Eks Striker Southampton Dipenjara karena Ketahuan Mata-matai Mantan Pacar

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
9 April 2021 13:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Shayne Bradley, eks striker Southampton FC yang dipenjara karena terus-terusan buntuti mantan pacarnya. Foto: Twitter/@premlgeplayers
zoom-in-whitePerbesar
Shayne Bradley, eks striker Southampton FC yang dipenjara karena terus-terusan buntuti mantan pacarnya. Foto: Twitter/@premlgeplayers
ADVERTISEMENT
Eks striker Southampton FC, Shayne Bradley, ditangkap pihak kepolisian Gloucester, Inggris setelah ketahuan menguntit sang mantan pacar selama kurun waktu empat bulan lamanya.
ADVERTISEMENT
Selama periode September 2020-Januari 2021, Bradley diketahui menguntit mantan pacarnya itu dengan berbagai cara. Mulai dari bersembunyi di semak-semak, mengemudi di dekat rumah, dan parkir di dekat kendaraan mantannya tersebut.
Selain itu, Bradley juga membombardir sang mantan dengan panggilan telepon dan email yang tak senonoh. Bahkan, pria kelahiran 1979 itu sampai membuat profil Tinder palsu agar tetap bisa menghubungi mantannya tersebut.
“Setelah semua kontak berakhir dan saya mengganti nomor saya, saat itulah dia [Bradley] mulai mengikuti dan mengawasi rumah saya. Peristiwa berikutnya akan tetap begitu selamanya,” ungkap mantan pacar Bradley, dilansir dari The Sun.
Bagi mantan pacarnya, Bradley selalu bertindak sebagai korban. Dia kerap berbohong dan setiap kebohongan tersebut menghancurkan hidupnya. Jadi, penting baginya untuk mengungkap sosok Shayne Bradley yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
“Saya merasakan punya tanggung jawab yang sangat besar untuk mengakhiri perilakunya itu terhadap wanita. Jika saya bisa membantu wanita lain dengan membuat mereka sadar akan pria ini [Bradley] dan perilakunya, itu sudah cukup baik bagi saya," jelasnya.
Mantan pacar Bradley juga menceritakan bagaimana awalnya dia bertemu dan menjalin kasih dengan pemain berpaspor Inggris itu.
"Kami pertama kali bertemu pada September 2019, dia [Bradley] adalah seseorang yang mempesona dan memenangkan hati saya, tetapi dia menempatkan dirinya di atas segalanya. Dia mengatakan bahwa keluarga dan teman-teman saya tidak memikirkan yang terbaik untuk saya,” terang mantan pacar Bradley ketika mengenang masa-masa awal pacaran.
“Akhirnya sifat posesifnya mulai muncul dan terus meningkat dari sana. Saya sempat mentolerir perilakunya selama satu tahun lebih, meski saya tahu itu tidak akan pernah berhasil, tetapi saya selalu merawatnya dan itu menjadi bagian yang sulit,” tambahnya.
Shayne Bradley membela Southampton FC dari musim 1998-2000. Foto: Twitter/@ForgottenFootb2
Sebenarnya Shayne Bradley sudah pernah ditangkap sebelumnya, tapi dibebaskan kembali dengan beberapa jaminan. Namun, tindakannya malah semakin menjadi setelah kedapatan melanggar beberapa isi perjanjian pembebasan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Beruntung, pada Kamis (8/4) waktu setempat, Bradley benar-benar ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara 2 tahun 6 bulan. Hal itu terjadi setelah pihak kepolisian mengintai Bradley menggunakan taktik pengawasan sebelum berhasil menangkapnya saat sedang beraksi.
"Jenis pelanggaran ini menimbulkan ketakutan dan kerusakan emosional serta psikologis yang panjang. Hal ini juga telah ditekankan oleh pernyataan pribadi dari korban,” terang Detektif Polisi Katie McGurk, petugas Polisi Gloucestershire yang menyelidiki kasus tersebut.
Sementara itu, Joanne Pearce, Jaksa Penuntut Senior di Pengadilan South West, mengatakan Bradley adalah seorang pria kasar yang menolak menerima kenyataan bahwa hubungan asmaranya dengan korban sudah berakhir.
Shayne Bradley saat masih aktif bermain sepak bola. Foto: Twitter/@StagsOTD
"Kami melihat kasus serupa berkali-kali di mana terdakwa tidak mengizinkan mantan pasangan mereka untuk melanjutkan hidupnya,” kata Joanne Pearce, Jaksa Penuntut Senior di Pengadilan South West.
ADVERTISEMENT
“Perilaku ini adalah sebuah pelecehan. Kami berharap ini akan mendorong para korban untuk tidak diam dan kami akan terus meyakinkan bahwa polisi beserta pengadilan menanggapi semua tuduhan sejenis dengan sangat serius,” pungkasnya.
Saat masih muda, Bradley pernah terpilih untuk bermain bersama skuad sekolah sepak bola Inggris (England Schoolboys). Di tim tersebut dia menjadi tandem dari seorang legenda MU, Michael Owen.
Saat masih muda, Shayne Bradley (kedua dari kiri tengah) pernah satu tim dengan Michael Owen (pertama dari kiri bawah) di England Schoolboys. Foto: Twitter/@TuffleyRoversFC
Sementara untuk kariernya di Southampton, Bradley sebenarnya hanya main 4 kali di musim 1998-2000 sebelum akhirnya dipinjamkan ke beberapa klub yang lebih kecil, seperti Swindon Town, Exeter City, Mansfield Town, Chesterfield Town, dan Lincoln City.
Setelah beberapa periode di klub tersebut dia pun pensiun pada 2003 karena menderita cedera ligamen pergelangan kaki. Lima tahun berselang, Bradley sempat mengabdi sebagai seorang manajer dari klub yang bermain di level 9 sistem sepak bola Inggris, Tuffley Rovers FC.
ADVERTISEMENT