Apa Itu Sistem Transmisi Beserta Jenis dan Cara Kerjanya

Konten dari Pengguna
27 Juli 2021 21:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sistem transmisi pada KIA Sonet. Foto: dok. KIA
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sistem transmisi pada KIA Sonet. Foto: dok. KIA
ADVERTISEMENT
Dalam dunia otomotif khususnya mobil ada istilah yang dinamakan sistem transmisi. Transmisi merupakan salah satu sistem pengoperasian mesin yang mempunyai peran sangat penting pada kendaraan.
ADVERTISEMENT
Sistem transmisi adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan putaran dari mesin menjadi torsi dan menghasilkan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi tersebut mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
Umumnya, tingginya torsi suatu mesin terjadi sekitar pertengahan dari batas putaran mesin yang diinginkan. Ketika berjalanan di tanjakan, kendaraan membutuhkan banyak torsi dibanding saat berjalan di jalan landai atau datar. Saat mobil berjalan lambat atau pelan akan membutuhkan torsi yang cukup tinggi dibanding ketika mobil berjalan dengan kecepatan tinggi.
Maka dari itu, mobil membutuhkan suatu sistem transmisi supaya kebutuhan tenaga bisa dipenuhi oleh mesin dalam kondisi operasional berbeda-beda. Transmisi sangat diperlukan karena umumnya mesin pembakaran dalam mobil yaitu mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran atau rotasi antara 600 hingga 6000 rpm. Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai 2500 rpm.
ADVERTISEMENT
Umumnya, mobil yang beredar di pasaran memiliki dua jenis sistem transmisi yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis. Dikutip dari laman resmi Suzuki Indonesia, cara kerja sistem transmisi manual dan otomatis mempunyai perbedaan pada sistem perpindahan giginya.

Perbedaan Sistem Transmisi Manual dan Transmisi Otomatik

1. Transmisi Manual
Pada sistem transmisi manual, perpindahan gigi dilakukan oleh pengemudi dengan menginjak kopling dan menggeser tuas persneling untuk menaikkan dan menurunkan giginya sesuai dengan kecepatan. Transmisi ini mengharuskan beberapa bagian tubuh pengemudi bekerja sama dan berkonsentrasi.
Kaki kanan digunakan untuk menginjak rem dan gas, sedangkan kaki kiri untuk menginjak pedal kopling, serta tangan kiri digunakan untuk menggerakkan tuas transmisi untuk memindahkan gigi.
2. Transmisi Otomatis
Ilustrasi perseneling pada mobil matic. (Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan)
Sedangkan untuk transmisi otomatis, perpindahan gigi lebih mudah karena hanya menggunakan alat yang disebut gearbox. Pengoperasiannya adalah dengan menggunakan kaki kanan untuk menginjak pedal gas dan kaki kiri untuk menginjak rem.
ADVERTISEMENT
Dari kedua sistem transmisi tersebut memiliki fungsi bagi pengendara mobil. Berikut fungsi dari transmisi:
Setelah mengetahui cara kerja dan fungsi dari sistem transmisi mobil, perlu Anda ketahui mengenai jenis-jenis yang terdapat pada sistem transmisi.
1. Tipe Sliding Mesh
Tipe ini mempunyai prinsip kerja sangat sederhana, cukup dengan menggerakkan roda gigi untuk mengatur percepatan output. Biasanya, dalam satu unit sliding mesh terdapat beberapa macam komponen mulai dari input gear yang berfungsi memutar counter gear secara tetap.
ADVERTISEMENT
Kelemahan dari tipe sliding mesh adalah proses pemindahan yang sangat tidak halus. Jika dalam kondisi putaran tinggi kemudian mengaitkan dua roda gigi yang putarannya berbeda sangatlah sulit. Karena itulah tipe yang satu ini sudah tidak digunakan lagi.
2. Tipe Constant Mesh
Tipe constant mesh ini sudah menggunakan keterkaitan roda gigi tetap. Penggunaan roda gigi tetap membuat output gear hanya bisa dihubungkan ke poros output melalui kopling.
Cara kerja tipe ini cukup rumit karena saat mesin masih hidup, poros input akan langsung memutar counter gear yang dibuat agar selalu terhubung dengan output gear. Output gear mengambang ketika proses output, sehingga pada saat output gear berputar, poros output tidak akan berputar.
3. Tipe Synchromesh
ADVERTISEMENT
Tipe satu ini banyak digunakan oleh kendaraan saat ini karena bisa memberikan perpindahan gigi yang lebih halus. Cara kerja tipe ini sama persis dengan tipe constant mesh, akan tetapi ada tambahan komponen yang terletak pada clutch hub, yaitu ring synchronizer. Komponen ini digunakan untuk menyamakan putaran hub sleeve dan output gear disaat belum terkait.
4. Tipe Automatic Gear Shift
Cara kerja tipe automatic gear shift sangatlah berbeda dengan tipe-tipe sebelumnya. Tipe ini menggunakan metode automatic gear shift. Tetap ada kecepatan 1,2 dan seterusnya, akan tetapi proses pemindahan gigi berlangsung otomatis.
5. Tipe CVT
Yang terakhir adalah tipe CVT (Continuously Variable Transmission). Tipe ini bisa dikelompokkan dalam jenis matik, akan tetapi perpindahan gigi berlangsung secara variabel yang mana akan membutuhkan dua gear dengan variabel diameter yang dihubungkan dengan sebuah belt.
ADVERTISEMENT
Diameter kedua gear selalu berlawanan. Jadi saat diameter drive kecil, maka driver akan memiliki diameter gear yang ukurannya besar.
Saat diameter drive gearnya membesar, maka diameter driven gearnya mengecil. Putaran output akan tetap dapat disamakan dengan input yang ada pada mesin.
(FOV)