Apa Itu Water Hammer? Ini Penjelasannya

Konten dari Pengguna
21 Februari 2023 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Water hammer adalah. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Water hammer adalah. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Water hammer adalah kondisi air yang masuk ke ruang pembakaran. Sebagai pemilik mobil, Anda perlu mengetahui bahayanya water hammer untuk kendaraan, khususnya pada musim hujan seperti saat ini.
ADVERTISEMENT
DIkutip dari laman auto2000, water hammer merupakan sebuah kondisi di mana air masuk ke ruang bakar dengan jumlah yang banyak dan tidak bisa dikompresikan sehingga proses pembakaran terganggu.

Bagaimana Water Hammer Terjadi?

Air yang masuk ke ruang pembakaran secara otomatis tidak bisa dikompresi bersama bahan bakar yang akan membuat jantung mekanis rusak. Adapun kerusakannya mulai dari kepala silinder serta piston bengkok, blok mesin menjadi retak, sampai mesin tidak bisa dinyalakan.
Selain karena banjir atau genangan air, water hammer juga bisa terjadi akibat proses cuci mobil yang tidak benar maupun pembentukan yang cacat dari pabrikan. Apabila oli maupun air sudah masuk ke ruang pembakaran, tentunya biaya perbaikannya tergolong mahal, bahkan sampai Rp 20-25 jutaan.
ADVERTISEMENT
Agar lebih waspada terhadap kendaraan, ini beberapa cara untuk mencegah terjadinya water hammer pada mobil.

Cara Mencegah Water Hammer

Water hammer adalah. Foto: dok. Istimewa
Setelah mengetahui bahayanya peristiwa water hammer bagi kendaraan, Anda perlu mengetahui cara mencegah water hammer berikut ini agar mobil tetap terawat dengan baik:

1. Hindari Jalanan dengan Genangan Air

Salah satu cara ampuh untuk mencegah water hammer adalah menghindari jalanan yang terdapat genangan airnya, khususnya lintasan yang sudah terendam banjir. Hal ini mampu mencegah air masuk ke komponen otomotif yang krusial, salah satunya mesin.
Apabila tidak bisa dihindarkan, pastikan Anda melintasi jalur yang cukup dangkal dengan mengontrol laju kendaraan dengan pelan. Dengan begitu, air tidak berpotensi masuk ke bagian mesin.

2. Hindari Genangan Air yang Berarus

Beberapa jalanan Indonesia setelah hujan deras akan menciptakan lintasan dengan genangan air yang berarus. Lintasan ini lah yang perlu Anda hindari karena arus tersebut bisa membuat air masuk ke jantung mekanis.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar, genangan air yang berarus disebabkan intensitas kendaraan yang melintas, terutama kendaraan berat seperti truk. Maka dari itu, ada baiknya Anda menghindari lintasan dengan kendaraan yang banyak.

3. Cek Kembali Kondisi Mobil setelah Menerjang Banjir

Meskipun mobil tidak mogok ketika menerjang banjir dengan kecepatan rendah, hal ini bukan berarti kondisi mobil baik-baik saja. Sebagai langkah antisipasi, Anda perlu segera mengunjungi bengkel terdekat atau mengecek kondisi mesin secara mandiri.
Demikianlah informasi mengenai water hammer yang perlu diketahui para pemilik mobil. Bagaimana, apakah Anda masih berani menerjang banjir setelah mengetahui bahayanya water hammer? Tulis pendapat Anda di kolom komentar.
(AA)