Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
5 Sebab Performa Buruk Barcelona yang Harus Dibenahi Valverde
2 Oktober 2018 20:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Barcelona tengah mengalami penurunan performa. Pada tiga pertandingan terakhir, Los Cules gagal meraih kemenangan. Padahal, di atas kertas armada Ernesto Valverde seharusnya bisa dengan mudah mengalahkan lawannya tersebut.
ADVERTISEMENT
Segalanya bermula saat Barca menghadapi Girona pada pekan ke-5. Blaugrana yang turun tanpa beberapa pilar utama dipaksa imbang 2-2. Gol Messi dan Pique gagal masih kurang untuk mengejar dwigol Christian Stuani. Salah satu faktor juga karena Clement Lenglet dikartu merah wasit pada menit 35.
Pertandingan berikutnya, kontra Leganes lagi-lagi Barca terpuruk, dan kali ini Messi cs kalah 2-1. Meski mendominasi selama pertandingan dan unggul lebih dulu lewat sepakan indah Philippe Coutinho, dalam kurun satu menit Leganes menyusul Barca. Adalah gol Nabil El Zhar dan Oscar Rodriguez yang masing-masing dicetak pada menit 52 dan 53.
Paling anyar adalah kontra Athletic Bilbao. Sedang terpuruk di posisi bawah Liga Spanyol, Bilbao berhasil menahan Barca di Stadion Camp Nou. Bilbao mencetak gol lebih dulu lewat Oscar de Marcos pada menit ke-41. Blaugrana bisa saja kalah jika Munir El Haddadi tidak menyamakan kedudukan 10 menit sebelum peluit panjang dibunyikan.
ADVERTISEMENT
Kesulitan dari tim papan tengah, Barca jelas harus memperbaiki performanya. Pasalnya, pada empat pertandingan mendatang mereka akan bertemu lawan berat, seperti Valencia, Sevilla, Inter Milan dan rival bebuyutannya Real Madrid. Berangkat dari sana, berikut 5 penyebab performa buruk Barcelona yang harus cepat ditangani Valverde.
1. Penurunan performa beberapa pemain
Luis Suarez merayakan gol Barcelona ke gawang Alaves. (Foto: Albert Gea/Reuters)
Beberapa pemain Barca dinilai mengalami penurunan performa. Ivan Rakitic yang bermain luar biasa di Piala Dunia 2018, di level klub sekarang bermain mengecewakan. Gerard Pique juga dinilai lambat dan kerap melakukan kesalahan.
Belum lagi Striker mereka, Luis Suarez tidak tampil sebagaimana pada musim-musim sebelumnya. Pada laga besar, Suarez seakan hilang, dan disaat krusial striker Uruguay ini tidak bisa memecah kebuntuan.
ADVERTISEMENT
2. Ketergantungan terhadap Messi
Saat Lionel Messi kirim ciuman untuk suporter Barcelona di Camp Nou. (Foto: REUTERS/Albert Gea)
Beberapa musim belakangan, Messi selalu menjadi tumpuan utama Barcelona, bahkan mungkin terlalu bergantung pada Messi. Saat Si Messiah tidak dipasang atau bermain tak maksimal, Blaugrana seperti kehilangan nyawa permainan.
Ketergantungan tersebut terbukti lewat hasil buruk kontra Athletic Bilbao. Valverde yang membangkucadangkan Messi harus rela ditahan imbang 1-1 oleh Bilbao.Meski ada Dembele, Suarez dan Coutinho, pada akhirnya tetap Messi lah yang mendongkrak performa Los Cules.
3. Taktik terlalu menyerang Valverde
Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde. (Foto: Reuters/Albert Gea)
Dalam tiga laga terakhir, total Baca sudah kebobolan lima gol. Kerap menyerang dengan mengandalkan keunggulan penguasaan bola, tapi lini belakang Barca begitu rapuh. Dengan memasang Lionel Messi, Ousmane Dembele, Luis Suarez dan Philippe Coutinho secara tidak langsung mereka bermain dengan empat lini depan. Sedangkan dua bek sayap mereka juga kerap melakukan penyerangan, meninggalkan Pique dan Umtiti.
ADVERTISEMENT
Jika berhadapan melawan klub yang menggunakan taktik serangan balik cepat, tentunya Barca akan keteteran. Busquet yang bukan tipe gelandang gesit, serta Pique dan Umtiti yang kurang cepat sebagai bek tengah, akan sangat berbahaya jika menghadapi pemain cepat, sebagai contoh Son Heung Min pada lawan mereka selanjutnya.
4. Rotasi gagal Valverde
Clement Lenglet saat diperkenalkan sebagai pengawa anyar. Barcelona (Foto: Albert Gea/Reuters)
Melakoni pekan pertandingan padat, praktis Valverde melakukan rotasi agar pilar penting tak kelelahan dan cedera. Namun, rotasi pelatih asal Spanyol itu gagal. Pada tiga pertandingan terakhir menyimpan beberapa pilar utama, ketiganya berakhir mengecewakan, dua seri dan satu kalah.
Rotasi pemain memang penting, apalagi saat jadwal padat, para pemain tentunya harus diistirahatkan. Namun, Valverde harus berpikir lebih keras jika ingin melakukan rotasi. Pasalnya, pengambilan keputusan mantan pelatih Bilbao ini dikritik karena tidak efektif dan gagal.
ADVERTISEMENT
5. Meremehkan lawan main
Perayaan gol dari pemain Leganes. (Foto: REUTERS/Sergio Perez)
Saat menghadapi Girona, Valverde menarik tiga pilar pentingnya, Coutinho, Rakitic dan Umtiti. Arthur, Arturo Vidal dan Langlet menjadi pengganti mereka. Hasilnya gagal setelah Langlet dapat kartu merah, mereka pun bermain imbang.
Tidak selesai sampai situ, pertandingan lawan Leganes, Suarez digantikan Munir dan Vermaelen mengisi posisi Alba. Hasilnya juga gagal total. Mereka kalah 2-1. Paling anyar imbang lawan Bilbao dimana Valverde mencadangkan Messi. Kritik pun berdatangan usai rentetan hasil buruk tersebut, salah satunya Valverde dinilai meremehkan klub lawan. (bob)