Perkara Kentut, Pesepak Bola Swedia Ini Diusir Wasit

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
15 Januari 2022 9:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kartu merah. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kartu merah. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sepak bola kerap diwarnai kejadian menarik. Bahkan, ada salah satu insiden di mana terdapat pemain yang diusir wasit karena kentut.
ADVERTISEMENT
Adalah pesepak bola asal Swedia, Adam Lindin Ljungkvist yang menimpa hal itu. Menurut BBC, insiden unik nan menggelitik itu terjadi di 2016 ketika Ljungkvist tampil memperkuat Pershagen SK melawan Jarna SK di kasta terbawah Liga Swedia.
Ljungkvist ‘buang angin’ di tengah-tengah laga, tepatnya di depan wasit. Ia terpaksa melakukan itu karena dirinya merasa sakit perut.
"Saya sakit perut, jadi saya biarkan saja," kata Ljungkvist kepada media lokal Swedia setelah kejadian aneh itu, dikutip dari Daily Star.
Sebagai ganjaran, wasit yang memimpin laga, yakni Dany Kako memberikannya kartu kuning kedua, sehingga dirinya mendapat kartu merah dan harus meninggalkan lapangan.
Wasit menilai bahwa aksi yang dilakukan Ljungkvist merupakan tindakan provokasi yang disengaja.
ADVERTISEMENT
“Kemudian saya menerima dua kartu kuning dan kemudian kartu merah. Ya, saya kaget, itu hal teraneh yang pernah saya alami dalam sepak bola,” ujar Ljungkvist.
"Saya bertanya kepada wasit, apakah saya tidak boleh membuang angin sedikit? Tidak, jawabnya.”
"Saya tidak mengerti, tapi mungkin dia mengira saya kentut di tangan dan melemparkan kentut itu padanya. Tapi saya tidak," lanjutnya.
Sementara itu, menurut pengakuan pemain lawan, Kristoffer Linde, kentut Ljungkvist terdengar begitu keras dan jelas.
"Saya berdiri agak jauh tapi saya mendengar kentutnya keras dan jelas. Ini adalah hal teraneh yang pernah saya lihat di lapangan, dan saya sudah bermain sepak bola sejak saya berusia delapan tahun," ungkap Kristoffer.