Konten dari Pengguna

Ferland Mendy dan 5 Bakat Jebolan Le Havre yang Jadi Bintang Dunia

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
14 Juni 2019 17:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ferland Mendy membela Olympique Lyon dalam laga Liga Champions menghadapi Barcelona. Foto: Jeff Pachoud/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ferland Mendy membela Olympique Lyon dalam laga Liga Champions menghadapi Barcelona. Foto: Jeff Pachoud/Reuters
ADVERTISEMENT
Ambisi Madrid untuk membenahi skuadnya tak hanya terfokus pada lini depan saja. Skuad Santiago Bernabeu juga memperhatikan lini belakang. Setelah Eder Militao, Real 'Los Blancos' juga mendatangkan bek sayap Olympique Lyonnais, Ferland Mendy, dengan mahar 48 juta euro, tepatnya pada Kamis (13/6/2019) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Jelas bukan tanpa alasan Madrid merekrut Mendy dari Lyon, bahkan sampai memberinya kontrak dengan durasi enam tahun. Mendy adalah salah satu yang terbaik di Ligue 1 musim lalu, dengan catatan 1,5 tekel, 1,1 intersep, dan 1,4 sapuan bola.
Tak hanya hebat dalam melakukan pertahanan, selayaknya bek sayap modern, Mendy pun juga jago dalam membantu penyerangan. Pemain berusia 24 tahun tersebut mencatatkan 2 gol dan 1 asis, serta memiliki rata-rata 1,3 umpan kunci dan 1,8 dribel di setiap laga yang dilakoninya di Liga Prancis.
Merupakan bakat muda yang masuk radar klub besar beberapa musim belakangan, tak banyak yang tahu kalau Mendy merupakan jebolan tim Ligue 2 Prancis, Le Havre. Konon, walau merupakan tim kasta kedua, dalam beberapa tahun terakhir nama Le Havre mencuat lantaran sukses memproduksi nama-nama yang kini jadi bintang dunia.
Tim Divisi 2 Liga Prancis, Le Havre. (Foto: Emmanuel LELAIDIER/Actionplus)
Jauh sebelum Ferland Mendy, ada Vikash Dhorasoo yang sukses bersama beberapa raksasa Prancis dan sempat bergabung dengan AC Milan. Setelahnya, ada pula nama Florent Sinama Pongolle dan Anthony Le Tallec yang sukses mengangkat trofi Liga Champions bersama Liverpool musim 2004/05.
ADVERTISEMENT
Terbaru, sebelum Ferland Mendy masuk tim utama Le Havre 2013 silam, ada nama Benjamin Mendy yang mencuat terlebih dahulu. Tampil apik bersama Le Havre, Benjamin pun semakin melejitkan namanya usai pindah ke Marseille dan AS Monaco. Kini, bek berusia 24 tahun tersebut bermain untuk raksasa Liga Inggris Manchester City.
Selain Ferland Mendy dan nama-nama yang sudah disebutkan di atas, ada setidaknya lima pemain jebolan akademi Le Havre yang benar-benar sukses jadi bintang dunia. Berangkat dari sana, berikut kelima nama tersebut.
1. Lassana Diarra
Lassana Diarra (Foto: Franck Fife / AFP)
Merupakan sosok wonderkid pada tahun 2004, Lassana Diarra tampil gemilang di musim perdananya main di tim utama Le Havre. Bermain sebagai gelandang bertahan, Diarra pun digadang-gadang sebagai penerus legenda Prancis, Claude Makelele. Alhasil, dirinya pun direkrut Chelsea di musim panas 2005.
ADVERTISEMENT
Namun, Diarra tak pernah benar-benar memenuhi potensi besarnya. Selama enam musim bersama tiga klub di Liga Inggris, Diarra gagal jadi pilihan utama. Pindah ke Real Madrid pun selama lima musim dirinya hanya jadi pelapis. Sempat melanglang buana ke berbagai klub, Diarra sempat sukses sesaat bersama Marseille dan PSG sebelum pensiun.
