Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Laga Penyebab Barcelona Memecat Ernesto Valverde
14 Januari 2020 12:54 WIB
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ernesto Valverde resmi tak lagi jadi juru taktik Barcelona. Lewat situs resmi klub, Blaugrana menyebut per Selasa (14/1/2020) 05.15 WIB bakal tanpa pelatih berusia 55 tahun tersebut, menunjuk Quique Setien sebagai pengganti.
ADVERTISEMENT
Bersama Valverde Barca sukses mengangkat dua trofi La Liga, satu Copa del Rey, dan satu Piala Super Spanyol. Mantan pelatih Athletic Bilbao tersebut juga cuma kalah 16 kali dari 145 laga, menang 97 dan imbang 32.
Saat ini, meski Barcelona masih berada di puncak klasemen hingga paruh musim 2019/20, performa klub di bawah arahan Valverde kian menurun. Buktinya, lima laga terakhir mereka cuma menang sekali, sisanya imbang tiga dan kalah satu. Gagal mengangkat performa Lionel Messi cs pun membuat Valverde dipecat.
Meski masih cukup berprestasi, gaya bermain pragmatis Barcelona di bawah komando Valverde membuat kritik terus berdatangan. Terlebih, gaya tersebut membuat klub asal Catalunya tersebut kerap kalah di partai penting.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari sana, berikut lima laga yang kemungkinan jadi sebab Ernesto Valverde dipecat Barcelona.
1. Terkena comeback dari Roma
Dua setengah pekan setelah memastikan gelar La Liga 2017/18, Barcelona mendapat kejutan dari AS Roma. Menang 4-1 atas I Giallorossi di leg pertama perempat final Liga Champions, Blaugrana terdepak lantaran kalah 3-0 di pertemuan kedua.
Kala itu, Valverde dikritik lantaran bermain bertahan, hanya mengandalkan serangan balik di leg kedua. Tuan rumah pun mendominasi lewat jumlah peluang tercipta dan sukses menang berkat gol Edin Dzeko, penalti Daniele De Rossi, dan tandukan Kostas Manolas.
2. Sepakan pojok cepat Trent Alexander-Arnold
Satu musim berlalu sejak Roma, di semifinal Liga Champions 2018/19, Barcelona kembali terkena comeback setelah unggul tiga angka di leg pertama. Kali ini lawannya Liverpool. Tanpa Salah dan Firmino, skuad arahan Juergen Klopp itu berhasil menang 4-0 di Stadion Anfield, membalikkan keadaan dari yang tadinya kalah 3-0 di Camp Nou.
ADVERTISEMENT
Pada laga tersebut Divock Origi mencetak gol cepat di menit ketujuh. Georginio Wijnaldum yang baru masuk di babak kedua kemudian mencetak brace menit 56 dan 58. Adapun sepakan pojok cepat Trent Alexander-Arnold disambar Origi menjadi gol kemenangan Liverpool.
3. Kalah dari Valencia di final Copa del Rey
Setelah gagal di Liga Champions, Barcelona harus kembali tertunduk di babak final Copa del Rey setelah kalah 2-1 dari Valencia. Kala itu, ‘Los Che’ bahkan unggul dua gol lebih dulu sebelum akhirnya Messi memperkecil defisit.
Meski di musim itu sukses menyumbang trofi La Liga, kegagalan di kompetisi Liga Champions dan Copa del Rey membuat posisi Valverde tak aman di kursi kepelatihan Barcelona, tapi masih diberi kesempatan.
ADVERTISEMENT
4. Imbang di Derbi Catalonia
Menghadapi Espanyol di laga bertajuk Derbi Catalonia, pada pekan ke-19 La Liga 2019/20, Barcelona harus rela ditahan imbang dengan skor 2-2. Hasil imbang Barca tersebut membuat Real Madrid semakin menempel usai menang di laga kontra Getafe.
Sempat tertinggal lebih dulu lewat David Lopez, Barcelona kemudian bisa menyusul dengan gol Luis Suarez dan Arturo Vidal. Sayangnya, Valverde gagal melakukan antisipasi setelah Frenkie de Jong menerima kartu merah. Laga pun berakhir 2-2.
5. Kekalahan di Piala Super Spanyol
Laga Piala Super Spanyol jadi kali terakhir Barcelona dilatih Ernesto Valverde. Menghadapi Atletico Madrid di babak semifinal, langkah Lionel Messi dan kolega harus berhenti lantaran takluk dengan skor 2-3.
ADVERTISEMENT
Padahal, di laga tersebut Blaugrana sudah unggul 2-1 duluan. Sayangnya, sembilan menit menuju bubaran, El Barca malah takluk. Adapun Alvaro Morata dan Angel Correa jadi aktor utama keberhasilan Atletico menuju final. Empat hari setelah laga tersebut, kesabaran Barcelona sepertinya telah habis dan kemudian memecat Valverde. (bob)