news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Kesalahan yang Bisa jadi Penyebab Barcelona Pecat Valverde

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
9 Mei 2019 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ernesto Valverde, pelatih Barcelona. (Foto: Albert Gea/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ernesto Valverde, pelatih Barcelona. (Foto: Albert Gea/Reuters)
ADVERTISEMENT
Seperti yang terjadi pada musim lalu, Barcelona bisa mendominasi kompetisi domestik La Liga maupun Copa del Rey. Raksasa Catalunya tersebut bahkan sudah mengunci gelar Liga Spanyol pada pekan ke-35 kala menang atas Levante. Namun, kesuksesan tersebut terhitung sebagai sebuah kegagalan buat Valverde.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, impian Barcelona untuk membawa ‘si kuping lebar’ ke Camp Nou harus berakhir, setelah secara mengejutkan takluk dari Liverpool di semifinal Liga Champions. Sudah unggul tiga gol kala bermain pada leg pertama di Camp Nou, nasib kontras diterima Blaugrana yang kalah empat gol tanpa balas di Anfield.
Usai laga tersebut, dilansir dari Marca, Ernesto Valverde menyebut Liverpool memang tim yang lebih baik. “Mereka lebih baik dan kami harus menerimanya. Skor menunjukkan 4-0 dan ketika itu yang terjadi tak ada alasan lagi,” sebut mantan pelatih Athletic Bilbao tersebut.
Ernesto Valverde dan Juergen Klopp. Foto: Sergio Perez/Reuters
Sayangnya, pernyataan tersebut tak membuat fans Barcelona senang. Hasilnya, sebagian Los Cules pun menginginkan pelatih berusia 55 tahun tersebut dipecat. Kesulitan berpentas di Eropa dengan tim sekaliber Barcelona, tentu ada yang salah dengan Valverde. Terlebih kekalahan serupa bukan kali pertama dialaminya.
ADVERTISEMENT
Kejadian tersebut membuktikan Valverde tak banyak belajar dari musim lalu, ketika kalah dari AS Roma lewat peristiwa serupa. Kala itu Barcelona sudah unggul agregat 4-1 selepas menang di Camp Nou. Namun, secara tak terduga Giallorossi bisa membalikkan keadaan di kandang sendiri dengan sukses menang 3-0.
Kesalahan yang kerap dilakukan pun berujung fatal dan tak mengejutkan bila Valverde kehilangan pekerjaannya. Berikut lima kesalahan fatal yang dilakukan Valverde selama ini dan bisa membuatnya dipecat Barcelona versi Squawka.
Messi hanya sendirian di lini depan Barcelona. (Foto: REUTERS/Sergio Perez)
Sebagai pemain yang disebut terbaik sepanjang sejarah, bukan hal yang mengherankan bila sebuah klub mengandalkan sosok Lionel Messi. Dirinya selalu membuktikan diri sebagai salah satu pemain terbaik di dunia dengan tampil pada level tertinggi di setiap laga. Messi bisa jadi pemain yang membangun serangan sampai mencetak gol, membuat atributnya sebagai penerang begitu komplit.
ADVERTISEMENT
Namun jelas, walau Messi merupakan pemain terbaik di dunia Barcelona tak bisa hanya mengandalkan dirinya. Kala Barcelona dengan skuat terbaik bersama Pep Guardiola, atau kala cukup bagus bersama Luis Enrique atau Frank Rijkaard, gaya permainan mereka selalu punya karakter yang membuat pemain tampil dengan baik.
Sedangkan bersama Valverde, sistem permainan Barcelona seperti hanya nebeng dan bergantung terhadap permainan seorang Lionel Messi. Bila tanpa atau kala La Pulga tengah dalam kondisi buruk, skuat besutan Valverde begitu terlihat kebingungan dan gagal tampil sesuai harapan.
Pemain Barcelona, Sergi Roberto (Foto: AFP PHOTO / Josep LAGO)
Pada masa kepelatihan Luis Enrique, Sergi Roberto jadi temuan baru kala dirinya disorot sebagai pemain yang bisa bermain di berbagai posisi. Hal tersebut kemudian didukung oleh Enrique yang memainkannya di banyak tempat selain posisi naturalnya, yaitu seorang gelandang bertahan.
ADVERTISEMENT
Namun, Sergi Roberto akhirnya ditugaskan sebagai bek kanan untuk menggantikan Alves. Punya kemampuan umpan yang bagus, serta bergerak dengan cepat, dirinya disebut bisa jadi sosok ideal pengganti Alves di sisi kanan. Namun, ternyata keputusan tersebut tidak tepat. Roberto tak hebat dalam situasi satu lawan satu dan kerap salah posisi.