2. Steve Mandanda
Hanya segelintir kiper kulit hitam yang punya kualitas untuk berpentas di panggung dunia dan Steve Mandanda adalah salah satunya. Memulai karier sebagai jebolan akademi Le Havre, Mandanda melakoni debut profesional di tim utama saat berusia 20 tahun. Kala itu, dirinya sukses menjaga gawang Le Havre tanpa kebobolan di tiga laga beruntun.
Kiprahnya di bawah mistar membuat Olympique de Marseille kepincut. Dipinjam musim 2007/08, Mandanda kemudian jadi permanen dan bertahan sembilan musim, mencatat 441 laga dan lima kali jadi kiper terbaik Liga Prancis. Sempat ke Crystal Palace, dirinya kembali ke Marseille. Total sudah 7 piala sudah dimenangkannya, termasuk Piala Dunia 2018.
ADVERTISEMENT
3. Dimitri Payet
Dimitri Payet kala mengeksekusi tendangan bebas. (Foto: Jean-Francois Monier/AFP)
Merupakan salah satu produk akademi Le Havre, Dimitri Payet merupakan pemain yang tergolong terlambat mekar. Setelah bermain gemilang di Liga Prancis selama 10 musim, bersama klub seperti Nantes, Saint-Etienne, LOSC Lille, dan Marseille, Payet pun menarik perhatian klub Inggris, West Ham, yang kemudian merekrutnya.
Musim perdana bersama West Ham, nama Dimitri Payet melejit. Gelandang serang ‘The Hammers’ tersebut mencatat 12 gol dan 15 asis dari 38 laga di semua kompetisi. Bersama Timnas Prancis pun dirinya jadi pemain andalan di Piala Eropa 2016. Sejatinya, Payet juga masuk daftar pemain Piala Dunia 2018, sayang dirinya cedera kala itu.
4. Riyad Mahrez
Mahrez rayakan gol ke gawang lawan dalam sebuah pertandingan. Foto: REUTERS/Rebecca Naden
Menghabiskan masa mudanya bermain untuk Le Havre, nama Riyad Mahrez bahkan tak terdengar selama tujuh tahun berkarier sebagai pemain profesional. Barulah pada musim dingin 2014, Mahrez direkrut tim divisi kedua Liga Inggris, Leicester City. Sejak itu, bisa dibilang nasib Mahrez berubah drastis.
ADVERTISEMENT
Setelah promosi ke kasta tertinggi Liga Inggris, Mahrez tetap jadi andalan Leicester. Musim ketiganya, Leicester City secara ajaib juara Liga Inggris dan Mahrez yang jadi salah satu aktor utamanya dengan 17 dan 10 asisnya. Tiga musim berlalu, Mahrez pun gabung Manchester City seharga 60 juta paun, membantu ‘The Citizen’ meraih treble domestik.
5. Paul Pogba
Pogba pada sebuah laga bersama Manchester United. (Foto: Peter Powell/Reuters)
Sebelum pindah ke Manchester United, tak banyak yang tahu kalau Paul Pogba merupakan produk akademi Le Havre. Selama dua musim, Pogba bermain untuk Le Havre U-16 dan jadi kapten yang membawa timnya finis sebagai runner-up, hanya kalah dari Lens dan mengalahkan tim seperti Lyon dan Nancy yang notabene penyalur bakat besar.
Kiprahnya bersama Le Havre pun membuat Pogba diboyong Manchester United era Sir Alex Ferguson. Namun, Pogba yang tak dapat banyak kesempatan main hengkang ke Juventus secara gratis pada musim panas 2012/13. Bersama ‘Si Nyonya Tua’, barulah Pogba mulai matang dan jadi salah satu gelandang terbaik di dunia.
ADVERTISEMENT
Empat musim bermain untuk Juventus, mencatatkan 178 laga dan 34 gol di semua kompetisi, menang delapan gelar domestik, serta jadi runner-up Liga Champions sudah cukup buat meyakinkan United untuk kembali memboyong Pogba dengan dana 105 juta euro. Hingga kini, Pogba jadi pemain terbaik United dan sudah menyumbang Piala Liga Inggris dan Piala Europa. (bob)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.