Konten dari Pengguna

Mengukur Berat Badan Ideal

12 Februari 2020 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi timbangan berat badan naik. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi timbangan berat badan naik. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Berat badan ideal selalu menjadi topik menarik apalagi di kalangan perempuan. Beberapa orang akan berupaya mencapai berat badan ideal untuk alasan kesehatan maupun untuk penampilan agar lebih percaya diri. Tidak menjadi masalah, baik itu untuk alasan kesehatan maupun penampilan.
ADVERTISEMENT
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah sebaiknya kita pilih cara-cara yang sehat untuk mendapat berat badan ideal. Tidak dianjurkan diet ekstrem bahkan tidak teratur makan demi mencapai berat badan ideal. Alangkah baiknya untuk semua yang berencana mendapatkan berat badan ideal, sebaiknya mengonsumsi makanan sehat yang diatur baik jumlahnya, jenisnya, maupun jadwal konsumsinya. Akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan olahraga secara teratur.
Pada sesi kali ini kita kan membahas cara atau metode untuk menentukan apakah berat badan dan ukuran tubuh kita saat ini ideal atau belum. Banyak sekali metode yang dapat digunakan untuk menentukan seseorang ideal atau tidak. Mulai dari pengukuran berat badan, indeks massa tubuh (IMT), pengukuran lingkar perut, pengukuran massa otot, maupun pengukuran massa lemak dalam tubuh dengan peralatan yang canggih saat ini.
ADVERTISEMENT
Kita akan coba menggunakan dua metode yang cukup mudah dan bisa dilakukan dengan alat yang biasanya tersedia di rumah atau kantor. Metode pertama berupa pengukuran indeks massa tubuh (IMT). Sedangkan metode kedua kita akan gunakan pengukuran lingkar perut.

Pengukuran IMT

Indeks massa tubuh atau disingkat IMT merupakan perbandingan komposisi tubuh seseorang (berat badan dibandingkan tinggi badan). Artinya, dilihat dari tinggi badan saat ini, berat badan seseorang dapat dinyatakan ideal, kurang, atau lebih. Pada metode ini, kita membutuhkan data berat badan dan tinggi badan. Umumnya tinggi badan orang dewasa tidak mengalami perubahan setelah menginjak usia 20 tahun. Untuk berat badan dapat diperoleh setelah melakukan penimbangan berat badan secara berkala. Berikut rumus perhitungan IMT,
ADVERTISEMENT
IMT = Berat Badan (kg): [Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)]
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/tabel-batas-ambang-indeks-massa-tubuh-imt
Angka hasil pengukuran dapat dibandingkan dengan tabel batas ambang IMT berdasarkan standar dari Kementerian Kesehatan RI. Jika hasil pengukuran kurang dari 17 kg/m2, maka seseorang dinyatakan kurang berat badan tingkat berat atau sangat kurus. Jika hasil pengukuran 17-18.4 kg/m2, maka seseorang dinyatakan kurang berat badan tingkat ringan. Kemudian, jika hasil pengukuran 18.5-25.0 kg/m2, maka hasil pengukuran dinyatakan normal. Jika hasil pengukuran 25.1-27.0 kg/m2, maka hasil pengukuran dinyatakan kelebihan berat badan tingkat ringan. Terakhir, jika hasil pengukuran lebih dari 27.0 kg/m2, maka seseorang dinyatakan obesitas atau kelebihan berat badan tingkat berat.
http://p2ptm.depkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/cek-lingkar-perut-anda

Pengukuran Lingkar Perut

Metode ini cukup praktis dan efektif untuk mendeteksi risiko munculnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner. Cukup menggunakan meteran atau pita ukur terstandar, lingkar perut dapat diukur dengan mudah. Agar lebih akurat, kita tentukan titik pengukuran atau penempatan pita ukur dengan cara mencari titik tengah antara ujung tulang panggul atas dan tulang rusuk terakhir. Setelah itu posisikan meteran melingkar dan pas di badan. Posisi subjek yang dikur berdiri tegak dan bernafas normal atau tidak menahan napas. Hasil pengukuran normal dibedakan berdasarkan jenis kelamin. Pada perempuan dikatakan normal dengan batas maksimal 80 cm. Pada laki-laki dikatakan normal dengan batas maksimal 90 cm.
ADVERTISEMENT