Terapi Spiritual Atasi Depresi pada Lansia

Info Geriatri
Geriatri.id memberikan informasi dan edukasi mempersiapkan diri dalam menyongsong usia lanjut serta memahami orang tua kita dalam bentuk artikel dan video. Geriatri.id dipandu oleh sejumlah dokter subspesialis geriatri.
Konten dari Pengguna
7 Januari 2021 6:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Geriatri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Studi dari Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya menyatakan bahwa terapi kognitif spiritual menurunkan depresi pada lansia.

Ilustrasi lansia depresi/pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lansia depresi/pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Geriatri.id--Depresi pada lanjut usia (lansia) dapat menyebabkan gangguan fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Studi dari Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya menyatakan bahwa terapi kognitif spiritual menurunkan depresi pada lansia.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini dilakukan Ratna Sari Rumakey, Merryana Adriani, dan Retno Indarwati dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga Surabaya di panti wreda Jambangan Surabaya. Penelitian ini dimuat dalam Jurnal Penelitian Kesehatan, Suara Forikes bertajuk Pengaruh Terapi Kognitif Spiritual Terhadap Penurunan Depresi pada Lansia di panti Werdha.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti berpendapat bahwa terapi kognitif spiritual menurunkan depresi pada lansia. “Berdasarkan temuan, profesi perawat dapat menggunakan terapi kognitif spiritual untk menjadi salah satu intervensi indepnden keperawatan karena mudah dan aman,” demikian ditulis peneliti.
ADVERTISEMENT
Ada 10 lansia dalam panti wreda Jambangan sebagai kelompok kontrol tanggal 20 Mei –1 Juli 2019. Terapi kognitif spiritual merupakan terapi yang disesuaikan dengan kondisi lansia dengan depresi dan dimodifikasi dengan aspek spiritual. Terapi ini dilaksanakan lima kali pertemuan, yang terdiri dari satu pertemuan untuk internalisasi QS Ar–Rahman dengan memaknai dan mendengarkan dan empat pertemuan terapi kognitif.
Tahap kedua mengidentifikasi penyebab depresi yang dialami dan dirasakan oleh lansia dengan cara mengidentifikasi seluruh pikiran negatif yang mengakibatkan mekanisme koping yang inefektif.
ADVERTISEMENT
Hasil didapatkan sebagian besar lansi mengatakan bosan berada di panti, tidak di ijinkan keluar, dari pada hidup seperti ini mendingan mati, tidak memiliki keluarga dan tidak ada yang di harapkan. Tujuan dari tahap ini perawat membantu lansia menyadari dan memantau pikiran dan perasaan sediri tentang depresi yang di alami.
Tahap ketiga lansia dapat menggunakan tanggapan rasional terhaap pemikiran negatif yang di alami, Hasil didapatkan sebagian besar lansia dengan depresi mengatakan pasrah dengan keadaan dan mengikuti aturan yang suda di tetapkan di panti.
ADVERTISEMENT
Tahap ke empat maanfaat tanggapan rasional terhadap pemikiran negatif yang ada pada lansia hasil yang di dapat lansia menyadari suda tidak ada keluarga yang mengurusnya. Tahap selanjutnya peran perawat membantu mengarahkan lansia dengan menggalih/memodifikasi beberapa alternatif ide yang dimiliki oleh klien untuk mengatasi manifestasi gangguan alam perasaan yang di rasakan sehingga menghasilkan solusi positif bersumber dari diri klien.
Hasil yang didapatkan sebagian besar lansia dengan depresi mengatakan teman-teman yang ada di panti adalah keluarga sendiri yang sangat peduli. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan yang bermakna penurunan depresi pada saat sebelum dan sesudah intervensi terapi antar kelompok.
ADVERTISEMENT
Sumber: Geriatri.id