Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Cara yang Bisa Dilakukan Zidane demi Mengangkat Performa Real Madrid
12 Maret 2019 9:39 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Real Madrid resmi memecat Santiago Solari dan menunjuk mantan manajer yang baru meninggalkan klub musim panas lalu, Zinedine Zidane. Manajer asal Prancis tersebut diumumkan tepat pada Selasa, (12/3/2019) pukul 00.00 WIB, lewat situs resmi klub..
ADVERTISEMENT
“Dewan Direksi Real Madrid, dalam pertemuan hari ini telah memutuskan untuk memutus kontrak Santiago Solari sebagai pelatih tim utama. Pada tempat yang sama, Real Madrid telah memberikan tawaran kepada yang bersangkutan untuk tetap bekerja di klub,” tulis Madrid dalam situsnya.
Dalam tulisan tersebut Real Madrid mengumumkan Zidane bakal bersama klub sampai akhir musim, kemudian dikontrak sampai 30 Juni 2022. “Presiden Real Madrid akan berbicara di hadapan media bersama Zinedine Zidane pada pukul 20.00 waktu setempat (Spanyol) di ruang pers stadion Santiago Bernabeu,” tutup Madrid.
Sebelumnya, Calciomercato mengabarkan Zidane sedang dekat dengan Juventus dan pihak klub sudah mengajukan kontrak hingga 2022. Namun, pada akhirnya pelatih berkepala plontos tersebut berlabuh ke mantan klub yang dibawanya menang Liga Champions tiga kali beruntun.
ADVERTISEMENT
Zidane jadi manajer Real Madrid yang ketiga musim ini. Sebelumnya, Julen Lopetegui hanya bertahan 14 laga sebelum akhirnya dipecat. Solari pun ditunjuk sebagai pelatih baru dan membawa sedikit peningkatan. Namun, beberapa pekan terakhir El Real kembali terpuruk. Puncaknya mereka terdepak oleh Ajax di ajang Liga Champions.
Tak hanya di kompetisi Eropa, Real Madrid pun gagal total di kompetisi domestik. Barcelona menendang ‘Los Blancos’ dari Piala Spanyol, sementara Liga Spanyol juga sudah hampir tak mungkin bisa mengejar ‘Blaugrana’.
Namun, tentu bukan tugas yang mudah buat Zidane, seperti saat pertama kali melatih Real Madrid. Kini Los Blancos tanpa Cristiano Ronaldo yang pindah ke Juve. Dua pilar penting tim, Sergio Ramos dan Luka Modric pun sudah memasuki masa senja. Belum lagi pemain-pemain seperti Gareth Bale, Toni Kroos, dan Marcelo yang gagal tampim impresif.
ADVERTISEMENT
Demi memperbaiki performa, bisa dibilang kedatangan Zidane ke Real Madrid adalah perjudian. Karena itu, ada setidaknya lima cara agar Madrid bisa kembali bangkit. Berikut lima hal yang perlu dilakukan Zidane demi mengangkat performa El Real.
1. Membeli penyerang top
Ketajaman memang jadi masalah utama Real Madrid sejak ditinggal Cristiano Ronaldo pada musim panas lalu. Gareth Bale dinilai kerap cedera sebagai pemain yang menggantikan peran bintang Timnas Portugal tersebut. Sementara Karim Benzema, walau beberapa pekan terakhir kembali tajam, dirinya tak bisa selalu diharapkan Madrid.
Sejatinya El Real sempat membeli beberapa suksesor Ronaldo, seperti Mariano Diaz dan Vinicius Junior. Sayang, nama pertama hingga kini tak punya peran signifikan, sedangkan nama kedua yang tampil impresif masih terlalu muda. Bila ingin membangkitkan kembali ‘Los Galacticos’, Zidane perlu mendatangkan penyerang tajam kelas dunia.
ADVERTISEMENT
2. Mengembalikan mental tim
Beberapa bulan belakangan, Real Madrid dinilai kehilangan mental sebagai klub raksasa. Pemain-pemain seperti Toni Kroos, Marcelo, dan Gareth Bale tak menunjukkan penampilan maksimalnya seperti musim-musim sebelumnya. Baru-baru ini gelandang bertahan El Real, Casemiro mendapat kartu merah, tanda dirinya kehilangan ketenangan di atas lapangan.
Bahkan, pemain seperti Sergio Ramos dan Luka Modric yang diharapkan jadi tumpuan utama pun belakangan seperti kekurangan semangat. Tentu jadi tugas Zidane nantinya buat mengangkat moral tim. Namun, Zidane sudah punya pengalaman dalam hal tersebut. Pelatih asal Prancis tersebut sukses menjaga mental pemain, sehingga El Real menang Liga Champions tiga kali beruntun.
3. Jual pemain-pemain yang tak maksimal
Seperti yang disebutkan sebelumnya, beberapa pemain di tim utama Real Madrid sudah berada pada penghujung karier. Sergio Ramos hampir berusia 33 tahun, sementara Luka Modric bakal jadi 34 tahun jelang akhir tahun ini. Pemain-pemain yang sebenarnya belum terlalu tua, seperti Marcelo dan Gareth Bale pun mengecewakan.
ADVERTISEMENT
Kini mungkin Zidane bisa mempertimbangkan untuk melepas pemain-pemain tersebut, selagi mereka masih punya nama untuk dijual mahal. Nantinya, Zidane bisa membeli pemain yang bisa memberi peran besar buat tim. Eden Hazard, Christian Eriksen, dan Paulo Dybala dikabarkan jadi target yang bisa meningkatkan performa tim nantinya.
4. Mengurangi kuasa Florentino Perez
Sebenarnya bagian ini bukan tugas Zidane, tapi perlu adanya kesadaran Florentino Perez untuk tidak terlalu terlibat dalam hal mengurus klub. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir Perez melakukan keputusan mengejutkan yang berdampak pada nasib klub, termasuk kegagalan pada beberapa bursa transfer terakhir.
Terbaru kala Perez memutuskan menjual mega bintang sekaligus mesin gol mereka, Cristiano Ronaldo, ke Juventus. Perez pun gagal mendatangkan pemain sepadan yang bisa menggantikan Ronaldo. Hal tersebut bahkan disinyalir yang jadi sebab Zidane hengkang pada awal musim. Kini, Zidane harus lebih diberi kuasa terhadap klub, demi bisa bangkitkan performa tim Ibukota Spanyol tersebut.
ADVERTISEMENT
5. Tidak terburu-buru
Buat Real Madrid, selain Piala Dunia antar Klub, musim ini sudah tidak ada lagi gelar yang bisa mereka menangi. Karena itu, Zidane tak perlu terburu-buru menargetkan perubahan besar. Kini Real Madrid memang tengah dalam masa transisi. Beberapa pemain bintang sudah masuk pada masa akhir karier.
Kesalahan yang belakangan dilakukan Madrid adalah berharap segalanya bisa dilakukan dengan instan. Julen Lopetegui dan baru-baru ini, Santiago Solari, merasakan ambisi El Real yang terlampau besar buat klub yang sudah melewati masa kejayaan. Kini, hal yang perlu dilakukan Zidane adalah dengan perlahan membangun kembali skuat yang jadi pemenang Liga Champions terbanyak sepanjang masa tersebut. (bob)