Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Penampakan Pelatih Vietnam saat Jadi Asisten Guus Hiddink di Piala Dunia
9 Desember 2021 14:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nama pelatih Timnas Vietnam , Park Hang-seo kini tengah menjadi sorotan. Pasalnya, ia terang-terangan protes soal hidangan makanan di Piala AFF 2020 yang tak menyertakan daging babi.
ADVERTISEMENT
Menurut pria 62 tahun itu, panitia penyelenggara seharusnya menyediakan hidangan daging babi untuk skuadnya. Bahkan, absennya hidangan tersebut dianggap menjadi kesulitan tersendiri bagi para pemain The Golden Star.
“Makanan menjadi masalah karena kita harus makan menu yang sama. Padahal setiap tim berbeda agama, budaya, dan kita harus menghormati itu," kata Park sebelum laga kontra Laos, dikutip dari media Vietnam, Tuoitre.
"Misalnya, Vietnam suka makan [daging] babi, tapi 3 hari ini kita semua harus makan ayam. Penyelenggara harus lebih fleksibel dan mengatur makanan dengan lebih tepat," protesnya.
Terlepas dari protes Park Hang-seo soal makanan di Piala AFF 2020, ia tetap sosok pelatih kenamaan di Korea Selatan. Jika pelatih Indonesia, Shin Tae-yong, pernah melatih Timnas Korsel pada Piala Dunia 2018, Park tak kalah.
ADVERTISEMENT
Dirinya juga pernah duduk di bench ketika Korea Selatan bertanding di Piala Dunia. Namun, saat itu ia menjadi asisten manajer dari Guus Hiddink di Piala Dunia 2002.
Potretnya itu kemudian diunggah oleh akun Twitter AFC Asian Cup. Terlihat Park yang mengenakan kemeja biru lengkap dengan dasi bersebelahan dengan legenda Belanda, Guus Hiddink, yang saat itu menjadi juru taktik Korea Selatan.
Terlepas dari segala kontroversinya, Piala Dunia 2002 adalah hal spesial bagi publik Korea Selatan. Selain karena mereka adalah tuan rumah (bersama Jepang) ajang sepak bola akbar empat tahunan itu, Ahn Jung-hwan dan kolega saat itu sukses menduduki urutan keempat di akhir turnamen.
Kolaborasi Guus Hiddink dan Park Hang-seo membawa Korsel melibas beberapa tim bertabur bintang, termasuk Italia di babak 16 besar dan Spanyol di perempat final.
ADVERTISEMENT
Sayang, langkah Korea Selatan ke final dijegal Jerman usai kalah 0-1. Pada akhirnya, mereka keok 2-3 dari Turki dalam perebutan tempat ketiga.