Tips Parenting untuk Anak Usia 6-8 Tahun

Konten dari Pengguna
23 Juli 2020 19:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.excelsior.edu/article/psychology-parenting-styles/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.excelsior.edu/article/psychology-parenting-styles/
ADVERTISEMENT
Tanggal 23 Juli diperingati sebagai hari anak nasional. Salah satu hak anak di dalam keluarga adalah mendapatkan pendidikan yang layak. Tentunya tugas kita sebagai orang tua di rumah adalah menyiapkan anak-anak agar menjadi generasi yang mandiri dan siap menghadapi tantangan saat berada di luar rumah. Penting untuk diperhatikan, pada setiap tahapan tumbuh kembang, anak membutuhkan sentuhan dan pola asuh yang berbeda. Usia 6-8 tahun sendiri merupakan tahapan di mana banyak terjadi perubahan pada diri anak-anak terutama dalam hal kemandirian.
ADVERTISEMENT
Anak-anak di usia ini sudah bisa memakai pakaian sendiri dan bersosialisasi dengan teman sebaya di play group maupun di sekolah. Secara keterampilan fisik, mental, dan sosial juga berkembang sangat pesat. Sehingga, usia 6-8 tahun merupakan tahapan yang kritis untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak baik saat bersama teman-temannya, berada di sekolah, maupun melalui kegiatan kompetisi. Berikut tips untuk mendukung perkembangan anak usia 6-8 tahun dengan parenting yang positif, tetap aman, dan sehat.

Ajak Anak Diskusi dan Bermain

Anak-anak usia 6-8 tahun masih sangat terbuka saat bersama orang tua. Momen ini sangat pas untuk mengajak anak bercerita seputar sekolah, teman, dan apa yang akan dilakukan anak-anak di masa yang akan datang. Agar lebih fun dan manarik, Anda dapat mengemas diskusi dalam bentuk games maupun mendatangi tempat-tempat baru untuk membuka wawasan anak-anak.
ADVERTISEMENT

Berikan Apresiasi dan Perhatian

Perlu diingat, usia 6-8 tahun pemikiran anak masih jauh dari kata dewasa. Jangan sungkan untuk memberikan apresiasi dan pujian jika anak Anda melakukan hal yang positif. Hargai usaha yang sudah dilakukan anak-anak sekecil apa pun dan berikan pujian karena sudah bekerja keras untuk menyelesaikan sesuatu.
https://kiddo.edu.au/

Ajak Anak untuk Berpartisipasi sebagai Tim

Mengajarkan anak untuk bermain dalam tim berarti memberikan kesempatan agar anak belajar bersosialisasi dan mengelola pemikiran yang berbeda. Hal ini penting agar anak-anak tumbuh sebagai orang yang dapat menghargai perbedaan dan berpikir lebih kritis dengan sudut pandang yang berbeda. Selain itu, anak juga akan lebih percaya diri saat berada di lingkungan yang berbeda.
ADVERTISEMENT

Latih Anak Mengemban Tanggung Jawab

Meskipun Anda dapat menyelesaikan tugas rumah tangga tanpa bantuan, ada baiknya anak mulai diberikan tanggung jawab untuk membantu menyelesaikan pekerjaan di rumah. Hal ini penting untuk mengajarkan pada anak skill bertahan hidup walaupun tanpa ada asisten rumah tangga nantinya. Berikan tugas kecil seperti mengelap meja, kursi, atau mencuci peralatan makan sendiri. Biasakan juga agar anak membuat jadwal kapan harus belajar, menyelesaikan tugas, dan kapan bisa bermain. Hal kecil yang dapat memotivasi sekaligus melatih tanggungjawab anak adalah membuat challenge atau tantangan yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu. Tentunya agar semakin semangat, Anda dapat menyediakan reward jika challenge yang disepakati tercapai.
https://raisingchildren.net.au/toddlers/family-life/chores/chores-for-children

Ajarkan Anak Menjaga Keselamatan

Karakteristik aktif pada usia 6-8 tahun membuat anak ingin mencoba banyak hal dan terkadang mengesampingkan keselamatan saat beraktivitas. Jika anak Anda suka berenang, ajarkan agar berhati-hati saat di kolam dan tetap berenang di bawah pengawasan orang dewasa jika belum mahir. Saat hendak menyebrang, biasakan anak agar menegok kanan terlebih dahu, kemudian kiri, dan perbolehkan menyebrang saat situasi jalanan sudah aman. Berikan informasi yang cukup kepada anak-anak seputar bahan dan peralatan rumah tangga yang berbahaya dan infokan cara yang tepat dan tetap aman saat menggunakan peralatan tersebut.
https://thewholeu.uw.edu/2015/03/06/homemade-meals/

Ajarkan Anak Menjaga Kesehatan

Pola makan anak-anak akan terbentuk sejak dini. Untuk itu, biasakan agar memberikan makanan yang beragam dari kecil, tujuannya agar anak mengenal banyak rasa dan tidak memilih-milih makanan. Biasakan juga agar anak membatasi konsumsi makanan tinggi lemak, tinggi gula, dan tinggi garam. Berikan pengertian seputar dampak kesehatan saat mengonsumsi makanan tersebut secara berlebih. Selain itu, ajak juga anak-anak untuk melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga rutin. Pastikan juga agar anak tidak berlebihan menatap layar televisi, smartphone, maupun video games. Terakhir, jangan lupa biasakan agar anak tidur cukup minimal 9-12 jam setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Sumber:
https://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/positiveparenting/middle.html