Attack Mode Formula E, Mengenal Mode Tenaga Ekstra di Balapan Mobil Elektrik

Ilustrasi gelaran Formula E di Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Attack mode Formula E merupakan salah satu bagian dari ajang balapan Formula E. Attack mode Formula E menjadi salah satu ciri khas dalam ajang balapan ini.

Dikutip dari kumparanNEWS, balapan Formula E awalnya direncanakan pada Juni 2020 silam. Namun, pandemi membuat ajang balapan mobil elektrik tersebut diundur. Formula E dapat dilaksanakan di Indonesia pada tanggal 4 Juni 2022 di kawasan Pantai Karnaval Ancol Beach City (ABC Mall). Sirkuit Formula E di Jakarta memiliki panjang sekitar 2,4 kilometer.

Formula E tentunya berbeda dengan Formula 1. Salah satunya adalah perbedaan propulsi yang digunakan. Pola strategi da permainan dalam Formula E tentunya berbeda dengan Formula 1.

Lalu, apa itu attack mode? Berikut ini adalah ulasannya,

Hal yang Perlu Diketahui tentang Attack Mode Formula E

Tombol Attack Mode pada Mobil Balap Formula E. Foto: dok. Formula E

Mengutip dari laman Formula E, baterai baru pada mobil balap Formula E dengan kapasitas dua kali lebih besar dari sebelumnya menjadikan mobil memiliki tenaga yang lebih besar dan dapat melaju di balapan secara penuh tanpa perlu melakukan pemberhentian di tengah ajang balapan. Hal ini menandakan bahwa pembalap tidak perlu melakukan swap mobil di tengah ajang balapan.

Dengan kapasitas baterai yang semakin meningkat, Formula E pun meningkatkan level permainannya. Salah satunya adalah menghadirkan attack mode.

Menurut laman resmi Formula E, attack mode merupakan konsep baru yang didesain untuk balapan mobil elektrik ini. Attack mode menjadikan balapan lebih cepat dan menarik. Attack mode adalah mode tenaga ekstra yang memberikan pembalap daya tambahan sebesar 30 kW.

Mode ini dapat diaktifkan oleh pembalap setelah melalui acivation zone pada sirkuit Formula E. Pembalap nantinya perlu menekan tombol attack pada activatiom zone.

Mobil balap Gen2 yang dipakai dalam ajang balap mobil listrik Formula E. Foto: Formula E

Attack mode dapat menguntungkan atau merugikan bagi pembalap. Pembalap dapat kehilangan posisinya ketika melakukan aktivasi attack mode. Namun, attack mode memberikan kesempatan bagi pembalap untuk mengambil alih posisinya kembali bahkan meningkatkan posisinya pada balapan.

Waktu pemberian daya tambahan pada attack mode dibatasi. Durasi dan aktivasi yang dibutuhkan berubah dari sirkuit yang satu ke sirkuit yang lainnya. Tim pebalap hanya diberikan informasi pada saat hari balapan dilangsungkan. Sehingga, attack mode menjadi strategi fundamental pada ajang balapan Formula E.

Seluruh pembalap Formula E diharuskan untuk menggunakan attack mode. Namun, keputusan untuk mengaktifkan attack mode dikembalikan ke tim. FIA akan memutuskan durasi dan banyaknya attack mode yang dapat diaktifkan satu jam sebelum balapan dilakukan.

Hal ini menandakan tim hanya memiliki waktu sebanyak 60 menit untuk memutuskan strategi balapan. Tentunya, balapan akan menjadi semakin seru karena timbulnya ketidakpastian dan tindakan yang tak terduga dari tim balapan.

Mobil Formula E Gen2 dihadirkan pada musim 2018-2019. Mobil ini memiliki sistem FIA Halo Protection. Sistem Gen2 Halo berubah warna tergantung pada mode balap yang telah diaktifkan oleh pengemudi. Halo yang memancarkan warna biru menandakan mobil dan pembalap berada pada attack mode. Sedangkan, Halo yang memancarkan warna magenta menandakan pengemudi mengaktifkan fanboost.

Attack mode tidak boleh diaktifkan saat yellow flag atau ketika safety car masuk ke dalam area balapan. Selain itu, attack mode tidak disediakan dalam dua lap balapan pertama.

(RFN)