5 Fakta Casillas, Legenda yang Terbuang, Cedera hingga Suka Main HP

Casillas saat hari perpisahannya bersama Real Madrid di Santiago Bernabeu.(Reuters)

Iker Casillas Fernandez merupakan penjaga gawang kelahiran Madrid, 20 Mei 1981. Sebagai anak kelahiran ibu kota Spanyol, Casillas mengabdi untuk Real Madrid sejak 1998 di Real Madrid C. Saint Iker, sapaan akrab untuk kiper timnas Spanyol ini, memulai karier di tim utama Real Madrid pada 1999.

Casillas memutuskan hengkang dari Real Madrid pada 2015. Mulai berkurangnya jam terbang karena tergantikan oleh Diego Lopez menjadi salah satu alasannya hengkang. Real Madrid sepakat untuk mengirim Casillas ke klub Portugal, FC Porto.

1. Cleansheet di Debut Final Liga Champions

Casillas berbicara dengan Buffon seusai laga Piala Konfederasi 2013.(Reuters/Kai Pfafenbach)

Iker Casillas melakoni Final Liga Champions pertamanya pada 2000. Saat itu, Real Madrid berhasil mengalahkan klub senegaranya, Valencia, dengan skor 3-0. Pertandingan tersebut menjadi manis bagi Casillas karena ia mencatatkan cleansheet di final pertamanya.

Selain itu, ia menjadi kiper termuda yang memenangkan Liga Champions. Final tersebut dihelat 4 hari setelah ulang tahunnya yang ke-19.

2. Musim Termanis Casillas

Iker Casillas menjalani sesi latihan di FC Porto.(Reuters/Eric Gaillard)

Musim 2007-2008 bisa dibilang musim termanis bagi Casillas. Kiper veteran Timnas Spanyol ini bersama Real Madrid merengkuh trofi La Liga yang ke-31. Pada musim itu, Casillas hanya kebobolan 32 gol dari 36 gol dan itu cukup untuk membuatnya mendapat Trofi Zamora.

Trofi tersebut diadakan oleh surat kabar Marca untuk menghormati kiper legendaris Spanyol, Ricardo Zamora. Trofi ini diberikan kepada kiper terbaik di La Liga dengan rasio kebobolan paling sedikit dalam satu musim.

3. Cedera yang Menjadi Awal Mimpi Buruk

Iker Casillas tampil bersama FC Porto.(Reuters/Miguel Vidal)

Pada 2013, Iker Casillas mengalami cedera dan harus menjalani operasi ibu jari tangan kirinya yang retak akibat tak sengaja tertendang oleh Alvaro Arbeloa pada laga perempat final Copa Del Rey kontra Valencia. Alhasil, sang juru taktik Real Madrid, Jose Mourinho, terpaksa menurunkan Diego Lopez sebagai penjaga gawang utama.

Performa Lopez saat itu membuat Mourinho sangat puas dan membuat Casillas tersingkirkan. Bahkan, Casillas pun tetap menjadi pilihan kedua ketika ia sembuh. Akhirnya, Casillas dan Real Madrid sepakat atas tawaran FC Porto pada 2015.

4. Perpisahan Tak Spesial

Casillas menutup wajahnya di bench saat menghadapi Malaga.(Reuters/Marcelo del Pozo)

Kesepakatan transfer antara FC Porto dan Real Madrid sudah tercapai. Iker Casillas akhirnya berlabuh ke klub asal Portugal tersebut. Sayangnya, Saint Iker tak mendapatkan perpisahan yang layak. Ia hanya berkeliling Santiago Bernabeu dan melakukan konferensi pers.

Pada konferensi pers, pemain yang pernah mengangkat trofi Piala Dunia 2010 tersebut menangis dan mengucapkan terima kasih atas apa yang telah dilalui bersama Real Madrid dan Madridista. Tak ada keramaian dalam perpisahan Casillas saat itu.

Kabar yang beredar, sebagian besar Madridista tak ingin hadir ke Santiago Bernabeu karena mereka tidak ikhlas melepaskan sang kapten.

5. Tidak Disukai Pelatih karena Sering Mainan HP

Iker Casillas bersama Ivan Marcano mengawal pertahanan FC Porto saat melakoni laga Liga Champions menghadapi Juventus. (AFP/Francisco Leong)

Iker Casillas sempat mendapat masalah di FC Porto. Posisinya dikabarkan sudah tergeser. Kabarnya, sang pelatih tak suka dengan kebiasaan Casillas yang suka bermain telepon genggam. Kebiasaan Casillas itu sudah berlangsung sejak di Real Madrid.

Tapi, di tengah isu kepulangan ke Real Madrid, Iker Casillas menerangkan lewat Twitter bahwa ia sudah memperpanjang kontrak bersama FC Porto selama satu musim.

"Hari ini merupakan hari yang sangat membahagiakan buat saya!! Saya akan melanjutkan kebersamaan saya dengan Portistas untuk satu tahun lagi," ujar Casillas lewat akun Twitter-nya.