5 Ulasan Menarik usai Chelsea Menang atas Frankfurt Lewat Adu Penalti

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
10 Mei 2019 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemain-pemain Chelsea merayakan keberhasilan melangkah ke final Liga Europa 2018/19. Foto: REUTERS/David Klein
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Chelsea merayakan keberhasilan melangkah ke final Liga Europa 2018/19. Foto: REUTERS/David Klein
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiket babak final sukses diamankan Chelsea, usai mengalahkan Eintracht Frankfurt di babak semifinal Liga Europa 2018/19, Jumat (10/5/2019) dini hari WIB. Bermain di Stamford Bridge, ‘The Blues’ sukses mengunci kemenangan lewat drama adu penalti, setelah bermain imbang 1-1 di kedua leg dengan ‘Die Adler’.
ADVERTISEMENT
Bermain di depan pendukung sendiri, Chelsea lebih mendominasi permainan dan sejatinya unggul lebih dahulu lewat Ruben Loftus-Cheek yang bergerak bebas menyambut umpan matang dari Eden Hazard pada menit ke-28. Namun, empat menit usai turun minum, bintang Frankfurt Luka Jovic menyamakan kedudukan dengan tendangan keras kaki kanannya.
Hasil imbang tersebut bertahan hingga waktu normal usai dan babak penalti pun harus dilakukan. Kegagalan Cesar Azpilicueta sempat jadi kekhawatiran, tapi Kepa Arrizabalaga kemudian bisa menghentikan dua tembakan Frankfurt dari Martin Hinteregger dan Goncalo Paciencia. Chelsea pun menang adu tos-tosan dengan skor 4-3.
Walau pada akhirnya bisa lolos, Maurizio Sarri mengaku tak puas dengan performa anak asuhnya. Pasalnya, pada laga tersebut Chelsea gagal mencetak gol kedua pada babak pertama dan memastikan kemenangan. “Itu sangat sulit,” kata Sarri.
ADVERTISEMENT
“Bila kamu tidak begitu kompak di lapangan itu berbahaya, dalam permainan terbuka, mereka (Frankfurt) jadi berbahaya. Kamu tak bisa selalu memegang kendali selama 90 menit bila kamu tak bermain tinggi dan berada di wilayah lawan,” ujar pelatih berkebangsaan Italia tersebut.
Kapten Chelsea, Cesar Azpilicueta, merayakan kemenangan Chelsea lewat adu penalti. Foto: Reuters
“Kami tak bisa mencetak gol kedua dan kami kesulitan di menit-menit pertama babak kedua. Kami bermain lebih baik di akhir, dan pada perpanjangan waktu, kedua tim sudah sangat kelelahan, tapi saya rasa itu laga yang luar biasa,” ungkap Sarri.
Lolosnya Chelsea memastikan kompetisi Eropa diisi oleh All England final. Sebelumnya, Liverpool dan Tottenham Hotspur sukses lolos secara dramatis ke final Liga Champions. Sementara Derby London bakal tersaji di final Liga Europa, mempertemukan Arsenal dan tentu saja skuat arahan Maurizio Sarri.
ADVERTISEMENT
Menanggapi final yang diisi klub-klub Inggris, Sarri mengaku tak kaget. Menurutnya, level permainan tim Liga Inggris memang begitu tinggi. Sarri pun optimis bisa mengangkat trofi pertamanya bersama ‘The Blues’. Pasalnya, klub asal London Barat tersebut bahkan sempat mengalahkan dua finalis Liga Champions dan bahkan Manchester City.
“Namun, itu tidak mudah buat tim Inggris sampai pada akhir bulan dalam kondisi terbaik. Semua karena kami bermain lebih banyak pertandingan,” ungkap Sarri.
“Kami bermain di final pertama musim ini dan kalah, jadi sekarang kami mau menang. Tim kami layak karena tiga bulan lalu terpuruk. Tak mudah kembali bangkit karena lawan di sini sulit, tapi kami bisa melakukannya dan layak mendapat trofi,” ucap pelatih berusia 60 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari pertandingan tersebut, setidaknya ada lima ulasan menarik usai Chelsea menang lawan Frankfurt. Berikut kelima ulasan tersebut.
1. Trapp dan Kepa sama-sama impresif
Penjaga Gawang Chelsea, Kepa Arribazalaga, menahan tendangan penalti dari pemain Eintracht Frankfurt, Martin Hinteregger. Foto: Reuters
Kedua kiper pada laga tersebut sama-sama tampil luar biasa. Pada waktu normal, Kevin Trapp tampil hebat dengan menghadang serangan bertubi-tubi dari Chelsea. Total lima penyelamatan yang dilakukan kiper asal Jerman tersebut. Kepa Arrizabalaga pun tampil solid di bawah mistar, dengan melakukan tiga penyelamatan.
