Konten dari Pengguna

Kiat Memilih Makanan yang Tepat untuk Lansia Sehat

Info Geriatri
Geriatri.id memberikan informasi dan edukasi mempersiapkan diri dalam menyongsong usia lanjut serta memahami orang tua kita dalam bentuk artikel dan video. Geriatri.id dipandu oleh sejumlah dokter subspesialis geriatri.
2 Januari 2021 8:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Geriatri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Gizi yang seimbang tentu harus dicapai namun dalam praktiknya belum banyak diterapkan pada lansia.

Ilustrasi makanan sehat untuk lansia/Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan sehat untuk lansia/Pixabay.
ADVERTISEMENT
Geriatri.id - Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan populasi lansia yang semakin hari semakin bertambah. Lansia dengan beragam penyakit penyerta dan kondisi fungsional tubuh yang sudah tidak seoptimal dahulu lagi, menjadikan lansia kelompok yang unik, di mana kejadian untuk gagal sembuh (failure to thrive) dan deteksi penyakit yang lebih sulit karena gejala tidak khas yang terdapat pada lansia itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Dhi Ajeng Kusuma Wicitra, S.Gz, RD, Dietisien Ruang Rawat Inap Geriatri RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, mengatakan bahwa faktor nutrisi menjadi salah satu hal yang penting juga untuk dibahas. “Karena sebagian besar lansia yang masuk dirawat di rumah sakit datang dengan kondisi malnutrisi, yang kemudian tentu akan berpengaruh terhadap progresivitas dan prognosis penyakitnya,” paparnya pada acara webinar awam dengan tema “Memilih Bahan Makan yang Tepat untuk Lansia Sehat.”
Ajeng menjelaskan, gizi yang seimbang tentu harus dicapai namun dalam praktiknya belum banyak diterapkan pada lansia. Kondisi seperti gigi tanggal, konstipasi, dan rasa cepat kenyang pada lansia sering menjadi halangan untuk lansia mendapat nutrisi yang adekuat guna mencukupi kebutuhan gizi sehari-hari.
Untuk masalah gigi tanggal, dapat coba disiasati dengan blenderized food, dimana makanan diolah menggunakan mesin blender, diubah teskturnya menjadi lebih mudah dicerna, untuk makanan jenis kacang-kacangan dapat diolah menjadi bentuk yang lebih kecil, dengan proses penumbukan atau digiling menjadi bentuk lebih halus. Kondisi konstipasi dapat coba disiasati dengan menambahkan makanan berserat maupun tambahkan cairan dalam menu makanan lansia, baik dalam bentuk blenderized atau bentuk makanan standar pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Ajeng, makanan sehat dan bergizi pada lansia pada dasarnya memiliki takaran tertentu yang telah disesuaikan dengan angka kecukupan gizi dan kebutuhan kalori dari masing-masing lansia yang tidak bisa disamaratakan, mengingat kondisi dan penyakit lansia juga berbeda-beda.
Prinsip dasar yang dapat dipegang adalah harus mencapai kebutuhan kalori yang sudah ditargetkan, dan makanan-makanan tersebut tidak harus selalu mahal, karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan, serta kemampuan masing-masing lansia dan pramurawat, dan banyak sekali pilihan bahan penukar makanan jika bahan makanan yang dianjurkan sulit ditemukan di daerah masing-masing, atau lansia secara pribadi kurang menyukai bahan makanan yang dianjurkan.
Nah Opa Oma dan Sobat Lansia, jangan lupa untuk terus menyimak acara-acara webinar yang diselenggarakan Geriatri.id. Pastinya akan banyak ilmu dan wawasan yang bisa kita peroleh. Nantikan jadwal webinar awam berikutnya ya!
ADVERTISEMENT
Penulis: dr. Janice Emmanuella
Sumber: Geriatri.id