Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Profil Ferland Mendy, Penentu Kemenangan Madrid yang Nyaris Lumpuh
25 Februari 2021 11:52 WIB
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bek kiri Real Madrid, Ferland Mendy , sukses menjadi pahlawan kemenangan untuk timnya setelah berhasil mencetak gol semata wayang ke gawang Atalanta. Gol apiknya tersebut tercipta melalui sepakan melengkung dari luar kotak penalti.
ADVERTISEMENT
Dalam laga yang dihelat pada Kamis (25/2) dini hari WIB, peran Mendy juga begitu kentara untuk skuad asuhan Zinedine Zidane. Selain berperan besar pada kemenangan Real Madrid, Mendy juga menjadi penyebab pemain lawan, Remo Freuler, dikartu merah di babak pertama.
Secara keseluruhan, Mendy tampil dengan impresif dan mencatatkan akurasi umpan hingga 91 persen.
Lantas, siapa sebenarnya Ferland Mendy?
Ferland Mendy dilahirkan di Meulan-en-Yvelines, Prancis, pada 8 Juni 1995. Ia memiliki darah Afrika dari kedua orang tuanya, sang ayah berasal dari Guinea dan ibunya dari Senegal.
Tumbuh di lingkungan yang sulit dan dalam keadaan ekonomi yang biasa saja, Mendy mengisi kesehariannya dengan bermain sepak bola. Namun, sang ibu pada awalnya tak setuju dengan kegemaran anaknya tersebut. Beruntung, hati sang ibu pun luluh dan merestui apa yang menjadi keinginan Mendy.
ADVERTISEMENT
Semangat Mendy menggeluti sepak bola membuatnya mendaftar dan lulus uji coba di klub lokal, Ecquevilly FC. Bersama klub tersebut, dia menunjukkan kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar. Uniknya, posisi awal Mendy adalah sebagai seorang striker.
Kisah cinta Mendy dengan sepak bola pun berlanjut bersama akademi Paris Saint-Germain. Saat pertama kali masuk, dirinya masih berusia 9 tahun. Melalui akademi PSG inilah posisi Mendy berganti menjadi seorang bek kiri.
Sayang, petaka datang menghampirinya saat bersama akademi PSG. Pada usia 15 tahun, Mendy mengalami cedera pinggul yang berlanjut kepada peradangan sendi (arthritis) pinggul. Hal itulah yang membuat Mendy harus menepi dari sepak bola selama setahun lamanya dan dibantu kursi roda.
Padahal, setahun sebelumnya, Mendy sempat mengungkapkan cita-citanya menjadi pesepak bola kepada sepupunya, Marc Gomis.
ADVERTISEMENT
“Dia selalu memiliki sepakbola di dalam dirinya," kata sepupunya, Marc Gomis, dilansir dari Marca.
"Meski kecil, dia selalu tangguh. Dia jauh lebih baik daripada anak-anak yang lebih tua dan dia bisa mempermalukan mereka," tambahnya.
Parahnya lagi, Mendy sempat divonis tidak bisa berjalan oleh dokter yang merawatanya di RS Necker-Enfants Malades. Meski begitu, dirinya tak putus asa dan terus menjalani rehabilitasi panjang di Bullion, sebelah utara pusat ibu kota Prancis.
Kegigihan Mendy itu akhirnya membuahkan hasil, dirinya berangsur membaik dan bahkan bisa bermain sepak bola kembali. Setelah pulih dari cedera, Mendy bergabung bersama Mantois 78, sebuah klub yang berbasis di pinggiran ibu kota Prancis.
Di klub tersebut, Mendy tidak hanya menunjukkan dirinya yang telah pulih dari cedera, tetapi lebih kuat dari sebelum dia cedera.
Penampilan apiknya bersama Mantois 78 sukses membuat Le Havre, klub Ligue 2 Prancis melirik dan merekrutnya pada 2013. Bersama klub yang terkenal sering menghasilkan bakat-bakat muda itu, Mendy berkembang dengan pesat. Bahkan, dirinya pernah tercatat sebagai bek kiri terbaik di ajang Ligue 2.
ADVERTISEMENT
Sempat dilirik oleh Atletico Madrid, Mendy lebih memilih Lyon sebagai pijakan baru dalam karier sepak bolanya. Klub yang bermarkas di Parc Olympique Lyonnais itu meminang Mendy dengan banderol 5 juta euro (sekitar Rp 85,7 miliar) untuk durasi kontrak lima tahun sejak 2017.
Di bawah tangan dingin Bruno Genesio, Mendy disulap menjadi versi yang lebih baik dari sebelumnya. Bahkan, performa apiknya bersama Lyon berujung dengan pemanggilan ke tim nasional Prancis pada 2018, meskipun sebelumnya dia tidak pernah tampil untuk kategori tim nasional muda Prancis.
Terkini, dia sudah memerankan peran penting di Real Madrid sejak 2019 lalu. Diboyong dengan harga mencapai 48 juta euro (sekitar Rp 823 miliar), Mendy digadang-gadang sebagai suksesor seorang Marcelo.
ADVERTISEMENT
Sudah mengoleksi 60 penampilan beserta 3 gol dan 4 assist selama berseragam Real Madrid, apakah Ferland Mendy sanggup menjawab ekspektasi publik Santiago Bernabeu? Menarik dinantikan.