5 Penyerang Murni Terbaik pada Era Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo

Penyerang murni terbaik pada era Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

10 tahun terakhir bisa dikatakan sebagai era Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Sebelumnya, tak pernah sepak bola didominasi dua orang saja, tapi memang kemampuan keduanya berada pada tingkat yang berbeda.

Sebelum Messi dan Ronaldo berada pada puncak karier, torehan 25-30 gol sudah dikatakan sebagai penyerang yang luar biasa hebat. Ada nama seperti Andriy Shevchenko, Samuel Eto'o, Thierry Henry, dan Ronaldo Nazario yang bersaing sebagai penyerang kelas dunia, tapi tak ada satupun yang berada pada level yang ditorehkan duo mega bintang tersebut.

Menariknya, kedua mega bintang tersebut bukanlah penyerang murni sedari awal. Messi dan Ronaldo sama-sama mengawali karier sebagai pemain sayap. Bahkan hampir sepanjang mereka mengolah bola, keduanya bermain di posisi tersebut.

Ronaldo dan Messi dalam El Clasico. (Foto: DANI POZO / AFP)

Pep Guardiola dan Sir Alex Ferguson adalah dua nama yang menyadari kemampuan serta potensi Messi dan Ronaldo dalam mencetak angka. Kedua juru taktik tersebut pun membuat tim yang bisa mengoptimalkan La Pulga dan CR7, julukan keduanya, sebagai poros utama tim.

Hingga sekarang pun, Messi tetap jadi andalan utama Barcelona. Sementara Ronaldo, walau pindah dari Real Madrid ke Juventus, dirinya tetap membantu dan bahkan semakin membuat I Bianconeri mendominasi kompetisi domestik.

Messi dan Ronaldo memang luar biasa. Keduanya sampai-sampai membuat banyak pemain yang sebenarnya begitu hebat berada di bawah bayang-bayang mereka. Dalam satu dekade terakhir, berikut lima penyerang terbaik yang kehebatannya tertimbun dengan dua pemain peraih lima kali Ballon d’Or tersebut:

1. Gonzalo Higuain

Higuain dan Suso merayakan gol di laga AC Milan vs Chievo. (Foto: MARCO BERTORELLO / AFP)

Performa bersama River Plate di awal karier membuat Higuain diboyong Real Madrid sejak usianya baru 19 tahun. Dua musim jadi pemain pelapis, musim ketiganya Higuain jadi ujung tombak dan mencetak 22 gol dari 32 penampilan di Liga Spanyol, torehan yang fantastis buat penyerang berusia 21 tahun.

Berseragam ‘Los Blancos’ selama tujuh musim, total Higuain mencetak 121 gol dari 264 penampilan di semua laga. Enam gelar dipersembahkan pemain yang kini berusia 31 tahun tersebut untuk tim ibukota Spanyol tersebut, di antaranya tiga Liga Spanyol, satu Copa del Rey, dan dua Piala Super Spanyol.

Namun, romansa penyerang berkebangsaan Argentina tersebut dengan El Real berakhir pada musim 2013/14, saat dirinya bergabung dengan tim Italia, Napoli. Tiga musim bersama ‘I Partenopei’, di tengah dominasi Juventus, Higuain sukses membawa timnya menang dua gelar, masing-masing satu Piala Italia dan Piala Super Italia.

Higuain pada pesta Scudetto Juventus musim 2017/18. (Foto: AFP/Marco Bertorello)

Jadi protagonis di Napoli, Higuain seketika jadi antagonis ketika uang sebesar 90 juta euro memindahkannya ke kota Turin. Bersama Juventus, meski sempat dikritik lantaran obesitas, Higuain tetap membuktikan diri sebagai penyerang top. Dua musim, total 55 gol dicetaknya dari 105 penampilan di semua kompetisi.

Kini, kedatangan Ronaldo membuatnya terdepak ke AC Milan dan belakangan dikaitkan dengan Chelsea. Terlepas dari kerap dijadikan kambing hitam kegagalan Timnas Argentina, dengan rekam jejak seperti itu, tentu tak diragukan kualitas Higuain sebagai penyerang kelas dunia.

