Apa Itu Trem? Ini Sejarahnya

Konten dari Pengguna
16 November 2022 19:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apa itu trem. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Apa itu trem. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Belum lama ini jalur trem peninggalan masa kolonial Belanda ditemukan saat pengerjaan proyek MRT Fase 2A Harmoni-Mangga Besar, di Jalan Gajah Mada, Jakarta (11/11). Kejadian ini membuat masyarakat bertanya-tanya, apa itu trem?
ADVERTISEMENT
Jika mengacu pada penjelasan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), trem merupakan kereta yang dijalankan oleh tenaga listrik atau lokomotif kecil yang biasanya digunakan sebagai angkutan penumpang dalam kota.
Sedangkan mengutip definisi trem pada lama futuready, trem merupakan moda transportasi berbasis kereta api yang menjadi transportasi penumpang perkotaan. Pada awalnya, trem dijalankan menggunakan tenaga kuda, namun setelah revolusi Prancis akhirnya trem diprakarsai oleh tenaga listrik dan diesel.
Moda transportasi ini pertama kali muncul di abad ke-19 di South Wales, Inggris dengan bentuk menyerupai mobil, namun dengan badan kereta api yang ditarik dengan kuda. Semenjak saat itu, trem hadir dalam beberapa jenis, mulai dari single ended, double ended, low floor, ultra low floor, articulated, double decker, dan tram-train.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana moda transportasi ini bisa masuk ke Indonesia? Berikut sejarah singkat trem di Indonesia.

Sejarah Trem di Indonesia

Apa itu trem. Foto: Nacho Doce/REUTERS
Masih mengutip laman yang sama, trem di Indonesia mulai populer pada tahun 1869 pada masa kolonial Belanda. Sama seperti trem pada awal kemunculannya, trem di Indonesia juga masih ditarik dengan empat ekor kuda dalam sekali jalan.
Kehadiran trem di Indonesia menjadikan tanah air sebagai negara Asia pertama yang menggunakan moda transportasi ini, bahkan pada saat itu trem di Eropa juga masih jarang.
Pada tahun 1881, trem mulai menggunakan tenaga uap, menggantikan tenaga kuda yang sudah disebutkan sebelumnya. Jadi, perjalanan dapat terlaksana lebih cepat dan biayanya pun murah.
Kemudian pada tahun 1897 hadirlah trem menggunakan tenaga listrik di Batavia yang dikelola oleh Electriche Tram Mij. Transportasi ini beroperasi untuk beberapa jalur, yakni Menteng-Kramat-Jakarta Kota, Senen-Gunung Sahari, dan Menteng-Merdeka Timur-Harmoni.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, kehadiran trem ini membawa antusiasme para masyarakat kota. Hal ini dikarenakan harga tiketnya tergolong cukup murah (10 sen) dan membuat mobilitas lebih cepat. Hingga pada tahun 1909, jalur trem di Batavia sudah menyentuh jarak 14 Km.
Namun sayangnya, pada tahun 1960 moda transportasi yang satu ini diberhentikan oleh Soekarno. Ini disebabkan karena trem dianggap tidak begitu efektif, tidak modern, dan mengganggu kenyamanan perkotaan, sehingga rel-rel terpaksa ditutup aspal.
Maka dari itu, pembangunan MRT Fase 2A yang sedang dikerjakan menemukan kondisi rel trem yang masih utuh dan tidak lapuk. Nantinya, rel trem ini akan ditempatkan sementara di Storage Pool PDD Jelambar.
Demikianlah informasi seputar apa itu trem dan sejarahnya di Indonesia. Bagaimana menurut Anda, apakah trem perlu kembali menjadi moda transportasi massal layaknya di kota-kota Eropa? Tulis di kolom komentar.
ADVERTISEMENT
(AA)