Arturo Vidal Mengaku Sedih dengan Kondisi Dunia di Tengah Pandemi Virus Corona

Arturo Vidal pensiun dari Timnas Cile. (Foto: AFP/Franck Fife)

Gelandang Barcelona, Arturo Vidal, menyampaikan keresahannya di tengah pandemi virus corona yang sedang terjadi hampir di seluruh dunia. Vidal boleh jadi pemain yang tangguh di atas lapangan, tetapi sekarang dia mengaku cemas.

Saat ini, sama seperti rekan-rekan setimnya di Barcelona, Vidal diminta berlatih #dirumahaja demi menekan penyebaran virus corona. Terlebih, Spanyol merupakan salah satu negara di Eropa yang paling menderita akibat serangan virus tersebut.

Menurut Worldometers, hingga hari ini (3/4), sudah terdapat 112.065 kasus orang yang sudah terjangkit virus ini, dan 10.348 jiwa meninggal dunia karenanya.

Pemain asal Cile tersebut mengaku bahwa berdiam diri di rumah dan berlatih sendiri itu tidak menyenangkan. Namun, baginya yang lebih buruk adalah berdiam di rumah dan mendengar kabar ribuan orang meninggal di seluruh dunia.

Arturo Vidal merayakan gol ke gawang Real Valladolid. Foto: AFP/Lluis Gene

"Rasanya sangat aneh. Berada di rumah setiap hari, melihat orang-orang meninggal di seluruh dunia. Itu mengerikan," kata Vidal, dikutip dari Marca.

"Saya terus-menerus khawatir dan saya merasa bahwa ini seperti mimpi buruk yang semakin buruk dan kian buruk," sambungnya.

Mantan pemain Juventus itu menyebut pada saat inilah kemanusiaan diuji. Orang-orang harus saling merangkul, saling membantu mengatasi serangan virus ini bersama-sama. Sifat egois tidak punya tempat pada situasi seperti sekarang.

"Saya benar-benar sedih akan semuanya, sebab tidak ada yang tahu kapan ini akan berakhir. Saya tidak pernah mengira hal seperti ini bisa terjadi. Kita hanya perlu tetap berada di sana untuk satu sama lain," lanjut Vidal.

Lebih lanjut, pemain berusia 32 tahun itu juga mengaku latihan pribadinya berjalan lancar. Dia masih berlatih dua kali sehari, sama seperti biasanya. Namun, yang menyulitkan adalah harus berlatih seorang diri.

"Saya masih berlatih sehari dua kali. Sebelumnya saya berlatih satu kali di klub dan satu kali di rumah, tapi sekarang dua kali di rumah."

"Tidak bisa mengunjungi klub memang cukup sulit, tapi yang lebih sulit adalah tidak bisa bertemu dengan rekan setim Anda atau berbagi apa pun dengan mereka," tandasnya.