Tim Sepak Bola Ini Main Sambil Telanjang untuk Protes Piala Dunia 2022
Konten dari Pengguna
10 September 2021 10:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada hal tak biasa dalam sebuah pertandingan sepak bola di Jeman di mana seluruh pemainnya bermain tanpa busana atau telanjang. Hal ini ternyata bentuk protes terhadap gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar.
ADVERTISEMENT
Mengutip laporan RT, artis dan pembuat film asal Jerman, Gerrit Starczewski menjadi sorotan sejak timnya, Pottoriginale Allstars, menghadapi Nacktionalmannschaft, dalam sebuah pertandingan telanjang di Duisburg, Jerman.
Para penggawa Pottoriginale Allstars tak malu saat bermain tanpa mengenakan sehelai kain, hanya sepatu dan kaus kaki. Mereka juga berpose sebelum pertandingan dengan tulisan 'Boikot Qatar 22' yang tertulis di punggung mereka.
"Proyek ini benar-benar berjuang untuk setiap inci dan banyak tuntutan hukum [biaya menghebohkan yang diakibatkan], kami menuntut segalanya!" tulis Pottoriginale di akun Instagram mereka.
Mereka juga menentang Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) serta pihak penyelenggara Piala Dunia 2022 di Qatar. Selain itu, mereka juga melakukan protes terhadap tindakan body shaming.
"Kami ingin mengambil sikap melawan DFB [Asosiasi Sepak Bola Jerman], Piala Dunia 2022 di Qatar, dan melawan tindakan body shaming. Banyak pers yang telah meliput dan melaporkan [pertandingan ini]," tulis mereka.
ADVERTISEMENT
"Terima kasih atas begitu banyak komitmen, cinta, dan dukungan dari semua orang. Hari ini meninggalkan kenangan, untuk selamanya," tambahnya.
Dilaporkan sekitar 300 orang telah menyaksikan langsung pertandingan tersebut. Lebih lanjut, Pottoriginale Allstars akan merencanakan pertandingan serupa di lain waktu.
"Kami akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk memproses pengalaman dan kemudian kami akan mulai merencanakan pertandingan lain. Kami memikirkan tanggal 9 Oktober," tutup unggahan tersebut.
Selain aksi ini, sebelumnya para pesepak bola Norwegia dan Jerman juga sempat mengenakan kaus khusus untuk menunjukkan keprihatinan mereka atas kematian sekitar 6.500 pekerja di lokasi konstruksi menjelang turnamen empat tahunan tersebut.
Mengutip laporan The Guardian, lebih dari 6.500 pekerja di Qatar telah meninggal sejak pembangunan infrastruktur Piala Dunia 2022 dimulai pada 2010.
ADVERTISEMENT
Para pekerja tersebut mayoritas berasal dari negara-negara di Asia Selatan, seperti India, Sri Lanka, Nepal, dan Bangladesh.