5 Legenda Sepak Bola yang Memutuskan Pensiun Musim 2018/19

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
24 Juni 2019 10:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fernando Torres dan Trofi Piala Europa (Foto: Jeff Pachoud/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Fernando Torres dan Trofi Piala Europa (Foto: Jeff Pachoud/AFP)
ADVERTISEMENT
Setelah kompetisi Eropa musim 2018/19 berakhir, laga pamungkas pun dimainkan oleh beberapa pemain yang memutuskan gantung sepatu. Tak selamanya bakal bermain di puncak performa, bila pemain sudah memasuki masa senja, tak mengejutkan jika mereka memutuskan mengakhiri karier sebagai pesepak bola.
ADVERTISEMENT
Beberapa dari pemain yang pensiun tersebut pun sudah memberi prestasi yang tentu tak akan dilupakan oleh klubnya. Apalagi buat pemain yang begitu lama bermain di level tertinggi, kepergian sosok legenda sepak bola tentu bakal jadi saat yang emosional buat para suporter.
Salah satu legenda yang pensiun musim 2018/19 adalah Petr Cech. Kiper asal Republik Ceko tersebut sudah memainkan laga terakhirnya menghadapi mantan klub, Chelsea, di final Liga Europa. Memang disayangkan laga terakhir Cech berujung dengan kekalahan telak 4-1.
Petr Cech tampil buruk di laga menghadapi Manchester City. (Foto: Reuters/John Sibley)
Sepanjang kariernya, Cech sukses menang sarung tangan emas Liga Inggris sebanyak empat kali, dengan mencatatkan clean sheet terbanyak dalam satu musim. Cech pun tampil 494 kali bersama Chelsea, merupakan pemain asing yang paling sering tampil bersama klub asal London Barat tersebut.
ADVERTISEMENT
Bersama Chelsea, Cech menang empat Liga Inggris, empat kali juara Piala FA, tiga koleksi Piala Liga Inggris, serta masing-masing satu Liga Europa dan Liga Champions. Pindah ke Arsenal, satu Piala FA dan 40 clean sheet dalam 110 penampilan Liga Inggris dipersembahkan Cech.
Mempertahankan gawang nir bobol sebanyak 220 kali sepanjang karier di Liga Inggris, merupakan yang terbanyak dalam sejarah kompetisi. Cech juga masih memegang clean sheet terbanyak dalam satu musim, yakni pada 2004/05. Walau kebobolan empat gol di laga terakhirnya, tentu tak ada yang bisa membantah capaian fantastis Cech.
Selain Petr Cech, setidaknya ada lima legenda lagi yang memutuskan mengakhiri karier sepak bola profesional mereka. Berikut lima nama tersebut.
Toure di laga perpisahan bersama Man. City. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
Setelah kontraknya bersama Olympiakos diputus, Yaya Toure memutuskan pensiun dari dunia sepak bola. Terkenal sebagai pemain versatil, Toure sempat bermain sebagai penyerang di akademi dan sebagai bek tengah bersama Barcelona pada tahun 2009 di final Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Namun, sejatinya Toure merupakan seorang gelandang box-to-box. Baik bersama klub maupun Timnas, Toure disebut-sebut sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang sejarah di posisinya. Puncak kariernya bersama Manchester City, menyumbang tujuh trofi termasuk tiga kali juara Liga Inggris. Toure juga sukses terpilih jadi pemain Afrika terbaik tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014.
Aksi Andrea Barzagli pada pertandingan Liga Champions menghadapi Young Boys. (Foto: AFP/Marco Bertorello)
Sejatinya nama Andrea Barzagli tak terlalu mencuat di awal karier. Barulah tahun 2003 bersama Chievo, Barzagli mulai menunjukkan kematangan yang membuat Palermo memboyongnya. Empat musim bermain untuk Palermo dan dua tahun bersama Wolfsburg, kedatangan Barzagli ke Juventus baru menunjukkan kelasnya sebagai bek top dunia.
