Tips Perencanaan Makanan untuk Lansia

Info Geriatri
Geriatri.id memberikan informasi dan edukasi mempersiapkan diri dalam menyongsong usia lanjut serta memahami orang tua kita dalam bentuk artikel dan video. Geriatri.id dipandu oleh sejumlah dokter subspesialis geriatri.
Konten dari Pengguna
9 Januari 2021 8:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Geriatri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Dalam menjaga asupan nutrisi bagi lansia perlu diperhatikan juga beberapa hal terkait penyakit yang diderita lansia.

Tips Perencanaan Makanan untuk Lansia/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Tips Perencanaan Makanan untuk Lansia/Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Geriatri.id - Menjaga asupan nutrisi yang sehat dan seimbang bagi lansia memang penting untuk menjaga lansia dari terkena berbagai penyakit sebagai dampak dari terjadinya malnutrisi.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah tips perencanaan makanan untuk lansia, yang disampaikan dr. Dina Aprilia Ariestine M. Ked (PD), Sp. PD K. Ger, dalam acara 'Obrolan Lansia Online' yang dilaksanakan oleh Geriatri.id dan didukung oleh Pergemi, beberapa waktu lalu.
1. Makanan harus mengandung zat gizi yang cukup dari makanan yang beraneka ragam.
2. Perhatikan porsi makan, usahakan porsi kecil dan sering, kurang lebih 3 kali makan utama dan 2-3 kali makanan selingan dengan contoh menu berikut:
Pagi: Bubur ayam;
Selingan (jam 10.00): roti;
Siang: Nasi, pindang telur, perkedel tahu, sup sayuran, papaya;
Selingan (jam 16.00): Nagasari;
Malam: Nasi, pepes ikan, tempe goreng, sayur bening bayam, pisang.
ADVERTISEMENT
3. Banyak minum 6-8 gelas per hari dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat memperlancar pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan yang terlalu asin agar tidak memperberat kerja ginjal serta mencegah kemungkinan terjadinya hipertensi.
4. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak, gorengan, dan makanan yang berlemak seperti santan dan mentega.
5. Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau ompong, makanan harus lunak / lembek atau dicincang.
6. Konsumsi buah dan sayuran dianjurkan minimal 5 porsi (± 500 gram) per hari, hindari konsumsi suplemen serat.
7. Konsumsi makanan sumber kalsium seperti susu dan produk olahannya, ikan, serta kacang-kacangan untuk mencegah pengeroposan tulang.
8. Batas konsumsi kafein seperti minuman bersoda, kopi, cokelat atau teh.
ADVERTISEMENT
Jika lansia mengalami kesulitan makan karena berbagai hal, maka keluarga dan perawat lansia bisa melakukan beberapa langkah berikut:
1. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan
2. Perhatikan kebiasaan makannya
3. Bantu lansia untuk makan
4. Penuhi kebutuhan gizinya
5. Menjaga kesehatan gigi dan mulut
6. Perhatikan obat yang dikonsumsi
7. Bujuk lansia agar mau makan
Dalam menjaga asupan nutrisi bagi lansia perlu diperhatikan juga beberapa hal terkait penyakit yang diderita lansia. Misalnya, jika lansia mengalami diabetes, maka beberapa hal ini harus diperhatikan: 1. Kalori disesuaikan kebutuhan energi; 2. Kolesterol ≤ 300 mg/hari; 3. Batasi gula dan pemanis buatan; 4. Tinggi serat (25 g/hari).
Jika mengalami radang sendi atau artritis gout, maka beberapa hal berikut harus menjadi perhatian: 1. Batasi makanan yang mengandung purin; 2. Hindari lemak berlebih.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah makanan yang mengandung purin:
1. Kandungan purin tinggi (100-1000 mg purin/100 gr bahan makanan) dihindari. Contoh: otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/ kaldu, bebek, ikan sardin, remis, kerang.
2. Kandungan purin sedang (9-100 mg/100 gr bahan makanan) dibatasi. Contoh: daging, ikan, ayam, udang, tahu, tempe, kacang kering, asparagus, bayam, daun singkong, kangkung, daun dan biji melinjo.
3. Kandungan purin rendah (dapat diabaikan), dapat dimakan setiap hari. Contoh: nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mie, bihun, tepung beras, susu, telur, keju, buah-buahan. (mag)
Sumber: Geriatri.id