Pada waktu normal, Trapp lebih baik dari Kepa, tapi keduanya bertukar peran saat melakoni babak adu penalti. Walau kalah gemilang bukan berarti Trapp buruk. Trapp sukses menepis tendangan Cesar Azpilicueta dengan baik. Namun, Kepa membuktikan dirinya sebagai kiper termahal di dunia dengan melakukan dua penyelamatan krusial, membuat Chelsea menang dengan skor 4-3.
ADVERTISEMENT
2. Ruben Loftus-Cheek wajib masuk tim utama
Pemain Chelsea, Ruben Loftus-Cheek, saat menendang bola ke gawang Eintracht Frankfurt. Foto: Reuters
Mendapat kesempatan dari Maurizio Sarri, Ruben Loftus-Cheek sukses memanfaatkannya dengan sangat baik. Punya fisik dan teknik yang mumpuni sebagai gelandang tengah, Loftus-Cheek membuktikan dirinya patut diperhitungkan sebagai pemain di tim utama dengan mencetak gol.
Berlari ke dalam kotak penalti dan melakukan tembakan dari sudut sempit, Loftus-Cheek pun membuat Chelsea unggul. Ketenangannya di lini tengah membuat Loftus-Cheek bisa membantu pertahanan dan penyerangan dengan sama baiknya. Penempatan dirinya pun luar biasa, membuatnya pantas masuk lini tengah Chelsea secara reguler.
3. Luka Jovic membuktikan ketajaman
Pemain Eintracht Frankfurt, Luka Jovic, saat merayakan golnya. Foto: Reuters
Musim ini jadi saat Luka Jovic membuktikan diri sebagai salah satu penyerang terbaik di Eropa. Menyusul performa impresifnya, Jovic yang direkrut Eintracht Frankfurt dari Benfica dengan harga 7 juta euro sudah jadi incaran klub top dunia. Penyerang berusia 21 tahun itu pun kembali membuktikan ketajamannya dengan mencetak gol ke gawang Chelsea.
ADVERTISEMENT
Jadi top skor Europa League dengan 10 gol bersama Olivier Giroud dan Ben Yedder, total Jovic sudah mencetak 26 gol lintas kompetisi. Satu gol lawan Chelsea pun menunjukkan insting golnya. Menerima umpan lambung, kerja sama Jovic dengan Mijat Gacinovic yang kemudian mengelabui David Luiz sukses menghasilkan gol.
4. David Luiz tampil brilian
David Luiz kala dikelabui Luka Jovic. Foto: Reuters
Memang, David Luiz cukup bertanggung jawab terhadap gol penyama kedudukan dari Frankfurt, tapi terlepas dari kesalahan tersebut dirinya tampil begitu solid. Kerap kali berada di tempat yang krusial, Luiz selalu bisa menghadang serangan lawan dengan gemilang. Tiga blok krusialnya dan lima sapuan menunjukkan perannya yang begitu penting.
Tiap kali Frankfurt mengirim umpan silang, David Luiz selalu bisa mengatasinya dengan sangat baik. Dirinya pun sukses dengan sangat baik mengeksekusi penalti kala Chelsea akhirnya menang dramatis 4-3. Semua berkat jam terbang Luiz di semifinal Liga Europa. Kala musim 2012/13, Luiz mencetak gol di dua leg menghadapi FC Basel dan sukses lolos dan menjuarai kompetisi.
ADVERTISEMENT
5. Laga terakhir Hazard di Stamford Bridge
Pemain Chelsea, Eden Hazard, merayakan golnya, setelah membobol gawang Eintracht Frankfurt saat lawan adu penalti. Foto: Reuters
Hanya setahun sisa kontrak Eden Hazard bersama Chelsea dan kemungkinan besar dirinya bakal dilepas ke Real Madrid. Karena itu, laga menghadapi Frankfurt di Stamford Bridge berkemungkinan jadi laga kandang terakhir buat Hazard sebagai pemain Chelsea. Bila memang benar, jelas itu jadi perpisahan yang indah.
Seperti pada laga-laga Chelsea lainnya, Hazard selalu bisa diandalkan dengan kemampuan menggiring bola dan umpan akuratnya yang menciptakan peluang untuk Chelsea mencetak gol. Sukses menyumbang satu assist, Hazard juga sukses jadi aktor kemenangan dengan mencetak penalti terakhir, membuatnya jadi kado perpisahan spesial bila benar-benar pindah. (bob)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
ADVERTISEMENT
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.