Valverde juga kerap memainkan Roberto sebagai bek kanan. Dirinya secara mengecewakan sering membuat Barca kehilangan poin. Terbaru kala menghadapi Liverpool, dua gol merupakan buntut dari kesalahannya. Sejatinya Barca punya Nelson Semedo, tapi bek kanan tersebut tak kunjung beradaptasi dengan gaya main Barca, setidaknya gaya main Valverde.
Para pemain Barcelona tertunduk lesu. Foto: REUTERS/Albert Gea
Sebagai tim yang punya sejarah bermain dengan pemain-pemain cepat, Valverde terlihat tak bisa memenuhinya. Padahal Barca punya amunisi berkecepatan tinggi seperti Ousmane Dembele and Malcom. Dua winger tersebut jelas bisa membantu Messi dengan umpan akuratnya. Namun ternyata dua pemain itu disebut tak cocok dengan skema Valverde.
ADVERTISEMENT
Kerap bermasalah dengan sikapnya, Dembele memang pemain yang merepotkan di luar lapangan buat Valverde. Bintang muda berusia 21 tahun itu juga butuh waktu buat adaptasi di tempat baru. Wajar bila Valverde kadang tak memainkannya. Namun, itu seharusnya tak bisa jadi alasan terhadap Malcom.
Pasalnya, kontras dengan Dembele, Malcolm merupakan pemain yang begitu profesional, serta bisa bekerja dengan keras. Namun tetap saja dirinya jarang bisa ditemukan merumput di Camp Nou, bahkan lebih jarang dari Thomas Vermaelen. Lantaran tak ada kecepatan dalam skuat Valverde, Roma, dan Liverpool pun bisa melakukan serangan yang bisa menekan Barcelona.
Luis Suarez terlibat kontak dengan penjaga gawang lawan dalam laga Barcelona vs Leganes. (Foto: Albert Gea/Reuters)
Sepak bola memang tak bisa selalu memakai sebelas pemain yang sama. Setiap manajer jelas melakukan rotasi, termasuk juga dengan Valverde. Namun, rotasi pelatih asal Spanyol tersebut terkadang di luar logika dan nalar. Tak seperti pada umumnya, Valverde kerap melakukan rotasi kala Barcelona melakukan laga tandang.
ADVERTISEMENT
Situasi tersebut cukup mengherankan. Pasalnya, kala pemain pelapis kesulitan bermain di depan pendukung lawan, serta tanpa beberapa pilar utama yang diistirahatkan, Valverde pada akhirnya memasukkan pemain tim utama. Karena itu, Valverde dinilai tak mampu mengatur kebugaran para pemainnya.
Salah satu contoh buruknya organisasi kebugaran pemain Valverde adalah merotasi Arthur yang butuh banyak jam main. Padahal, gelandang asal Brasil tersebut butuh pengalaman pada musim perdananya di Eropa. Sebaliknya dengan Luis Suarez yang sudah 32 tahun, dirinya harus bermain satu laga setiap tiga hari, tak peduli walau punya beberapa pelapis.
Para pemain Barcelona merayakan gol. Foto: REUTERS/Albert Gea.
Kesalahan paling fatal yang dilakukan Valverde adalah dalam segi taktik. Berlawanan dengan filosofi Barcelona, Valverde membawa gaya mainnya kala masih melatih Athletic Bilbao, yaitu dengan bermain aman. Alhasil Barcelona kehilangan gaya tiki-taka yang selama ini mereka mainkan.
ADVERTISEMENT
Sejak Pep Guardiola hengkang, Barcelona mulai kehilangan karakter. Tito Vilanova dan Luis Enrique masih bermain cukup baik, sampai akhirnya Barcelona dilatih Tata Martino dan kini Ernesto Valverde yang taktiknya pragmatis. Terutama Valverde, dirinya tak punya keberanian untuk menunjukkan sedikit pun kelemahan timnya.
Valverde terbukti tak pernah belajar dari kesalahannya. Seperti yang terjadi kala menang 5-1 dari Real Madrid musim ini, sebenarnya sudah ada gambaran laga AS Roma musim lalu di babak kedua, kala Los Blancos memperkecil ketertinggalan jadi 2-1 dan terus menekan Barca.
Beda ekspresi pemain Barcelona dan Madrid. (Foto: REUTERS/Albert Gea)
Beruntung kala itu Valverde memainkan Dembele dan Semedo, kemudian menggeser Roberto ke tengah. Hasilnya Dembele jadi kunci kemenangan dan Roberto memberi dua assist. Bermain cepat dan berani. Namun, sayangnya Valverde kembali ke taktik awalnya.
ADVERTISEMENT
Karena itu, bisa dibilang beruntung berkat Messi, Dembele, Suarez, dan pesaing Barca yang tengah merosot mereka bisa juara. Tidak bisa belajar dari kesalahan dan gagal membuat Barcelona bermain indah seperti seharusnya, bukan hal yang mengherankan bila Valverde dipecat nantinya. (bob)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.