5 Kisah Tersembunyi Perjalanan Karier Ismed Sofyan

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
2 Agustus 2018 8:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
5 Kisah Tersembunyi Perjalanan Karier Ismed Sofyan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ismed Sofyan berikan salam kepada suporter Persija Jakarta, Jakmania. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Di pengujung kariernya sebagai pesepak bola, Ismed Sofyan diterpa isu kurang sedap. Kapten Persija Jakarta ini dikabarkan berselingkuh dari istrinya, Cut Rita.
Lewat salah satu program televisi swasta, Cut Rita mencurahkan isi hatinya. Wanita berhijab ini menyebut Ismed telah mengkhianatinya secara berulang-ulang.
Meski begitu, tak ada yang lebih menarik dibanding membahas perjalanan karier Ismed di dunia sepak bola ketimbang kehidupan pribadinya. Berikut Info Bola rangkum lima kisah tersembunyi Ismed Sofyan:
1. Gol Terbaik Versi Ismed
5 Kisah Tersembunyi Perjalanan Karier Ismed Sofyan (1)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Persija, Ismed Sofyan (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Ismed menganggap, tendangan geledeknya yang berujung gol ke gawang Persik Kediri pada 2005 merupakan gol terbaiknya. Menurut Ismed, ia melakukannya dari jarak 35-40 meter.
"Pertandingan paling berkesan buat saya waktu Persija lawan Persik Kediri di Liga Indonesia 2005. Waktu itu main di Stadion Lebak Bulus, saya cetak gol dari jarak sekitar 35-40 meter. Itu jadi gol terbaik saya," imbuh Ismed kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
2. Hampir Pindah dari Persija
5 Kisah Tersembunyi Perjalanan Karier Ismed Sofyan (2)
zoom-in-whitePerbesar
Ismed Sofyan (nomor punggung 14) di pertandingan Persija vs Home United. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Persija pernah dilanda krisis keuangan akut pada 2013. Kala itu, beberapa pemain mengalami penunggakan gaji, termasuk Ismed.
Ismed buka-bukaan bahwa ia pernah hampir pindah dari Persija. Klub yang akan ditujunya waktu itu adalah Sriwijaya FC.
"Bukan tidak terima (tawaran Sriwijaya FC). Memang waktu itu Persija mengalami masalah keuangan. Saya hampir bergabung dengan Sriwijaya FC. Sudah deal dengan nilai kontrak bahkan tiket pesawat juga sudah booking. Di last minute, Pak Ferry Paulus (Presiden Persija waktu itu) menelepon dan meminta untuk bertahan. Saya juga sudah lama di Persija, dan saya putuskan untuk bertahan," ujar Ismed.
ADVERTISEMENT
3. Belum Ingin Pensiun
5 Kisah Tersembunyi Perjalanan Karier Ismed Sofyan (3)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Persija, Ismed Sofyan (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Di usianya yang telah menginjak 39 tahun, Ismed masih menjadi andalan Persija di pos bek sayap kanan. Pemain asal Aceh itu bahkan belum memikirkan akan gantung sepatu dalam waktu dekat.
"Motivasi saya sangat besar untuk bermain sepak bola. Walaupun usia saya yang tidak muda lagi, saya berusaha untuk memberikan yang terbaik seluruh kemampuan. Baik itu di latihan maupun di pertandingan," kata Ismed.
4. 16 Belas Tahun Bela Persija
5 Kisah Tersembunyi Perjalanan Karier Ismed Sofyan (4)
zoom-in-whitePerbesar
Persib ketika melawan Persija (Foto: PT LIB)
Ismed telah 16 tahun memperkuat Persija, tepatnya sejak 2002 silam. Sebelumnya, pemain yang identik dengan nomor punggung 14 ini membela PSBL Langsa, Persiraja Banda Aceh, dan Persijatim Jakarta Timur (kini Sriwijaya FC).
ADVERTISEMENT
Disinggung kenapa betah di Persija, Ismed memberikan jawaban meyakinkan. "Pertama kenyamanan. Kedua, di sini juga tidak ada masalah. Ditunjang juga oleh (suporter) Jakmania yang begitu luar biasa. Itu membuat alasan saya bertahan di Persija," tutur Ismed.
5. Belum Pernah Bawa Persija Juara Liga Indonesia
5 Kisah Tersembunyi Perjalanan Karier Ismed Sofyan (5)
zoom-in-whitePerbesar
Persija juara Piala Presiden (Foto: Dok. Media Persija)
Ismed datang ke Persija semusim setelah tim ibu kota itu merengkuh kampiun Liga Indonesia 2001. Hingga kini, Ismed belum beruntung untuk mengulangi prestasi tersebut.
Prestasi terbesarnya selama membela Persija hanyalah meraih trofi level turnamen seperti Piala Emas Bang Yos (2003), Trofeo Persija (2011, 2012, 2014, 2016), Boost SportsFix Super Cup (2018), dan Piala Presiden (2018). Ismed menilai, mengarungi turnamen dan kompetisi sangat berbeda.
ADVERTISEMENT
"Kompetisi tidak seperti turnamen. Kompetisi itu panjang, dibutuhkan konsentrasi, fokus, tenaga, dan fisik, karena semua pemain akan dilibatkan di kompetisi. Tidak mungkin saya reguler terus, karena pertandingan banyak. Jadi semuanya fokus dan konsentrasi," kata Ismed.