada leg pertama di Amsterdam Arena, kandang ‘de Godenzonen’.
ADVERTISEMENT
Pada pertemuan pertama itu, Ajax sempat mencetak gol lebih dulu lewat bek kiri mereka, Nicolas Tagliafico, yang menanduk bola kiriman dari sepakan pojok. Namun, usai melakukan tinjauan melalui asisten wasit video (VAR), gol tersebut dianulir lantaran pemain Ajax disebut melanggar Thibaut Courtois.
Selain unggul agregat, Real Madrid punya rekor pertemuan 100 persen kemenangan atas Ajax, dengan catatan 22 gol dan hanya kebobolan 3 kali. Karena itu, jelang laga tersebut, Santiago Solari mengaku optimis timnya bisa lolos ke babak selanjutnya.
“Di Liga kita harus terus memperjuangkannya hingga saat terakhir. Sekarang giliran kami tampil di Champions dan kita harus lolos babak penyisihan melawan Ajax,” kata pelatih asal Spanyol tersebut, dilansir dari situs resmi Real Madrid.
ADVERTISEMENT
Walau begitu, Real Madrid tetap harus mengevaluasi timnya, terutama di lini depan. Pasalnya, El Real hanya mencetak 5 gol dari 5 pertandingan terakhir. Sementara Ajax lebih diunggulkan menyusul kesuburan mereka dalam beberapa laga terakhir.
Meski tak punya catatan kemenangan, berikut lima alasan Ajax bisa pulangkan Real Madrid dari kompetisi kasta tertinggi di Eropa tersebut.
1. Performa buruk Real Madrid dan kalah dari Barcelona
Sergio Ramos dalam hati, "Hello, darkness my old friend." Foto: REUTERS/Sergio Perez
Performa Real Madrid kembali naik turun dalam beberapa laga terakhir. Sejak menang 1-2 pada leg pertama kontra Ajax, El Real hanya menang sekali dalam empat laga di semua kompetisi. Armada Solari langsung kalah kontra Girona. Kemenangan satu-satunya dari Levante pun dengan susah payah, yaitu lewat dua penalti Karim Benzema dan Gareth Bale.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Los Blancos menelan kekalahan pada dua laga El Clasico dalam waktu yang berdekatan. Menghadapi Barcelona di Copa del Rey, Madrid terdepak usai kalah 0-3 di Santiago Bernabeu. Hanya berselang tiga hari, Mereka kembali kalah kala menjamu Blaugrana dengan skor 0-1. Catatan tersebut tentu butuh diperbaiki Solari karena tentu berpengaruh terhadap mental pemain.
2. Ajax tengah di atas angin
Sementara Real Madrid tengah berkutat dengan performa buruk mereka, nasib Ajax di liga domestik kontras. Tiga laga sejak dikalahkan Madrid, Matthijs de Ligt dan kolega menyapu bersih keseluruhan poin. Ketajaman dan pertahanan mereka pun luar biasa, mencatat 13 gol dan hanya kebobolan sekali.
Penyerang andalan mereka, Hakim Ziyech, sudah mencetak 14 gol dari 20 penampilan di Liga Belanda musim ini. Brace-nya ke gawang Ado Den Haag jadi bukti dirinya bakal ‘ngebut’ kala menghadapi Real Madrid. Tak nya Ziyech, Dusan Tadic pun bisa membahayakan El Real dengan 16 gol yang sudah dicetaknya.
ADVERTISEMENT
3. Ramos absen
Sergio Ramos mencium logo Madrid di kostumnya usai mencetak gol. Foto: Susana Vera/Reuters
Mendapat akumulasi kartu pada leg pertama, Real Madrid harus menjalani pertemuan kedua dengan Ajax tanpa kapten sekaligus bek andalan mereka, Sergio Ramos. Kehilangan tersebut tentu bakal jadi pukulan telak, mengingat peran Ramos pada leg pertama begitu krusial.
Bek asal Spanyol tersebut jadi sosok penting yang menutup ruang pergerakan buat Ziyech dan koleganya. Rekan senegara Ramos, Nacho, diprediksikan bakal jadi pengganti sebagai penjaga jantung pertahanan tim. Selain Ramos, Madrid juga harus kehilangan Marcos Llorente karena cedera otot.
4. Gaya bermain Ajax lebih dominan
Frenkie de Jong berduel dengan Sergio Ramos, disaksikan Matthijs de Ligt. Foto: Reuters/Eva Plevier
Pada laga pertemuan pertama, Ajax datang seperti tanpa beban memainkan gaya permainan yang dominan. Menggunakan skema ‘high pressing’ dan memainkan tempo tinggi membuat pertahanan Real Madrid ketar-ketir. Beruntung Sergio Ramos bermain apik dan bisa meredam lini serang Ajax.
ADVERTISEMENT
Ziyech dan Tadic tentu akan menyusahkan lini pertahanan Madrid. Terlebih ada Kasper Dolberg yang bisa jadi supersub. Tanpa adanya Sergio Ramos dan Marcos Llorente, Real Madrid bakal kesulitan menghadapi permainan cepat tim tamu. Bahkan bukan tidak mungkin El Real bisa kalah lantaran tak bisa mengatasi gaya bermain lawan.
5. Jadwal Real Madrid lebih padat
Gagal selesaikan peluang, Karim Benzema kesal. Foto: REUTERS/Susana Vera
Menjalani jadwal padat, dalam kurun seminggu Real Madrid harus menghadapi empat pertandingan. Jelas Vinicius Junior dan kawan-kawan kekurangan waktu buat beristirahat. Sudah kelelahan fisik, mereka pun harus capek secara mental. Pasalnya, dalam empat laga jadwal padat tersebut, mereka baru saja kalah dua kali dari Barcelona.
Sementara sejak mengalahkan Feyenoord 0-3 di Piala Belanda, Ajax masih sempat istirahat selama sepekan. Tampil dengan kondisi bugar, bisa-bisa ‘de Godenzonen’ membuat kejutan dengan menjadi tim yang lolos. Walau memang diunggulkan dengan agregat gol, Real Madrid yang babak belur jelas bakal kesulitan. (bob)
ADVERTISEMENT