news-card-video
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Kisah Greg Akcelrod: Pura-pura Jadi Pemain PSG dan Hampir Dikontrak Tim UCL

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
23 Februari 2021 19:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ali Dia (kanan) kala berseragam Southampton. Foto: Twitter/@retrofootballnw
zoom-in-whitePerbesar
Ali Dia (kanan) kala berseragam Southampton. Foto: Twitter/@retrofootballnw
ADVERTISEMENT
Jika sebelumnya ada nama Ali Dia yang terkenal sebagai penipu untuk mendapatkan kontrak profesional sepak bola, ternyata masih ada nama lain yang memiliki modus hampir mirip. Dia adalah Greg Akcelrod, pria Prancis yang menghalalkan segala cara agar bisa dikontrak oleh klub sepak bola.
ADVERTISEMENT
Ketika Ali Dia mengaku-ngaku sebagai saudara dari legenda AC Milan, George Weah untuk memuluskan aksinya, Greg Akcelrod berpura-pura sebagai pemain dari klub raksasa Prancis, Paris Saint-Germain agar dilirik oleh klub lain.
Greg Akcelrod saat menyelinap ke lapangan PSG untuk mengambil foto resmi dirinya yang mengenakan jersi PSG. Foto: Instagram/@sports.episode
Diwartakan Daily Mail, kejadian tersebut bermula ketika Akcelrod yang masih duduk di bangku sekolah mendapatkan sebuah ide licik. Dirinya lantas membuat situs web palsu yang mengklaim bahwa dia adalah pemain profesional yang bermain untuk tim cadangan PSG.
Untuk memuluskan aksinya tersebut, Akcelrod menyalin dan menempelkan laporan pertandingan dari surat kabar Prancis, L'Equipe dan mengganti nama striker PSG saat itu, Nicolas Anelka dengan namanya sendiri.
Namun, Akcelrod tetap sadar diri dengan kemampuannya. Dalam situs web yang dibuatnya, dia menggambarkan dirinya bermain untuk tim amatir klub di divisi paling bawah sepak bola Prancis yang menurutnya adalah level terburuk di sana.
ADVERTISEMENT
“Anda bisa menjadi Cristiano Ronaldo di tim kelima dan tidak ada yang memperhatikan Anda. Tidak ada yang melihat saya di PSG karena divisi itu hanya untuk pemain ‘kick and run’,” ucap pria berusia 39 tahun tersebut, dilansir dari Daily Mail.
Akcelrod bahkan berusaha untuk menyelinap ke lapangan PSG hanya untuk mengambil foto resmi dirinya yang mengenakan jersi PSG lengkap. Setelah itu, dia mengirim situs web dan CV-nya ke beberapa klub besar, khususnya di Inggris.
Gaya Greg Akcelrod yang layaknya pesepak bola sungguhan. Foto: Instagram/@gregoireakcelrod
Sempat mendapat penolakan dari beberapa klub, seperti Chelsea, Manchester City, dan Arsenal, Akcelrod tidak patah semangat menjalankan aksinya. Hingga akhirnya tim lapis kedua Swindon Town memberinya kesempatan untuk uji coba pada musim panas 2003 lalu.
Sayang, kesempatan uji coba bersama klub kasta ketiga Liga Inggris itu tidak dimanfaatkannya dengan baik.
ADVERTISEMENT
“Pada hari pertama uji coba, saya sangat tidak fit secara fisik dan taktik sehingga saya kalah,'' kenang Akcelrod.
Akcelrod (kanan) dalam sebuah pertandingan amal. Foto: Instagram/@gregoireakcelrod
“Dalam pertandingan latihan, kiper melempar bola panjang dan saya mencoba untuk menyundulnya, tetapi bola itu malah mengenai wajah saya. Semua orang pun tertawa,” jelasnya saat mengenang momen uji coba bersama Swindon Town.
Pria asal Prancis itu tidak dipilih lagi pada hari kedua uji coba, tetapi dirinya masih hadir di County Ground untuk menyaksikan pertandingan latihan yang dimainkan para pemain lain di depan para penggemar klub tersebut.
Ternyata, Swindon Town bukan satu-satunya klub yang yakin dengan tipuan Akcelrod. Ada klub Inggris lainnya yang juga terjerat dalam bujuk rayu pria asal Prancis tersebut.
