Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Konten dari Pengguna
Tips Mengerjakan Soal Silogisme CPNS dalam Materi TIU
19 Oktober 2021 12:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Info CPNS tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tes SKD CPNS terdiri dari tiga mata ujian, salah satunya Tes Intelegensia Umum (TIU). TIU terbagi lagi menjadi beberapa jenis materi, yakni kemampuan verbal, kemampuan numerik, dan kemampuan figural.
ADVERTISEMENT
Dalam materi kemampuan verbal, ada salah satu jenis soal yang kerap menjadi momok karena soalnya yang membingungkan dan butuh penalaran. Jenis soal tersebut adalah silogisme.
Silogisme digunakan untuk menguji kemampuan mendapatkan fakta-fakta dari suatu pernyataan (premis) dan memanipulasi informasi tersebut tanpa mengubah maknanya.
Jenis soal silogisme memang membutuhkan pemahaman khusus, sebab jika tidak menyiapkan trik untuk soal ini akan memakan waktu. Nah, bagi Anda yang masih bingung, berikut tips mengerjakan soal silogisme CPNS.
Tips Mengerjakan Soal Silogisme CPNS
Hal pertama yang harus dilakukan saat menghadapi soal silogisme adalah tenang dan tidak terburu-buru. Soal silogisme sangat membutuhkan penalaran yang baik.
Jika dikerjakan dengan terburu-buru, ada kemungkinan kesimpulan yang ditarik salah atau tidak sesuai dengan yang seharusnya. Jika poin ini sudah diterapkan, selanjutnya adalah memperhatikan pola premis yang digunakan.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, tes silogisme berfokus pada pengambilan simpulan secara logis, bukan pada kemampuan berbahasa Indonesia.
Mengutip buku Soal-Soal Sering Keluar TIU CPNS 2021/2022 oleh Tim Garuda Eduka & Tim Mitrasiswa, Ada beberapa pola premis yang sering muncul dalam tes silogisme. Premis sendiri dapat dibedakan menjadi premis mayor dan premis minor.
Premis mayor adalah premis yang term-nya menjadi predikat, sedangkan premis minor adalah premis yang term-nya menjadi subjek. Yang menghubungkan kedua premis tersebut adalah term penengah, dan term ini tidak pernah ditulis pada kesimpulan.
Penarikan simpulan dalam tes silogisme TIU CPNS mengikuti pola-pola berikut.
1. Modus Ponens
Contoh:
Jika hari ini tanggal merah maka Robi akan pergi bertamasya.
ADVERTISEMENT
Robi pergi bertamasya.
Maka, kesimpulannya adalah hari ini tanggal merah.
2. Modus Tollens
Contoh:
Jika saya lolos tes CPNS maka saya akan keluar dari pekerjaan.
Saya tidak keluar dari pekerjaan.
Maka, kesimpulannya adalah saya tidak lolos tes CPNS.
3. Silogisme Hipotesis
Contoh:
Jika saya rajin berlatih maka saya akan menjadi atlet.
Jika saya menjadi atlet maka saya akan ikut SEA GAMES tahun depan.
Maka, kesimpulannya adalah jika saya rajin berlatih maka saya akan ikut SEA GAMES tahun depan.
4. Silogisme Kategorial
Merupakan silogisme yang semua proposisi berbentuk kategorial. Contohnya:
ADVERTISEMENT
Semua pelamar CPNS harus mahir bahasa Inggris
Budi adalah pelamar CPNS.
Maka, kesimpulannya adalah Budi mahir berbahasa Inggris.
1. Dalam silogisme, berlaku hukum penarikan kesimpulan, di antaranya:
2. Silogisme harus terdiri dari tiga term, yaitu subjek (S), predikat (P), dan term menengah (M).
3. Term menengah tidak terdapat pada kesimpulan.
4. Setiap proposisi dirumuskan dalam bentuk proposisi:
5. Sekurang-kurangnya satu premis harus positif.
(ADS)