Konten dari Pengguna

Arti Ignition Coil, Fungsi dan Cara Kerjanya

14 Juli 2021 16:08 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ignition Coil (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ignition Coil (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah mobil, terdapat komponen bernama engine yang memerlukan sistem pengapian. Sistem ini kemudian disebut dengan ignition coil. Dari sistem pengapian ini muncul percikan api yang kemudian mendorong kerja engine.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa fungsi ignition coil? Bagaimana cara kerjanya?

Arti Ignition Coil

Mesin pada mobil (Foto: Pixabay)
Dikutip dari halaman resmi daihatsu.co.id, ignition coil ini memegang peranan penting khususnya pada mobil dengan mesin bensin.
Mesin bensin ini membutuhkan adanya percikan api yang berasal dari busi agar bisa menyalakan engine.
Fungsi dari ignition coil yaitu, untuk menaikkan tegangan aki atau baterai dari 12 volt hingga menjadi 25.000 volt. Kenaikan tegangan tersebut dimanfaatkan sebagai tenaga hasil induksi elektromagnetik.
Berkat fungsi dari ignition coil, maka akan tercipta tegangan tinggi yang mampu membuat percikan bunga api pada busi di dalam ruang bakar.

Cara Kerja Ignition Coil

Ilustrasi Ignition Coil Sumber: Liveabout
Untuk cara kerjanya sendiri perlu diketahui bahwa dalam ignition coil ini berupa lilitan kawat tembaga yang mampu menghasilkan medan magnet bila dialiri tegangan dan arus listrik.
ADVERTISEMENT
Besarnya medan magnet yang dihasilkan tergantung pada jumlah lilitan yang dimiliki, diameter kawat, besar tegangan, serta arus yang mengalir pada kumparannya.
Semakin besar jumlah lilitan yang dimiliki dan arus yang mengalir pada ignition coil, maka medan magnet yang dihasilkan pun semakin besar nantinya.
Berkat ignition coil ini juga mampu membuat engine bisa dialiri listrik dalam jumlah yang besar. Saat medan magnet tersebut disejajarkan dengan kumparan lainnya, maka akan terjadi induksi elektromagnetik yang kedua.
Namun, induksi elektromagnetik ini tidak memberikan efek untuk memunculkan electromotive force atau gaya gerak listrik di masing masing kumparannya.
Hal ini pun termasuk pula pada kumparan sekunder yang memiliki fungsi guna menciptakan tegangan tinggi pada baterai atau aki hingga mencapai 25.000 volt.
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi bila tegangan tinggi muncul pada kumparan sekunder sehingga membuat kumparan primer kehilangan aliran secara tiba tiba.
Oleh karena itu, di sistem pengapian terdapat sebuah komponen yang sengaja dipasang contact point. Di mana bagian tersebut berfungsi guna memutus arus listrik pada kumparan primer.
Dapat disimpulkan bahwa ignition coil ini begitu penting terutama pada mobil yang menggunakan mesin bensin. Jadi, bila tidak ada komponen ini, pastinya engine yang terdapat didalamnya tidak bisa digerakkan sebagaimana mestinya.
(HDZ)