Masalah keuangan yang menimpa Bournemouth pada awal 2000-an membuat pria Prancis tersebut dipanggil untuk berlatih bersama mereka selama satu minggu dalam laga pramusim pada 2007 lalu. Bahkan, Akcelrod sukses mencetak gol untuk ‘The Cherries’ dalam sebuah pertandingan persahabatan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga tawaran-tawaran lain yang menghampirinya, termasuk dari klub-klub profesional di Luxembourg. Namun, dengan tengilnya Akcelrod menolak tawaran tersebut karena alasan terlalu kecil untuknya.
Hingga pada akhirnya datang sebuah tawaran dari klub Bulgaria yang saat itu baru saja lolos ke ajang Liga Champions, CSKA Sofia. Pihak klub yang termakan tipuan pria asal Prancis tersebut sampai menawarkannya kontrak tiga tahun dengan gaji senilai 15 ribu (sekitar Rp297 juta) per bulan.
Gagal dikontrak CSKA Sofia karena ketahuan menipu, Akcelrod merantau dan bermain untuk Mississauga Eagles di divisi teratas Kanada. Foto: Instagram/@gregoireakcelrod
“Saya melakukan uji coba dua hari dan pada hari Minggu pelatih CSKA Sofia memberi tahu agen saya bahwa dia ingin merekrut saya,” ucap Greg Akcelrod.
“Mereka kemudian mengambil foto saya lengkap dengan seragam resmi CSKA Sofia, saya menandatangani kontrak, dan mereka menerbitkannya di situs resmi klub,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Beruntung, tipu muslihat Greg Akcelrod berhasil digagalkan oleh para pendukung Paris Saint-Germain yang memberi tahu pendukung CSKA Sofia bahwa Akcelrod adalah pemain palsu.
Pendukung PSG di Parc des Princes, Prancis. Foto: Reuters/Pool
“Tapi para fan PSG-lah yang menghancurkan karier saya. Salah satu fans CSKA Sofia menghubungi forum online PSG dan bertanya, ‘Kami akan merekrut Greg Akcelrod, apa pendapat Anda tentang dia?’,” jelas Akcelrod yang hampir saja direkrut klub Bulgaria tersebut.
“Semua fans PSG tidak mengenal saya. Mereka bilang saya palsu dan mereka memeriksa situs saya. Namun sebagian yang ada di situs saya memang benar, video di Swindon misalnya,” kelit Akcelrod.
Mendengar informasi tersebut, para penggemar CSKA Sofia langsung menghubungi jurnalis yang ada di Sofia, Bulgaria. Pihak klub pun turun tangan dan meminta Akcelrod untuk kembali lagi ke kampung halamannya di Prancis.
Greg Akcelrod menulis autobiografi berjudul “Pro At All Cost” yang menceritakan perjalanan anehnya di dunia sepak bola. Foto: Instagram/@gregoireakcelrod
Masih penasaran dengan karier sepak bolanya, pria asal Prancis itu kemudian menjalani uji coba lain di Yunani, Kuwait, dan Kanada. Dia pun berhasil mendapat waktu satu tahun bermain bersama Mississauga Eagles di divisi teratas Kanada dan itu sudah cukup baginya untuk menyelesaikan ceritanya.
ADVERTISEMENT
Ya, dia menulis autobiografi yang berjudul “Pro At All Cost”. Dalam buku tersebut dia merinci perjalanan anehnya di dunia sepak bola dan memberikan saran kepada para pemain muda yang ingin menjajaki karier di lapangan hijau.
“Di buku itu, saya memberi nasihat tentang pelatihan. Untung aku membuat cerita yang indah,” terangnya mengenai isi buku autobiografinya.
Greg Akcelrod kini menjadi seorang agen untuk para pemain sepak bola muda. Foto: Instagram/@gregoireakcelrod
“Di Prancis, kami adalah negara yang hanya menilai orang dari CV mereka. Saya ingin menunjukkan bahwa Anda sebenarnya tidak memerlukan CV, saya ingin memperlihatkan sikap pemain yang saya tunjukkan," pungkasnya.
Terkini, pria asal Prancis itu masih berkecimpung di dunia sepak bola dan bekerja sebagai seorang agen sepak bola bagi para pemain muda.