Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Bradikardi: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan
19 Februari 2020 23:19 WIB
Tulisan dari Info Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bradikardi merupakan kondisi yang ditandai dengan menurunnya denyut nadi. Seseorang didiagnosis menderita bradikardi jika denyut nadinya dalam satu menit kurang dari 60 kali. Pada kondisi normal, denyut nadi seseorang akan berada pada kisaran 60-100 kali dalam satu menit. Kasus bradikardi biasanya kita jumpai pada kelompok usia lanjut maupun dewasa akhir. Meskipun demikian, tidak semua orang dengan denyut nadi kurang dari 60 per menit dapat dinyatakan menderita bradikardi. Ada kemungkinan tubuh seseorang sedang dalam kondisi sangat bugar dan efisien dalam menggunakan oksigen sehingga dalam satu menit, denyut nadinya tidak mencapai 60 kali. Kondisi ini bisanya kita jumpai pada atlet dan kelompok usia remaja, di mana performa dan level kebugaran sedang berada di titik puncak.
ADVERTISEMENT
Pada kasus bradikardi, seseorang cenderung gampang lelah, lemas, dan tidak bersemangat. Hal ini dikarenakan jantung tidak cukup kuat memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, suplai oksigen dan nutrisi untuk keseluruhan organ akan terhambat dan jika tidak mendapat penanganan cepat dapat membahayakan nyawa penderitanya.
Gejala dan Penyebab Bradikardi
Bradikardi biasanya ditandai dengan perasaan nyeri pada dada, sering merasa pusing atau lemas, dan susah bernapas. Selain itu, stamina cenderung menurun saat beraktivitas dan menjadi gampang lelah. Pada beberapa orang juga akan merasa linglung atau susah mengingat kejadian yang pernah dialami.
Penyebab bradikardi cukup bervariasi. Mulai dari kerusakan sel-sel jantung karena faktor penuaan, kelainan kongenital sejak lahir, dan miokarditis atau peradangan di jantung. Penyebab lain yang berhubungan dengan bradikardi yaitu adanya komplikasi saat dilakukan proses operasi atau bedah jantung. Selain itu, hormon tiroid, ion kalsium, dan ion kalium di dalam tubuh yang tidak seimbang juga dapat memicu lemahnya detak jantung.
ADVERTISEMENT
Pencegahan Bradikardi
Pada dasarnya, bradikardi sangat berkaitan erat dengan penyakit jantung. Sehingga, pencegahan terbaik yang dapat kita lakukan adalah dengan menimalisir faktor-faktor risiko penyakit jantung itu sendiri. Berikut tips untuk pencegahan bradikardi,
1. Konsumsi makanan rendah lemak, rendah gula, dan rendah garam. Sebagai informasi tambahan batas konsumsi garam harian sebaiknya tidak lebih dari 1 sendok teh. Konsumsi gula pasir harian sebaiknya tidak melebihi 5 sendok teh. Untuk lemak atau minyak sebaiknya tidak melebihi 4 sendok makan dalam 1 hari.
2. Olahraga secara rutin, dengan anjuran mencapai total 150 menit dalam satu minggu. Jenis olahraga dan instensitas sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan tubuh masing-masing.
3. Menjaga tekanan darah tidak melebihi batas normal (140/90 mmHg) dan kolesterol total di bawah 200 mg/dl.
ADVERTISEMENT
4. Manajemen stress dalam tubuh. Baik stress fisik maupun psikis sebaiknya dapat dikontrol.
5. Berhenti merokok bagi para perokok aktif.
6. Sebaiknya hindari konsumsi minuman beralkohol.