2. Zlatan Ibrahimovic

Ibrahimovic usai mencetak gol ke gawang Chicago Fire. (Foto: Kamil Krzaczynski/AFP)

Terkenal sebagai penyerang nomaden, Ibrahimovic memulai karier bersama Malmo sebelum akhirnya direkrut Ajax Amsterdam sejak usia belia. Berprestasi bersama Ajax, mencetak 44 gol dari 110 penampilannya di semua kompetisi, berbagai raksasa Eropa pun menginginkan jasanya.

Juventus yang kemudian jadi destinasi penyerang tulen asal Swedia tersebut. Namun, Ibra hanya bermain dua musim lantaran kasus Calciopoli. Sejak itu, Ibra tak bisa bertahan lama pada satu klub saja. Inter Milan jadi destinasi setelah pascahengkang dari Juve, tapi hanya bertahan tiga musim hingga akhirnya diboyong Barcelona.

Ibra sempat dicap sebagai pembelian gagal bersama Blaugrana. Apalagi mengingat Eto’o jadi salah satu pemain yang dikorbankan demi memboyong penyerang Swedia tersebut. Ibra pun hanya bertahan semusim dan kembali ke Serie A bersama AC Milan. Masa singkat bersama Milan merah hanya sampai dua musim dan PSG jadi tim ketujuhnya.

Ibra kala bersama PSG. (REUTERS/Benoit Tessier)

Bersama ‘Les Parisien’ lah kala Ibra membela klub terlama, yaitu selama empat musim. Belasan gelar dimenangi bersama tim ibukota Prancis tersebut. Musim 2016/17 jadi waktu dirinya memutuskan pindah ke Manchester United.

Waktu bersama ‘Setan Merah’ singkat. Selain karena usia, Ibra kala itu mengalami cedera panjang. Alhasil dirinya hanya bermain selama satu setengah musim. Hingga kini, pemain berjuluk Ibracadabra tersebut bergabung bersama LA Galaxy, sukses jadi pendatang baru terbaik MLS.

Total 443 gol dari 757 penampilan sepanjang karier tentu bukan sesuatu yang biasa diraih. Tak lupa dirinya top skor Timnas Swedia dengan 62 gol, semakin mengesahkannya sebagai salah satu penyerang terbaik sepanjang masa.

3. Sergio Aguero

Aguero adalah legenda City. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)

Independiente menjadi klub profesional pertama Sergio “Kun” Aguero, sebelum dirinya digaet Atletico Madrid pada musim panas 2006. Kala itu usianya baru 18 tahun, tapi langsung jadi andalan utama Atletico. Bersama Lionel Messi, saat itu Aguero masih disebut sebagai bakat paling bersinar di dunia

Penyerang asal Argentina tersebut, selama lima musim bersama ‘Los Rojiblancos’, sukses mencetak 102 gol dari 234 penampilan serta menang Liga Europa musim 2009/10 dan Piala Super Eropa tahun 2010. Aguero kemudian sempat dikaitkan dengan banyak raksasa Eropa seperti Juventus dan Real Madrid, sampai akhirnya pindah ke Manchester City.

Sergio Aguero kala berseragam Atletico Madrid. (Foto: AP/Andres Kudacki)

Bersama Manchester City dirinya menjadi legenda klub. Aguero Jadi andalan sejak musim pertama, tapi momen paling diingat tentu saja kala golnya yang merobek jala QPR mengantar ‘The Citizens’ meraih gelar pertama sejak 44 tahun terakhir.

Hingga kini, dirinya masih membela klub asal kota Manchester tersebut. Memasuki musim kedelapan bersama City, total 213 gol sudah dicetak dari 314 laga di semua kompetisi. Aguero selalu bisa mencetak dua digit gol tiap musimnya, membuatnya jadi ujung tombak utama. Aguero pun menyumbang masing-masing tiga trofi Liga Inggris dan Piala Liga.

Sayang, menantu Diego Maradona tersebut masih tak punya prestasi bersama Timnas Argentina. Walau begitu, Aguero tetaplah bisa disebut sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia sepanjang masa.

4. Robert Lewandowski

Lewandowski cetak gol kemenangan Bayern. (Foto: Reuters)

Tubuh kuat, postur ideal, cepat dan punya insting gol luar biasa, Robert Lewandowski cocok disebut penyerang paling komplit di dunia. Memulai karier di klub Polandia, Znicz Pruszkow, Lewandowski muda tampil fantastis membuatnya direkrut Lech Poznan. Baru berusia 21 tahun, dirinya sudah mencatat 78 gol dari 145 laga di semua kompetisi.