Jadi andalan formasi tiga bek ‘Si Nyonya Tua’, bersama Chiellini dan Bonucci, Barzagli sukses mempersembahkan delapan gelar Serie A secara beruntun, juga tak lupa empat Coppa Italia. Bek yang sekarang berusia 38 tahun tersebut pun jadi salah satu bek tengah paling sukses dalam sejarah Italia.
ADVERTISEMENT
Torres berpisah dengan Atletico. Foto: Reuters/Juan Medina
Mengawali karier bersama Atletico Madrid, Fernando Torres melejit kala tampil brilian sebagai ujung tombak klub selama lima musim, mencetak total 82 gol dari 214 penampilan di Liga Spanyol. Konsisten memberi yang terbaik bersama Atletico, Torres pun diboyong Liverpool dan sukses jadi salah satu penyerang top dunia.
Musim pertama Torres di Liverpool, dirinya sukses mencetak 33 gol dari 46 penampilan di semua kompetisi. Pemain berjuluk El Nino tersebut sampai menempati posisi ketiga Ballon d’Or 2008. Empat musim jadi andalan Liverpool, Torres kemudian hengkang ke Chelsea dengan memecahkan rekor transfer Liga Inggris.
Namun, kepindahan tersebut malah jadi awal dari penurunan karier. Walau sukses menang Piala FA, Liga Europa dan Liga Champions, Torres hanya mencetak 20 gol dari 110 laga. Dirinya pun pinjamkan ke AC Milan dan Atletico Madrid. Pindah permanen ke Atletico dan bermain dua musim, Torres pun pensiun di Sagan Tosu tahun 2019 ini.
ADVERTISEMENT
Robin van Persie di Stadion De Vijverberg. Foto: Dean Mouhtaropoulos / Getty Images
Merupakan top skor sepanjang masa Timnas Belanda dan sukses mencetak ratusan gol sepanjang karier membuat Robin van Persie pantas disebut legenda. Merupakan penyerang dengan teknik mencetak gol yang hebat, salah satu gol Van Persie yang paling diingat ketika terbang menyundul bola di Piala Dunia 2014 menghadapi Spanyol.
Mengawali karier di Feyenoord, Van Persie pindah ke Arsenal pada musim panas 2004 sebagai pengganti Dennis Bergkamp. Bersama ‘The Gunners’ Van Persie mulai bersinar ketika menempati posisi striker utama di akhir masa bermainnya di Arsenal, mencetak 30 gol dalam semusim, mendapat sepatu emas.
Musim selanjutnya, RVP--sapaan akrab Van Persie, pindah ke Manchester United dan sukses menang Liga Inggris serta sepatu emas kedua secara beruntun. Sempat bermain untuk Fenerbahce, Van Persie pun mengakhiri karier bersama tim pertamanya Feyenoord dan tentu bakal diingat sebagai salah satu legenda terbaik Belanda
ADVERTISEMENT
Legenda Barcelona dan Timnas Spanyol, Xavi Hernandez. Foto: REUTERS/Gustau Nacarino
Merupakan gelandang yang digadang-gadang terbaik sepanjang masa, kerap disandingkan dengan Zinedine Zidane dan Andrea Pirlo. Xavi Hernandez sukses jadi bagian dari generasi emas Timnas Spanyol yang menang dua Piala Eropa dan satu Piala Dunia dalam kurun waktu empat tahun.
Merupakan produk asli La Masia, sejak debutnya menghadapi Mallorca Agustus 1998 silam, Xavi bermain di 767 laga di seluruh kompetisi dan mencetak 85 gol untuk Barcelona. Gelandang yang kini berusia 39 tahun tersebut pun jadi nyawa permainan tiki-taka Barcelona maupun Timnas Spanyol.
Sepanjang karier bersama Barcelona, total Xavi menang 31 trofi termasuk delapan Liga Spanyol dan empat Liga Champions. Xavi pun hanya kalah dari Iniesta sebagai pemain Spanyol tersukses sepanjang sejarah. Pindah ke Al Sadd 2015 silam, Xavi yang pensiun musim ini bakal memulai karier kepelatihan di klub terakhirnya tersebut. (bob)
ADVERTISEMENT
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.