5 Fakta Jelang Laga AC Milan vs Lazio pada Pekan Ke-32 Liga Italia

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
13 April 2019 9:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gelandang AC Milan, Hakan Calhanoglu, menerima adangan pemain Lazio dalam laga semifinal Coppa Italia. Foto: Dok. AC Milan
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang AC Milan, Hakan Calhanoglu, menerima adangan pemain Lazio dalam laga semifinal Coppa Italia. Foto: Dok. AC Milan
ADVERTISEMENT
Laga besar antara AC Milan menghadapi Lazio bakal tersaji pada giornata ke-32 Liga Italia. Bermain di San Siro pukul 01.30 WIB, Minggu (14/4/2019). 'I Rossoneri' wajib menang bila ingin tetap di empat besar. Sementara 'Biancoceleste' yang juga berambisi main di Liga Champions harus mendulang angka maksimal.
ADVERTISEMENT
Hanya selisih tiga poin, kedua tim memang tengah berebut posisi empat besar. Milan was was kepada Atalanta yang punya poin sama dengan mereka. Sementara Lazio yang mengoleksi 49 poin bakal menyamai poin tuan rumah bila bisa menang.
Jelang laga, menurut Gennaro Gattuso Lazio bakal jadi lawan yang sulit. Pasalnya, klub Ibu Kota Italia tersebut punya permainan yang keras. Selain itu, menurut Gattuso, tim tamu punya serangan hebat dengan menumpuk pemain di depan. “Mereka menguras banyak tenaga, kami selalu dibuat kerepotan oleh mereka, " kata Gattuso dilansir Football Italia.
Gattuso pun mengaku moral pemainnya bakal terangkat kala bermain di San Siro. Pasalnya, musim ini total pengunjung mereka di laga kandang sudah mencapai 2 juta orang. “Itu memberi kami tanggung jawab,” tukas Gattuso.
Immobile pada laga melawan Milan. (Foto: Alberto Lingria/Reuters)
“Performa berani diperlukan, bertarung dan bermain dengan teknik bagus. Kami butuh menang, bahkan bila. Besok bakal jadi laga yang penting untuk klasemen sementara di liga," ungkap pelatih berusia 41 tahun tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara Simone Inzaghi, dilansir Football Italia, mengaku optimis menyambut laga kontra Milan. Walau gagal mendulang hasil maksimal, mereka sempat mengalahkan Juventus dan Inter. Berbekal hal tersebut, menurut Inzaghi, timnya bisa memecahkan kutukan tak pernah menang di kandang Milan.
“Kami memainkan laga penting yang bakal dihitung untuk perjalanan kami menuju Eropa. Saya mau tim dengan berpikir dengan jernih dan percaya kalau mereka kuat,” kata pelatih Biancoceleste pada konferensi persnya.
Jelang laga grande partita yang mempertemukan AC Milan dengan Lazio di San Siro tersebut, berikut lima fakta menarik yang perlu disimak.
Selebrasi Bonaventura saat merayakan gol. (Foto: Marco Bertorello / AFP)
Pertemuan Milan dengan Lazio selalu menghadirkan minimal dua gol. 'I Rossoneri' sukses mencetak gol dalam 13 laga beruntun, hanya sekali mereka gagal mencetak gol. Sementara Biancoceleste pada masa yang sama hanya gagal dua kali cetak gol.
ADVERTISEMENT
Total 46 gol tersaji dalam 15 kali kedua raksasa Italia tersebut bertemu. Artinya, sekitar tiga gol tercipta setiap laganya. Pertemuan terakhir keduanya di Liga Italia, tepatnya di Stadion Olimpico, berakhir dengan skor imbang 1-1.
Duel Lazio vs AC Milan di Olimpico. (Foto: Vincenzo Pinto/AFP)
Kala harus menghadapi Lazio di kandang mereka, San Siro, Milan tak pernah kalah sekalipun sejak 30 tahun terakhir pada gelaran Liga Italia. Terakhir, mereka kalah tepatnya pada tahun 1989 silam dengan skor tipis 0-1.
Sejak itu, Lazio selalu sudah mencoba 28 kali menaklukkan Milan. Namun, yang didapat hanyalah 17 kekalahan dan 11 hasil imbang. Pertemuan terakhir keduanya di San Siro berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Milan. Kala itu gol Patrick Cutrone dan Giacomo Bonaventura hanya mampu dibalas Adam Marusic.
ADVERTISEMENT
Bek Milan, Ricardo Rodriguez (kiri), menjaga striker Juventus, Paulo Dybala. (Foto: AFP/Miguel Medina)
Milan tengah terseok-seok dalam empat laga terakhir. Skuat asuhan Gennaro Gattuso tersebut hanya mengoleksi satu poin dari 12 poin maksimal yang bisa didapat. Kini mereka berada di posisi keempat dan tengah waspada disusul Atalanta yang punya poin serupa.
Hasil buruk tersebut bermula sejak Milan kalah dari Inter dengan skor 2-3. Gianluigi Donnarumma dan kolega kembali tumbang 1-0 kontra Sampdoria dan harus rela bermain imbang 1-1 lawan Udinese. Terbaru adalah kekalahan 2-1 mereka dari pemuncak klasemen sementara, Juventus.
Kapten Milan, Alessio Romagnoli. (Foto: Reuters/Daniele Mascolo)
Rekor buruk Milan tak lepas dari pertahanan mereka yang rapuh. Total sudah empat gol bersarang dalam dua laga kandang terakhir mereka. Tiga gol dilesakkan rival sekota Milan, Inter, dan satu lainnya kala menghadapi Udinese.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, sebelum merosotnya performa lini belakang Rossoneri, Alessio Romagnoli dan kolega sempat empat kali mempertahankan gawang tanpa kebobolan. Pertama saat imbang 0-0 dari Napoli, disusul kemenangan 3-0 atas Cagliari dan Empoli. Terakhir, yaitu saat menang tipis 1-0 dari Sassuolo.
Simone Inzaghi dan Sergej Milinkovic-Savic usai laga Liga Europa menghadapi Marseille. Foto: AFP/Tiziana Fabi
Tak hanya Milan yang merosot, performa Lazio pun tak stabil. Tim asuhan Simone Inzaghi itu hanya mengumpulkan satu poin dari dua laga terakhir. Poin tersebut diperoleh kala imbang 2-2 dari Sassuolo, setelah sebelumnya kalah 1-0 dari SPAL.
Padahal, sebelum dua kali gagal maksimal, Lazio memborong 10 poin dari 12 yang bisa mereka menangkan. Poin tersebut mereka raih dari kemenangan 3-0 dari AS Roma, imbang 1-1 kontra Fiorentina, menang 4-1 lawan Parma, dan unggul tipis 1-0 atas Inter. (bob)
ADVERTISEMENT
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.