MU Gilas Southampton 9-0, Ole Gunnar Solskjaer: Keajaiban Itu Datang Lagi

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
3 Februari 2021 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ole Gunnar Solskjaer. Foto: REUTERS/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Ole Gunnar Solskjaer. Foto: REUTERS/Phil Noble
ADVERTISEMENT
Menjamu Southampton di Old Trafford pada Rabu (3/2) dini hari WIB, Manchester United (MU) sukses berpesta 9 gol tanpa balas. Usai gagal meraih kemenangan di dua laga sebelumnya, pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer merasa bahwa keajaiban skuatnya telah datang kembali.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa sebab ketika pelatih asal Norwegia itu berucap hal tersebut, pasalnya lini depan ‘Setan Merah’ sukses menyumbang gol di laga tersebut.
Khususnya untuk Anthony Martial yang kembali mencetak gol setelah tujuh pertandingan tanpa gol. Begitupun dengan Marcus Rashford dan Edinson Cavani yang sama-sama menyumbangkan satu gol di laga tersebut.
Diwartakan Sky Sports, Solskjaer senang melihat para pemain depannya kembali menunjukkan ketajamannya dan membuka keran gol mereka. Dia juga memuji timnya karena bermain dengan baik sepanjang pertandingan.
Pemain Manchester United Anthony Martial menendang bola ke arah gawang Southampton pada pertandingan lanjutan Premier League di Old Trafford, Manchester, Inggris. Foto: Phil Noble/REUTERS
"Kami telah menunggu mereka [para pemain depan] untuk menunjukkan keajaiban, dan malam ini adalah malam bagi mereka untuk menikmatinya. Kami belum memiliki terlalu banyak gol dari mereka,” ucap Solskjaer pasca pertandingan kepada BT Sport.
ADVERTISEMENT
"Mereka [para pemain depan] menikmatinya. Mereka telah memulihkan keajaiban mereka. Ada banyak penampilan bagus, tapi hasil seperti ini, mencetak gol adalah hal yang selalu bagus untuk tim," tambahnya.
Pemain Manchester United Marcus Rashford berebut bola dengan pemain Southampton pada pertandingan lanjutan Premier League di Old Trafford, Manchester, Inggris. Foto: Phil Noble/REUTERS
Sementara, di kubu lawan, pelatih Southampton, Ralph Hasenhuttl mengatakan bahwa kekalahan ini adalah hal yang sangat mengerikan. Bahkan, dia mengaku hasil yang didapatkan oleh timnya tersebut lebih buruk dari kekalahan 9-0 dari Leicester City pada musim 2019/2020.
"Kami kalah dengan cara yang mengerikan dan 90 menit bisa sangat lama di Liga Inggris. Kami tidak dapat membantu mereka dari luar. Pada akhirnya, ini adalah situasi yang sedikit berbeda dengan kekalahan 9-0 dari Leicester karena kami sedang berada di posisi klasemen yang sudah lama tidak kami temui,” jelas Ralph Hasenhuttl.
ADVERTISEMENT
Tak hanya menjadi mimpi buruk bagi Southampton, tapi juga bagi Alex Jankewitz yang diganjar kartu merah pada menit-menit awal pertandingan. Pasalnya, pemain yang baru berusia 19 tahun itu melakukan debut penuhnya di Liga Inggris pada laga yang berujung dengan pembantaian 9 gol tanpa balas.
Pemain Southampton, Alex Jankewitz (kanan) setelah menekel McTominay yang berujung dengan kartu merah. Foto: Phil Noble/Pool via REUTERS
Alex Jankewitz harus puas diganjar dengan kartu merah karena tekel tingginya kepada McTominay. Sejak itulah, skuad ‘The Saints’ harus melawan gempuran pemain MU dengan 10 orang saja sebelum akhirnya pemain mereka lainnya, Jan Bednarek juga dikartu merah pada menit ke-86.
"Saya tidak tahu apa yang bisa saya katakan kepadanya. Kemudian itu berlalu sangat cepat dan 90 menit bisa sangat lama. Dia (Jankewitz) adalah pemain muda yang harus banyak belajar, tapi hari ini adalah awal yang buruk baginya," ucap pelatih ‘The Saints’ pasca pertandingan.
Ralph Hasenhuttl di laga yang berujung dengan kekalahan timnya 9-0 dari Manchester United. Foto: Lindsey Parnaby/Pool via AFP
Meskipun begitu, Ralph Hasenhuttl tak bisa berbuat banyak dengan hasil buruk di laga melawan MU tersebut. Dia hanya bisa berharap timnya kembali bangkit di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
"Itu menyakitkan, tapi saya tidak bisa mengubahnya lagi. Itu sudah terjadi. Satu-satunya cara bagi kami untuk terus maju adalah dengan menunjukkan bahwa kami adalah tim yang lebih baik seperti yang kami tunjukkan hari ini,” tegas pelatih berusia 53 tahun tersebut.