Apa Itu Aquaplaning Mobil? Ini Penjelasan dan Cara Menghindarinya

Konten dari Pengguna
12 Mei 2022 15:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi aquaplaning. Foto: Mitsubishi
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi aquaplaning. Foto: Mitsubishi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jika Anda sering menonton Formula 1 (F1), atau menonton berita saat musim penghujan datang, maka kata “aquaplaning” akan menjadi kata yang tidak asing bagi Anda. Namun, apakah Anda tahu apa arti aquaplaning? Berikut penjelasan apa itu aquaplaning.
ADVERTISEMENT
Pada ajang olahraga F1, jika pembalap sudah mengeluh tentang aquaplaning, maka sesi balapan akan dihentikan sementara atau pembalap dipaksa mengurangi kecepatannya sesuai dengan kecepatan safety car. Balapan akan kembali dilanjutkan setelah genangan air hilang.
Tetapi aquaplaning tidak hanya terjadi di trek. Aquaplaning bisa terjadi di jalanan yang biasa Anda lintasi. Maka dari itu, Penjelasan terkait aquaplaning sangat penting bagi Anda yang sering berkendara dalam kondisi hujan.
Sebab jika Anda tidak waspada atas jalanan yang Anda lintasi, hal tersebut bisa berakibat fatal bagi Anda maupun kendaraan Anda. Lantas, apa itu aquaplaning?

Penjelasan Apa Itu Aquaplaning

Ilustrasi berkendara di atas genangan air. Foto: Dok. kumparan
Dilansir dari laman resmi Suzuki, aquaplaning adalah suatu kondisi di mana ban mobil kehilangan daya cengkeraman terhadap aspal. Penyebab utama terjadinya aquaplaning adalah genangan air yang besar. Kejadian tersebut sering ditemukan ketika intensitas hujan tinggi maupun banjir.
ADVERTISEMENT
Genangan air yang besar dapat membuat mobil sulit untuk menjaga keseimbangannya yang menyebabkan mobil tergelincir. Selain itu, aquaplaning juga terjadi karena beban kendaraan.
Dilansir dari laman auto2000.co.id, ban mobil selalu dapat mencengkeram aspal karena adanya beban mobil. Akan tetapi, setiap mobil memiliki kolong yang akan dialiri dengan angin ketika sedang melaju, terlebih lagi saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi.
Auto 2000 menggambarkan situasinya ini seperti pesawat terbang yang sedang lepas landas. Angin yang masuk secara kencang ke kolong mobil akan membuat mobil sedikit terangkat. Hal ini mungkin tidak dapat dirasakan langsung oleh pengemudinya.
Pada dasarnya, air membutuhkan waktu untuk mengalir dan berpindah tempat. Hal yang sama terjadi pada mobil yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Sebagian air yang tidak sempat dipindahkan oleh alur ban akhirnya membentuk lapisan tipis di antara ban dan aspal.
ADVERTISEMENT
Walaupun tipis, kondisi tersebut cukup membuat telapak ban mobil tidak menyentuh permukaan jalan. Inilah kondisi di mana ban mobil menjadi terangkat dan kehilangan keseimbangannya. Maka dari itu, hal tersebut menjadi penyebab ban mobil tidak dapat mencengkram aspal dengan sempurna. Lantas, bagaimana cara menghindarinya?

Cara Menghindari Aquaplaning

Ketidaksadaran pengendara akan adanya lapisan air yang berada di bawah mobilnya adalah salah satu penyebab terjadinya kecelakaan saat kondisi hujan maupun banjir. Oleh karena itu, pengendara harus selalu waspada atas lintasan yang mereka lewati.
Hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah kecepatan saat mengemudi. Dilansir dari kumparanOTO, untuk menghindari aquaplaning, pengemudi disarankan untuk mengurangi kecepatan sekitar 20 Km/jam dari kecepatan normal.
Setelah itu, pengendara juga diharapkan untuk menjaga jarak aman saat kondisi hujan. Dengan menjaga jarak, maka pengemudi dapat bereaksi cepat jika kendaraan di depannya tergelincir. Jika tidak menjaga jarak aman, pengemudi dapat ikut tergelincir karena jarak pandang yang minim.
ADVERTISEMENT
Terakhir adalah penggunaan ban. Aquaplaning sangat bergantung pada ban yang digunakan. Cara terbaik untuk menghindari kejadian ini adalah dengan melakukan pengecekan rutin terhadap ban yang digunakan. Jika permukaan ban sudah tipis atau mengalami retak, maka sebaiknya ban diganti dengan yang baru.
Dilansir dari Moladin.com, dalam memilih ban sebaiknya memilih pola ban yang memiliki desain asimetris karena umumnya ban jenis ini menggabungkan fungsi ban jalan kering dan basah. Ban dengan kondisi yang baik juga memberikan performa yang baik bagi mobil dalam kondisi apa pun.
(AA)