Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Suntik Kolagen: Aman atau Berbahaya?
26 Februari 2020 17:30 WIB
Tulisan dari Info Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penggunaan kolagen sebagai suplemen kecantikan kulit sudah sangat populer di luar negeri maupun di Indonesia. Saat ini suplemen kolagen tersedia cukup bervariasi, mulai dari kolagen injeksi atau suntik dan kolagen oral atau kolagen dalam bentuk tablet yang dapat di minum.
ADVERTISEMENT
Target market utama dari produk kolagen tentunya adalah kaum hawa yang peduli dengan kesehatan dan kecantikan kulit. Tidak jarang suntik kolagen dipilih sebagai alternatif yang cukup cepat untuk mendapatkan kulit kencang, lembab, dan cerah.
Apakah cukup aman tratment suntik kolagen dilakukan secara rutin? Sebelum memutuskan untuk melakukan treatment suntik kolagen, alangkah baiknya kita mencari tahu detail treatment beserta risikonya.
Kolagen: Fondasi Lapisan Kulit
Kolagen merupakan jenis protein yang menyusun 70 persen protein di lapisan kulit kita. Semakin bertambah umur seseorang, jumlah kolagen semakin berkurang. Bahkan, setelah usia 25 tahun seseorang berpotensi kehilangan kolagen sebesar 1,5 persen setiap tahunnya.
Tanda-tanda yang muncul saat kita kehilangan kolagen adalah muncul kerutan, kulit kering tidak lembab, dan keriput. Untuk mencegah kehilangan lebih banyak lagi kolagen, seseorang biasanya akan memilih suplemen kolagen dari luar sebagai alternatif.
ADVERTISEMENT
Suntik Kolagen
Suntik kolagen dipilih karena dirasa lebih praktis dan efektif untuk menangani masalah kulit. Cukup dilakukan secara berkala selama beberapa bulan kulit akan tampak lebih kencang dan cerah. Selain untuk mengurangi kerutan, suntik kolagen juga dipilih kaum hawa untuk membuat bibir lebih penuh. Jenis kolagen yang digunakan cukup bervariasi, mulai dari kolagen ayam, ikan, sapi dan beberapa berasal dari hewan babi.
Apakah Suntik Kolagen Aman?
Aman atau tidak tergantung dari prosesnya dari awal hingga treatment setelah proses suntik sendiri. Sebelum melakukan suntik kolagen ada baiknya dilakukan pengecekan kulit atau muka secara menyeluruh. Mulai dari tipe kulit, alergi saat ini, dan tentunya suplemen atau jenis skin care yang saat ini digunakan. Hal ini penting terutama untuk pemilihan jenis kolagen dan komponen treatment yang akan digunakan. Lebih tepatnya, untuk meminimalisir risiko alergi, infeksi, memar-memar, hingga perdarahan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, yang harus diperhatikan adalah suntik vitamin C bersamaan dengan kolagen. Beberapa orang menginginkan hasil akhir kulit lebih putih sehingga memilih suntik kolagen yang dibarengi vitamin C dosis tinggi. Kebutuhan vitamin C harian seseorang rata-rata 200 mg saja. Jika berlebih, vitamin C akan dibuang melalui urin dan feses. Hanya saja, jika dosisnya terlalu tinggi akan memperberat kerja ginjal. Tidak jarang konsumsi vitamin C dosis tinggi yang tidak diimbangi dengan konsumsi air putih yang cukup, akan memicu terbentuknya batu ginjal.