Mencari tantangan baru, Lewandowski kemudian pindah ke Liga Jerman, setelah mahar 4,5 juta euro dibayarkan oleh Borussia Dortmund. Musim pertamanya di Bundesliga memang kurang mulus, lantaran masih harus beradaptasi. Namun, di musim keduanya menjadi awal penyerang bertinggi badan 185 sentimeter tersebut melambungkan namanya.

Lewandowski kala membela Lech Poznan. (Foto: PAP/Adam Ciereszko)

Empat musim bersama Die Borussen, Lewandowski selalu jadi andalan utama Juergen Klopp. Total 103 gol dari 187 laga dicatatkan, termasuk empat gol ke gawang Real Madrid pada semifinal Liga Champions 2012/13. Dua Bundesliga, dua Piala Jerman, dan satu Piala Super Jerman dipersembahkannya.

Musim 2014/15 jadi perpisahan Lewandowski bersama Marco Reus dkk, usai dirinya bergabung bersama Bayern Muenchen. Sekarang sudah musim keenamnya bersama ‘Die Roten’, 173 gol sudah dicetaknya dari 219 penampilan di semua kompetisi. Hanya Liga Champions yang belum dimenanginya, setelah empat kali juara Liga Jerman.

Sejak awal kariernya, Lewandowski hampir selalu bisa mencatat dua digit gol, hanya sekali gagal pada musim pertama di Dortmund. Hampir tiap musim pula dirinya mencatat lebih dari 20 gol. Total 551 kali main, 353 gol dicetaknya dari semua kompetisi. Tak khayal dirinya disebut salah satu penyerang terbaik sepanjang masa.

5. Luis Suarez

Terus melambung, Luis Suarez. (Foto: REUTERS/Albert Gea)

Memulai Karier bersama Nacional de Football dan sempat membela Groningen, Luis Suarez membesarkan namanya kala berseragam Ajax Amsterdam. Bergabung sejak berusia 21 tahun, penyerang kelahiran Salto, Uruguay tersebut selalu bisa membuktikan diri sebagai penyerang top. Total 3,5 tahun bersama Ajax, dirinya mencatat 111 gol dari 159 penampilan.

Jadi target banyak klub top Eropa, Liverpool yang lebih dulu melirik dan memberi penawaran sukses menggaet Suarez pada bursa transfer musim dingin 2011. Mahar 22,8 juta pounds jadi harga yang harus dibayarkan dan hasilnya lebih dari sepadan. Main 133 kali, Suarez mencetak 82 gol di semua ajang.

Suarez bersama Ajax. (Foto: REUTERS/Toussaint Kluiters)

Bersama Liverpool, pemain yang dijuluki El Pistolero tersebut akhirnya hanya bisa memberi satu trofi, usai musim 2013/14 ‘The Reds’ hanya bisa nyaris memenangi Liga Inggris. Pada musim yang sama, Suarez jadi top skor dengan 31 golnya, kala itu duetnya dengan Sturridge jadi yang paling mengerikan di Liga Inggris.

Semusim setelahnya, tepatnya 2014/15, Barcelona merogoh kocek sebesar 82,3 juta euro dan Suarez pun berlabuh ke Camp Nou. Kini merupakan musim kelima buat penyerang Timnas Uruguay tersebut. Main 221 kali, pemain bernomor punggung sembilan tersebut sudah mencetak 166 gol.

Prestasi kala membela ‘Blaugrana’ pun berlimpah. Tiga trofi Liga Spanyol, empat Copa del Rey, dua Piala Super Spanyol, satu Piala Dunia antar Klub, dan satu Liga Champions menjadi prestasi El Pistolero, termasuk treble winner pada musim debutnya.

Selain level klub, Suarez juga sempat menang Copa America tahun 2011 bersama Uruguay. Dirinya juga jadi top skor ‘La Celeste’ dengan 55 gol dari 106 laga. Karena itu, aman bila Suarez disebut penyerang murni terbaik di dunia saat ini. (bob)