5 Fakta Seputar Timnas Palestina, Sepak Bola untuk Perdamaian

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
14 Agustus 2018 14:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
5 Fakta Seputar Timnas Palestina, Sepak Bola untuk Perdamaian
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Seseorang membentangkan bendera Palestina(Ilustrasi).(Kumparan)
Konflik yang tak kunjung usai antara Israel dan Palestina memaksa warga dunia harus mengelus dada saat menyaksikan berita di televisi. Semakin berkurangnya wilayah Palestina karena dikuasai oleh Israel. Suara mortir, bau mesiu, dan aroma darah sudah menjadi hal yang lazim bagi masyarakat Palestina.
ADVERTISEMENT
Kekejaman Israel yang tak kunjung henti memaksa atlet-atlet Palestina tidak bisa berkembang. Namun, di tengah konflik tersebut, Palestina mencoba menyuarakan perdamaian lewat permainan sepak bola.
1. Merekrut pemain dari komunitas Palestina yang ada di Amerika Latin
5 Fakta Seputar Timnas Palestina, Sepak Bola untuk Perdamaian (1)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Sepakbola Palestina.(AFP)
Sepak bola Palestina tak dapat berkembang lantaran perang yang semakin hari semakin menjadi. Walaupun begitu, Palestina tetap mencoba untuk memaksimalkan potensi-potensi atlet mereka.
Salah satu caranya ialah dengan merekrut pemain-pemain dari Amerika Latin, khususnya Chile karena di sana diketahui banyak terdapat komunitas Palestina. Maka dari itu pada awal tahun 2000-an, skuat Palestina banyak terisi oleh nama-nama latin, seperti Edgardo Abdala, Pablo Abdala, Francisco Atura, Hernan Madrid, Alejandro Naif, hingga Roberto Bishara.
ADVERTISEMENT
2. PFA didirikan sejak 1928 namun diresmikan FIFA pada 1998
5 Fakta Seputar Timnas Palestina, Sepak Bola untuk Perdamaian (2)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Palestina saat bertanding melawan Laos pada Asian Games 2018. (INASGOC)
PFA, induk sepak bola Palestina akhirnya diresmikan oleh FIFA pada 1998. PFA sendiri telah berdiri sejak 1928. Dengan kondisi yang apa adanya, Palestina kesulitan membangun tim yang kompetitif di kancah internasional.
Sejak diresmikan pada 1998, Palestina rutin mengikuti turnamen-turnamen. Mereka aktif mengikuti kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia. Palestina asuhan Julio Cesar Baldivieso berhasil lolos ke putaran final Piala Asia 2019 setelah menjadi runner up Grup D, mengikuti Oman yang menjadi juara grup.
3. Prestasi Timnas Palestina
5 Fakta Seputar Timnas Palestina, Sepak Bola untuk Perdamaian (3)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Palestina bertanding melawan Laos pada Asian Games 2018.(INASGOC)
Prestasi terbaik Palestina didapatkan saat menjadi kampiun dalam turnamen AFC Challenge Cup 2014. Kejuaraan tersebut diadakan AFC bagi para negara yang sedang getol mengembangkan tim sepak bola.
ADVERTISEMENT
Beberapa negara yang mengikuti di antaranya adalah Palestina, Afghanistan, Bhutan, Mongolia, Nepal, hingga Timor Leste. Prestasi berikutnya ketika Timnas Palestina asuhan Julio Cesar Baldivieso sukses mencuri satu tempat di Piala Asia 2019.
4. Punya stadion resmi pada 2008
5 Fakta Seputar Timnas Palestina, Sepak Bola untuk Perdamaian (4)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Palestina saat laga ujicoba. (Dokumentasi AFC)
Sejak diresmikan oleh FIFA pada 1998, Tim Nasional Palestina tak punya stadion resmi untuk mengadakan laga kandang. Timnas Palestina secara resmi memiliki stadion pada tahun 2008.
Stadion yang dibangun lewat program FIFA’s Goal tersebut dinamai Stadion Internasional Faisal Al-Husseini yang berlokasi di Al Ram, Tepi Barat. Stadion Faisal Al-Husseini memiliki kapasitas 12.500 penonton.
5. Palestina di Asian Games 2018
5 Fakta Seputar Timnas Palestina, Sepak Bola untuk Perdamaian (5)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol pemain Palestina U-23 (Foto: Dok. AFC)
ADVERTISEMENT
Pada Asian Games 2018, Tim Nasional Palestina tergabung di Grup A bersama tuan rumah Indonesia, Laos, Hongkong, dan Taiwan. Sementara ini, Palestina memuncaki Grup A dengan 4 poin hasil dari sekali menang dan sekali kalah, diikuti Indonesia yang baru memainkan 1 laga dan meraih kemenangan.
Pada Rabu (15/08/2018), Timnas U-23 Palestina akan berhadapan dengan tuan rumah, Indonesia. Jika Indonesia berhasil memenangkan pertandingan, Tim asuhan Luis Milla tersebut akan merangsak ke puncak klasemen Grup A.