Apa Saja Keuntungan Mobil Elektrik bagi Lingkungan?

Konten dari Pengguna
14 Maret 2023 15:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Keuntungan mobil elektrik bagi lingkungan. Foto: Laily Rachev-Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Keuntungan mobil elektrik bagi lingkungan. Foto: Laily Rachev-Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keuntungan mobil elektrik bagi lingkungan menjadi salah satu pembahasan otomotif menarik menyusul masifnya produksi mobil listrik dalam beberapa tahun ke belakang.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui, pemerintah bersama dengan pabrikan otomotif sedang bekerja sama demi membangun lingkungan bebas emisi di Indonesia dengan mempercepat produksi kendaraan elektrifikasi di Indonesia, khususnya mobil listrik.
Adapun dukungan pemerintah ini sudah tertuang dalam Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
Melihat antusias pemerintah maupun manufaktur otomotif dalam mengembangkan mobil listrik ini membuat masyarakat bertanya-tanya, sebenarnya apa sih keuntungan mobil elektrik bagi lingkungan? Berikut ulasannya.

Keuntungan Mobil Elektrik bagi Lingkungan

Keuntungan mobil elektrik bagi lingkungan. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Dikutip dari kumparanNEWS, mobil elektrik atau mobil listrik diprediksi akan mendominasi jalanan Indonesia per tahun 2030-an. Sebagai pengguna jalan, Anda perlu mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian dalam menggunakan “transportasi utama” pada masa mendatang.
ADVERTISEMENT

1. Keuntungan Mobil Elektrik untuk Lingkungan

Keuntungan mobil elektrik bagi lingkungan tentu saja terletak pada mekanismenya, yakni tanpa adanya emisi gas buang. Hal ini dikarenakan mekanismenya ditunjang sepenuhnya oleh elektrifikasi, alias tanpa adanya bahan bakar seperti bensin.
Bagi yang belum tahu, emisi atau gas buang merupakan sisa pembakaran pada mesin pembakaran dalam atau internal combustion engine. Sisa pembakaran ini nantinya akan keluar dari kendaraan melalui saluran (knalpot) menuju udara dan menghasilkan polusi udara.
Tidak adanya gas buang pada mobil elektrik tentunya tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan saja, melainkan juga tubuh manusia. Sebab, gas buang kendaraan umumnya mengandung zat berbahaya, seperti CO (Karbon Monoksida), CO2 (Karbon Dioksida), NOX (Nitrogen Oksida), dan HC (Hydrocarbon).
Maka dari itu, masifnya kendaraan elektrifikasi pada suatu lingkungan akan mengurangi polusi udara yang sudah lama bersemayam pada lingkungan tersebut. Lantas, apa saja kerugian mobil elektrik bagi lingkungan?
ADVERTISEMENT

2. Kerugian Mobil Elektrik untuk Lingkungan

Keuntungan mobil elektrik bagi lingkungan. Foto: PLN
Kerugian mobil elektrik bagi lingkungan adalah salah satu pembahasan yang jarang dibicarakan. Sebab, hal ini bisa mengubah pandangan masyarakat akan produksi mobil listrik yang dikatakan “ramah lingkungan”.
Mengutip dari laman ITS, mobil elektrik memang tidak mencemari udara dengan gas buangnya. Meskipun demikian, hal ini bisa berkebalikan jika melihat dari penggunaan mobil listrik yang masif, alias permintaan energi listrik akan naik setiap tahunnya.
Seperti yang diketahui, Indonesia masih memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang membuat negara ini masih bergantung pada kontribusi batubara dan gas.
Meskipun pemerintah sudah memberikan target penggunaan Energi Baru dan Terbarukan akan mencapai 25% pada tahun 2025, sampai saat ini Indonesia masih bergantung pada kedua bahan yang sudah disebutkan sebelumnya (batubara dan gas).
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, hal yang perlu “dibenahi” bukanlah produksi mobil listriknya, melainkan bagaimana pemerintah Indonesia mampu mengendalikan permintaan energi listrik yang masif sebagaimana yang diprediksi, yakni mobil listrik akan menjadi transportasi utama di masa depan.
Demikianlah informasi mengenai keuntungan dan kerugian mobil elektrik bagi lingkungan. Bagaimana menurut Anda, apakah pemerintah sudah siap dalam peralihan mobil elektrik ini? Tulis pendapat Anda di kolom komentar.
(AA)