Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Remaja 16 Tahun Ini Diselamatkan Football Manager Usai Hampir Bunuh Diri
8 Maret 2021 18:14 WIB
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Remaja berusia 16 tahun bernama Will selamat dari depresi setelah putus dari kekasihnya setelah bermain Football Manager. Ia bahkan mengaku nyaris bunuh diri karena persoalan cintanya itu.
ADVERTISEMENT
Ia bercerita kepada SPORTbible bagaimana bisa keluar dari masa sulit yang mengganggu mentalnya hingga hampir bunuh diri.
Awalnya, pada 2019, hubungan Will dan kekasihnya harus kandas di tengah jalan setelah sekian lama ia jalin bersama. Will sangat kecewa hingga mengganggu kesehatan mentalnya.
"Saya masih muda dan sibuk di sekolah, tetapi saya benar-benar frustrasi. Saya sangat bosan dengan kemonotonan dan sedih serta kesepian. Saya hanya terjebak dan hidup membuat saya terkekang. Saya tersesat, frustrasi, dan kesal,” kata Will.
Hal itu membuat Will berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Bahkan, ia telah menulis surat bunuh diri dan bersiap untuk untuk yang terburuk.
Segalanya berubah setelah temannya memberi Will salinan Football Manager 19 sebagai hadiah. Will menganggap ini momen yang mengubah hidupnya.
ADVERTISEMENT
“Saat itu saya tidak terlalu memikirkannya, tapi dia menyuruhku mencobanya,” ujar Will.
“Sebenarnya, saya tidak terlalu baik, tetapi saya ingin menjadi lebih baik dalam permainan dan itu yang membuat saya pulih dari masalah ini. Kekuatan itulah yang banyak mengajarkan saya,” ucapnya.
Will telah terpikat dengan Football Manager, hingga ia telah memenangi tiga gelar Liga Champion bersama Aston Villa.
Dua tahun berlalu, Will masih menjadi penggemar berat Football Manager. Dia saat ini melatih Ternana Calcio di divisi ketiga sepak bola Italia.
Kesehatan mentalnya juga semakin membaik. Walaupun, ia juga merasakan efek pandemi COVID-19 seperti jutaan orang lainnya, dia berkata, “Saya masih di sini. Hidup itu baik.”
Seperti diketahui efek isolasi karena pandemi membuat orang berpikir mengenai ketidakpastian, kesepian, dan kurangnya kontak fisik. Pandemi global juga berdampak pada kesejahteraan kita secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Diwartakan SPORTbible, sebuah studi baru-baru ini menemukan peningkatan remaja yang percaya bahwa mereka menderita depresi, dengan 27 persen orang berusia antara 13 dan 19 tahun merasa gugup, cemas, atau gelisah.
Orang-orang dari segala usia harus beradaptasi dan mengambil kenyamanan dari hal-hal kecil, seperti bermain video game.
Faktanya, bermain video game dengan teman telah menjadi pelarian yang penting selama karantina, dengan penelitian menemukan bahwa bermain game telah membantu kesehatan mental kita selama periode yang sulit.
Will menjadi salah satu orang yang akhirnya selamat dari depresi dengan cara bermain video game. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pencipta Football Manager atas pengaruh yang telah mereka buat di hidup Will.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih. Ini membantu saya memutuskan apa yang ingin saya lakukan dengan hidup dan pekerjaan saya di sepakbola,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Jika saya bertemu, saya ingin mencoba dan melamar untuk magang atau semacamnya di perusahaan Football Manager,” tutup Will.