5 Kandidat Manajer Pengganti Massimiliano Allegri di Juventus

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
18 Mei 2019 17:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Allegri di laga melawan Benevento. (Foto: AFP/Carlo Hermann)
zoom-in-whitePerbesar
Allegri di laga melawan Benevento. (Foto: AFP/Carlo Hermann)
ADVERTISEMENT
Masa bakti Massimiliano Allegri sebagai pelatih Juventus akan selesai pada akhir musim 2018/19. Setelah sukses memastikan gelar Serie A kelima secara beruntun, pelatih yang sudah menyumbang total 11 trofi selama menukangi ‘Si Nyonya Tua’ tersebut bakal melakoni laga kandang terakhirnya menghadapi Atalanta, Senin dini hari WIB (20/5).
ADVERTISEMENT
Lewat situs resmi klub, Juventus mengumumkan mulai musim 2019/20 Allegri tak akan berada di bangku cadangan sebagai juru taktik. “Allegri dan Andrea Agnelli bakal menemui awak media dalam konferensi pers besok, Sabtu, 18 Mei, pukul 14.00 (waktu Italia) di ruang konferensi pers Allianz Stadium," tulis Juventus lewat situs resminya.
Nama-nama besar pun muncul sebagai pengganti pelatih yang akrab disapa Max Allegri tersebut. Salah satu kandidat yang sempat disebutkan, yaitu Pep Guardiola. Namun, tak ada alasan yang benar-benar jelas bila Pep benar-benar bakal ke Juve. Pasalnya, saat ini Pep dinilai masih nyaman bersama raksasa Liga Inggris tersebut.
Selain Pep, ada lima nama lain yang bisa jadi calon pelatih Juventus menggantikan Allegri. Berikut kelima nama tersebut.
ADVERTISEMENT
1. Jose Mourinho
Gestur Jose Mourinho pada laga versus Juventus. (Foto: Stefano Rellandini/Reuters)
Sejak dipecat dari Manchester United pada Desember 2018, Jose Mourinho belum kembali melatih klub. Kini, dirinya lebih sering terlihat sebagai pandit sepak bola yang diundang berbagai stasiun televisi. Walau belum melatih, bukan berarti Mourinho tak akan kembali melatih. Dirinya menyebut masih mau vakum dari dunia sepak bola.
Bila Juventus memutuskan untuk merekrut Mourinho, tentu bukan ide yang begitu buruk. Pasalnya, ‘The Special One’ punya jam terbang cukup besar di kompetisi Eropa. Meski begitu, Mourinho bisa saja tak diterima pendukung Juventus. Pasalnya, pelatih asal Portugal tersebut sempat melatih Inter selama dua musim dan sukses meraih treble.
2. Maurizio Sarri
Berita Bola: Kekecewaan Sarri Usai Chelsea Takluk di Kandang Wolves
Meski Chelsea mengalami naik-turun performa selama diarsiteki Maurizio Sarri, tetapi pelatih asal Italia tersebut pada akhirnya mampu membawa Chelsea duduk di peringkat tiga klasemen Liga Inggris. Tak hanya itu, ‘The Blues’ pun bisa mencapai final Liga Europa.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, hasil laga final Liga Europa mendatang bisa jadi pertaruhan bagi nasib Sarri. Juventus pun bisa mulai ancang-ancang untuk mendapat tanda tangan Sarri, kalau-kalau pelatih yang terkenal hobi merokok tersebut didepak dari Stamford Brigde. Sarri jelas tak asing dengan Serie A karena pernah tiga musim menukangi Napoli.
3. Simone Inzaghi
Inzaghi pada laga versus Milan. (Foto: Alessandro Garofalo/Reuters)
Kiprah adik dari Filippo Inzaghi ini di Serie A sudah terbukti. Selama tiga musim terakhir, Simone menjadikan Lazio klub yang layak diperhitungkan dengan mengusung gaya bermain atraktif. Dua musim terakhir, 43 tahun tersebut sukses membawa Lazio selalu di 5 besar.
Walau begitu, musim ini Lazio tampil tak memuaskan. 'I Biancoceleste' kerap inkonsisten kala bersua tim yang secara kualitas berada di bawah mereka dan sering kali kehilangan poin krusial.
ADVERTISEMENT
Alhasil, kini anak asuh Inzaghi berpotensi finis di peringkat kedelapan Serie A. Namun setidaknya, Inzaghi sukses membawa Lazio menjadi kampiun Coppa Italia 2019 dengan mengalahkan Atalanta di final.
4. Mauricio Pochettino
Pochettino merayakan kemenangan. Foto: Reuters/Carl Recine
Beberapa musim terakhir, Mauricio Pochettino sempat jadi rebutan klub-klub raksasa. Real Madrid dan Manchester United sempat menaruh minat besar kepada manajer asal Argentina tersebut. Namun, Pochettino kemudian lebih memilih bertahan bersama Tottenham Hotspur. Musim ini, kesetiaan Pochettino bersama Spurs mulai terbayar.
Sama sekali belum mempersembahkan gelar buat klub asal London Utara tersebut, Pochettino kini akhirnya berpotensi memberikan trofi pertama. Tak tanggung-tanggung, Liga Champions jadi trofi yang ditargetkan memutus dahaga gelar. Terkenal dengan filosofi membangun klub dengan pemain muda, Pochettino pun jadi kandidat kuat pelatih Juve.
ADVERTISEMENT
5. Antonio Conte
Conte dan trofi Piala FA (Foto: REUTERS/David Klein)
Antonio Conte jelas bukan nama yang asing di telinga Juventini. Tak hanya sebagai mantan pemain, Conte juga pernah melatih Juventus selama tiga musim, 2011-2014. Kala itu, pelatih berusia 49 tahun tersebut sukses membawa Juventus bangkit dari keterpurukan dan jadi tim yang mendominasi kompetisi domestik.
Pada akhir musim 2013/2014 Conte hengkang dari Juventus untuk melatih timnas Italia. Walau Timnas Italia kalah dari Jerman di Piala Eropa, Conte tetap menuai pujian. Chelsea pun meminangnya pada 2016. Walau sukses menyumbang Liga Inggris dan Piala FA, Chelsea memecatnya lantaran hubungan buruk dengan tim.
Kini, Conte jadi kandidat terkuat untuk kembali melatih Juventus. Namun, bukan berarti Juve bakal mudah mendapat tanda tangan mantan pelatih Gli Azzurri itu, lantaran Inter juga disebut meminati jasanya. (bob)
ADVERTISEMENT
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.