Konten dari Pengguna

Kisah Keji Kiper Brasil Mutilasi Pacarnya & Dijadikan Makanan Anjing

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
8 April 2021 19:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bruno Fernandes. Foto: Felipe Dana/AP
zoom-in-whitePerbesar
Bruno Fernandes. Foto: Felipe Dana/AP
ADVERTISEMENT
Pada 2013 silam, dunia sepak bola Brasil dihebohkan oleh perilaku keji dari Bruno Fernandes. Bagaimana tidak, pemain yang berposisi sebagai kiper ini membunuh serta memutilasi kekasihnya bernama Eliza Samudio.
ADVERTISEMENT
Tak sampai di situ, Bruno bahkan memberikan potongan tubuh Samudio untuk makanan anjing. Atas perbuatan sadisnya itu, ia akhirnya dipenjara selama 22 tahun.
Pembunuhan Samudio berawal ketika ia tengah berada di rumah Bruno, sebelum akhirnya dibawa ke kota Belo Horizonte. Di sana, Samudio dibekap oleh seorang mantan polisi yang telah disewa oleh Bruno.
Diwartakan RT Sports, kasus pembunuhan tersebut telah diatur oleh sahabat Bruno, Luiz Romao. Pada 2009, Samudio, yang juga merupakan bintang film porno ini, diketahui telah dihamili oleh Bruno saat bertemu di pesta seks.
Kiper 36 tahun tersebut memberikan keterangan di persidangan dirinya telah berpisah usai Samudio menolak untuk melakukan aborsi.
Sebelum meninggal, Samudio sempat memberitahu polisi bahwa Bruno dan beberapa temannya, termasuk Romao, telah menculiknya dan memaksanya minum obat untuk melakukan aborsi.
ADVERTISEMENT
Selama proses pencarian jasad Samudio, Bruno menyembunyikan bayinya bernama Bruninho ke salah satu temannya.
Setelah menjalani kurungan sejak 2013, Bruno kemudian dibebaskan pada Februari 2017 dan langsung bergabung ke salah satu klub divisi bawah Brasil, Boa Sporte. Namun, pengadilan tinggi Brasil memerintahkan dia kembali ke penjara beberapa minggu kemudian.
Kembalinya Bruno Fernandes ke lapangan hijau menuai protes dari ibu Samudio dan aktivis hak asasi manusia di Brasil.
Bruno Fernandes. Foto: Handout/Reuters
“Dia melakukan kejahatan keji dan tidak masuk akal bahwa dia sekarang bisa menjadi idola bagi anak-anak dan remaja,” ujar ibu Samudio kepada majalah Brasil Epoca.
“Pengadilan mengizinkan dia semua keinginannya sementara aku bahkan tidak dapat menemukan jenazah putriku,” katanya.
Bahkan, sempat terjadi protes nasional saat Bruno memainkan lima pertandingan untuk satu klub sebelum putusan Mahkamah Agung mengembalikannya ke penjara. Protes ini membuat beberapa klub mendapat tekanan setelah berminat untuk mengontrak Bruno.
ADVERTISEMENT
Pelatih klub Rio Branco, Rose Costa, mengumumkan pemberhentian dirinya setelah Bruno menandatangani kontrak dengan klub Rio Branco.
“Kisah hidup saya sebagai seorang wanita dan seorang profesional menghalangi saya untuk bertahan di Rio Branco. Saya perlu menghormati keyakinan saya sendiri, termasuk bahwa kita mendidik dengan teladan,” ujar Rose.
Meski telah dijatuhi hukuman 22 tahun, Bruno tidak pernah mengaku menjadi pelaku pembunuhan Samudio. Sedangkan, Romao menerima hukuman 15 tahun dan Marcos Aparecido, polisi yang terlibat pembunuhan, dihukum 36 tahun penjara.