Transformasi Tubuh Fernando Torres: Dulu Kurus, Kini Berotot Bak Bodyguard

Torres saat membela Timnas Spanyol di FIFA Confederations Cup 2009. Foto: Laurence Griffiths/Getty Images

Fernando Torres adalah sosok pesepak bola yang bersinar di berbagai klub, seperti Liverpool, Chelsea, dan Atletico Madrid. Meski sering dijuluki flop saat membela The Blues, nyatanya Torres bisa mendaratkan trofi Liga Champions 2011/12 ke Stamford Bridge.

Telah resmi pensiun sebagai pesepak bola di usia 35 tahun, kini El Nino kembali muncul dan menjadi perbincangan khalayak ramai. Bukan karena batal pensiun, tetapi karena bentuk tubuhnya yang kini menjelma bak seorang bodyguard.

Hal tersebut terlihat dari postingan Instagram pribadi Torres yang diunggah pada Selasa (19/1). Dalam video tersebut, Torres mengumumkan telah meneken kontrak sebagai brand ambassador dari perusahaan casino online, AW8 untuk wilayah Asia Tenggara.

Tampil dengan kemeja polo biru ketat bertuliskan ‘AW8’, Torres membuat kaget para penggemarnya karena bentuk tubuhnya kini yang terlihat lebih atletis ketimbang saat masih aktif sebagai pemain.

Tubuh kekar Fernando Torres menjadi perbincangan publik. Foto: Instagram/@movistardeportesperu

Bahkan, akun Twitter resmi International Champions Cup turut memberikan tanggapan terkait transformasi bentuk tubuh mantan pemain tim nasional Spanyol ini.

"Fernando Torres terlihat lebih besar. Mungkin dia menghabiskan banyak waktunya di ruang angkat beban (gym) sejak resmi pensiun," cuit akun Twitter International Champions Cup.

Lantas, seperti apa penampilan Torres saat masih aktif bermain?

Berikut foto-foto Fernando Torres saat masih aktif bermain:

Fernando Torres muda di Altetico Madrid, bersama Diego Simeone. Foto: Twitter/@squawka

Torres mengawali kariernya di Atletico Madrid. Dia bahkan turut serta membawa Los Rojiblancos promosi ke La Liga pada musim 2002/03. Meski demikian, tak ada trofi yang mampu dipersembahkan Torres untuk klub yang bermarkas di Wanda Metropolitano itu.

Fernando Torres juga pernah diangkat sebagai kapten Atletico Madrid untuk pertama kalinya pada usia 19 tahun dan menjadi yang termuda dalam sejarah klub.

Torres saat membela Liverpool. Foto: PA Photo

Liverpool kemudian datang meminang Torres di musim 2007/08. Namanya mulai mencuat dan dielu-elukan di Anfield. Torres pun langsung menembus tim terbaik Liga Inggris di musim perdananya.

Meski tak ada trofi yang berhasil dia raih, Torres sukses melalui 142 pertandingan bersama Liverpool dengan mencetak 81 gol.

Momen ikonik Torres yang berhasil cetak gol indah dan tundukkan Barcelona di Liga Champions. Foto: Jasper Juinen/Getty Images

Torres diboyong Chelsea dengan bandrol 50 juta poundsterling (sekitar Rp959 miliar) dan menjadi transfer termahal di Inggris saat itu.

Sayang, penampilan Torres dianggap tak sebanding dengan harganya, dia hanya bisa lesakkan 45 gol dalam durasi lima musim. Meskipun begitu, Torres masih sanggup mempersembahkan trofi Liga Champions, Piala FA, dan Liga Europa untuk Chelsea.

Torres sempat membela AC Milan. Foto: AFP/Olivier Morin

Chelsea sempat meminjamkan Torres ke AC Milan di musim 2014/15. Namun, kontribusinya untuk Rossoneri terbilang minim. Dia hanya mengukir sebiji gol dari 10 penampilannya di Serie A.

Perpisahan Torres dengan Atletico Madrid. Foto: Reuters/Juan Medina

Sempat berencana dipermanenkan oleh AC Milan, nyatanya Torres diumumkan kembali ke Atletico Madrid pada pertengahan musim 2014/15.

Torres kemudian berhasil meraih trofi bersama klub masa kecilnya tersebut di musim 2017/18, tepatnya saat menjuarai Liga Europa usai mengalahkan Olympique Marseille. El Nino pun mengumumkan perpisahan dengan Atletico pada 20 Mei 2018 lalu.

Torres saat berhadapan dengan Iniesta di Liga Jepang. Foto: Twitter/@andresiniesta8

Sebelum pensiun, Torres sempat hijrah dan membela klub Jepang, Sagan Tosu. Di sana dia sempat juga beradu skill di lapangan hijau dengan Iniesta yang sama-sama merantau ke Jepang.

Terkini, pria berusia 36 tahun tersebut diketahui memegang jabatan sebagai asisten pelatih untuk tim Atletico Madrid B.